Part 26 | Grizelle's Diary

86.5K 7.9K 75
                                    

berikan saya dukungan dengan menekan lambang bintang di pojok kiri bawah dan coment, terimakasih.

.                 .                .

lift berhenti di lantai paling atas gedung ini, saat pintu lift terbuka Grizelle dapat melihat Edric sudah berada di hadapannya.

Edric memandang kondisi rambut Grizelle yang terlihat berantakan, bahkan anak bungsunya yang berada di dalam gendongan Grizelle sudah bermata sembab.

"Daddy" Asher merentangkan tangannya ke arah Edric membuat Edric langsung mengendong Asher dan bergeser ke samping supaya Grizelle dan Elvan dapat melangkah.

"aku dengar dari Felix, kau berantem dengan seorang perempuan di lobby" Ucap Edric saat mereka sudah berada di ruang kerja  milikinya.

Grizelle tak membalas ucapan, ia hanya diam sambil merasakan denyutan di kepalanya yang terasa sakit dan pusing.

"Daddy, aunty yang di bawah itu jahat. dia menarik rambut mommy sampai mommy teriak ke sakitan. aunty itu juga bilang kalau mommy itu babysitter, Elvan gak suka daddy" Adu Elvan dengan kesal.

Edric menatap anak sulungnya lalu beralih ke arah Grizelle.

"Aunty?" tanya Edric bingung.

"iya daddy, Aunty itu juga menarik tangan mommy sampai membuat Asher hampir terjatuh" balas Elvan.

"itu benar daddy, aunty itu jahat. Achel gak cuka, aunty itu buat mommy cedih" tambah Asher sambil menangis sesenggukkan.

Edric menatap kedua anaknya dan tersenyum, ia memanggil sekretarisnya dan menyuruh sekretarisnya untuk membawa Asher dan Elvan keluar.

awalnya Asher dan Elvan sempat  menolak karena mereka tidak ingin meninggalkan Grizelle, namun karena bujukkan Edric akhirnya kedua anaknya menurut.

"Tolong jaga kedua anak saya" Ucap Ecric kepada sekretarisnya.

Sekretarisnya mengangguk sopan, dan segera membawa Asher dan Elvan keluar dari ruang kerja miliknya.

"daddy, pokoknya  aunty itu harus di hukum" ucap Elvan sebelum keluar dari ruang kerja Edric.

"iya son" balas Edric.

setelah Elvan dan Asher keluar dari ruangan, Edric duduk berdekatan di sebelah Grizelle. ia memandang wanita yang akan menjadi istrinya itu dengan tatapan kasihan.

"kenapa heum?" tanya Edric, namun Grizelle masih tidak mau menjawab.

"yang di katakan anak-anak itu benar?" tanya Edric kembali dengan sabar, namun lagi-lagi Grizelle masih tak mau menjawab.

melihat Grizelle enggan menjawab pertanyaan darinya dan lebih memilih fokus menatap meja, membuat Edric sedikit geram.

Edric menyentuh pipi Grizelle, ia mengarahkan wajah Grizelle untuk bertatapan dengan dirinya.

"jawab saya, saya sedang bertanya padamu" ucap Edric yang sudah menggubah perkataan dan nada bicara.

Grizelle dapat melihat wajah Edric yang terlihat dingin namun terdapat kecemasan di matanya.

"iya" jawab Grizelle singkat.

"kenapa bisa terjadi?" tanya Edric menurunkan intonasi suaranya

"aku tidak tau, dari awal dia yang memulai. aku tidak meladeninya karena terlalu malas berurusan dengan monyet kelaparan" balas Grizelle kesal membuat Edric tersenyum tipis.

Grizelle's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang