Sunoo kebingungan, dimana dia sekarang? Lalu suasana macam apa ini?! Kenapa sekelilingnya sangat gelap?!
"Aku hanya ingin merasa bahagia, apa itu salah?"
"Kenapa kebencian selalu menyelimutiku?"
"Aku merasa kosong"
"Dia pergi..."
"MEREKA PERGI MEMBAWA SATU-SATUNYA KEBAHAGIAANNKU!"
"MANUSIA TIDAK PUNYA HATI!"
Suara siapa ini? Sunoo menoleh kesana-kemari berusaha mencari asal suara yang sangat menyayat hati. Namun percuma, yang ada di hadapannya saat ini malah GELOMBANG TSUNAMI YANG SANGAT BESAR!! SIAPAPUN TOLONG SUNOO-!!
BYURRRRRRRRRR
"UHUK-! UHUK-! TSUNAMI!!!" Teriak Sunoo kemudian terduduk sambil memegang dadanya sendiri.
"Tsunami matamu! Cepat bangun dan sarapan!" Bentak seseorang.
Rupanya barusan Geonu menyiram Sunoo menggunakan satu ember penuh air langsung di wajahnya, hal ini ia lakukan karena ia sudah hampir 15 kali bolak-balik dari dapur ke kamar Sunoo hanya untuk membangunkannya. Berhubung tidak mau bangun yasudah ia menggunakan cara lain.
"SUMPAH, NU!! KALAU MEMBANGUNKANKU JANGAN BEGINI CARANYA HUWAAAAA" rengek Sunoo dengan mata berkaca-kaca.
"HEH!? BILANG APA BARUSAN?! AKU SUDAH HAMPIR 15 KALI MEMBANGUNKANMU, YA! KAU TIDUR ATAU SIMULASI MATI SURI HAH?!" Geonu berteriak balik sambil menunjuk wajah Sunoo menggunakan spatula.
Sunoo langsung terdiam dan bergidik ngeri melihat bagaimana Geonu menyembur, rasanya seperti melihat sosok sang orang tua, Han Seungyoun dalam versi lebih mini.
"Kau takut pada buntelan lemak itu, huh?"
Kepalanya sontak menoleh ke sumber suara yang baru saja ia dengar, ia menatap horror pada Jungwon yang sedang duduk di jendela kamarnya dengan senyum mengejek miliknya.
"Dasar penaku----"
BRAKK
"PAPA UYON PAKE BOXER POLKADOT, DEMI PEDANG API HEADSHOOTTTTTTT!!!" Yeah, awali hari minggu pagimu dengan men-sleding kepala Jungwon hingga jatuh dari jendela, awoakkakaka.
-------------------------------------
Jam menunjukkan pukul 08.12 pagi begitu Sunoo mendudukkan diri di meja makan dan ternyata ada Sunghoon juga yang sedang menikmati segelas teh hangat sambil matanya menatap serius layar ponselnya, sedangkan Geonu masih mondar-mandir menyiapkan sarapan untuk ketiganya.
Hal ini sudah biasa terjadi ketika papanya tidak ada di rumah, bisa dibilang Sunoo dititipkan kepada dua sahabatnya ini terutama Geonu yang bahkan tampak sebagai sosok ibu untuknya.
"Nah, sarapan sudah siap! Kalian makanlah terlebih dulu, aku merapikan dapur sebentar." Geonu berujar setelah menaruh sarapan di meja makan.
Menyantap sarapannya dengan penuh semangat hingga pipinya menggembung penuh dengan makanan, pipinya yang memang sudah chubby itu terlihat semakin minta diuyel-uyel karena sungguh pemandangan ini sangatlah menggemaskan.
"Pftt--"
Netra setajam rubah milik Sunoo langsung menatap pada Jungwon yang menahan tawanya, kemungkinan karena melihat bagaimana Sunoo makan. Berusaha mengabaikan keberadaan iblis sialan itu, ia kembali melanjutkan makannya.
"Swunghwoon nggwa mwakwan? Kwebwuru dwindgin!! (Sunghoon ngga makan? Keburu dingin!!)" Sunoo beralih menatap Sunghoon yang bahkan belum menyentuh sarapannya sama sekali, yang ditanya hanya melamun.
"Setidaknya makanlah dulu sarapanmu, Hoon. Memikirkan sesuatu juga membutuhkan tenaga kalau kau lupa" Geonu yanh baru saja duduk langsung menyahut dan menyadarkan lamunan Sunghoon.
Yang diajak bicara mengangguk kemudian memakan sarapannya sambil bertanya, "Menurut kalian Jay Park anak pemilik yayasan sekolah kita itu seperti apa?"
"UHUK UHUK-!!!" mendengar pertanyaan yang luar biasa dari mulut Sunghoon sontak mengejutkan Geonu hingga tersedak, untung Sunoo dengan sigap memberikan segelas air putih.
"Kau kerasukan iblis atau bagaimana?!" Tanya Geonu, sedangkan iblis yang sesungguhnya saat ini ikut menatap bingung karena sejak kapan ia merasuki orang?
"Aku....baik-baik saja. Memangnya kenapa dengan anak itu?"
"Sungguh aku terkejut sekali, Park Sunghoon. Apa kau sudah mendengar rumor bahwa anak itu adalah pembawa kesialan? Banyak yang mengatakan bahwa siapapun yang dekat dengannya akan tertimpa kesialan." Ucap Geonu.
Sunoo dan Sunghoon yang merasa tertarik, bahkan Jungwon sudah memasang telinga lebar-lebar kini menatap Geonu dengan pandangan menuntut kelengkapan cerita. Yang ditatap paham kemudian mulai bercerita,
"Kalian pasti tau jika Jay adalah anak pemilik yayasan sekolah kita, kan? Yeah... meskipun kedua orang tuanya sudah tiada. Semua ini bermula sejak kematian ayahnya kurang lebih 10 tahun yang lalu, sejak saat itu siapapun yang berdekatan dengan Jay akan mengalami kesialan atau bahkan bisa berujung kematian. Jujur saja aku tidak percaya dengan rumor yang beredar, Jay sebenarnya adalah orang yang baik asal kalian tau! Dia mengajariku cara mengerjakan tugas matematika! Meskipun awalnya dia menolak keras dan mengatakan jika aku harus menjauhinya agar aku tidak tertimpa kesialan..." Geonu mengambil nafas sejenak kemudian melanjutkan ceritanya kembali.
"Tapi 3 bulan yang lalu aku nyaris tertimpa pot tanaman dari keramik yang letaknya ada di lantai 2, aku ingat sekali kalau saat itu tidak ada angin kencang atau bahkan orang sebab lantai 2 saat itu memang tidak dibuka karena tidak ada jadwal klub apapun. Saat itu aku hendak menghampirinya, Jay yang melihatku hampir celaka seketika membentakku untuk tidak mendekatinya lagi, dan akhirnya sampai saat ini dia tetap menutup diri dan tak mau mendekati siapapun."
Geonu menyudahi sesi ceritanya lalu melanjutkan memakan sarapannya yang sempat tertunda sambil menunggu reaksi apa yang akan diperlihatkan oleh dua sahabatnya ini.
"Aku kemarin ditolong olehnya saat hampir ditabrak oleh truk yang entah bagimana tiba-tiba berguling .... dia menatapku dengan sangat khawatir bahkan langsung memelukku dengan erat padahal dia tidak salah apa-apa." Sunghoon berujar meningat apa yang terjadi kemarin.
"ACIKIWIR! PANDANGAN PERTAMA AWAL AKU BERJUMPA~" Sunoo dengan menggunakan sendok sebagai mic bernyanyi dengan kencang disusul oleh Geonu yang membuat gesture seolah bermain gitar sambil bersedandung,
"TERERET TETEWTETET TEWW~"
Wajah Sunghoon yang biasanya datar kini semakin datar, "tapi ada hal yang lebih aneh lagi menurutku"
"Apa?" Sahut Geonu dan Sunoo penasaran.
"Aku sempat melihat bayangan hitam yang terbang kelangit dan sebelum menghilang bayangan itu memiliki mata dan arah matanya menatap pada Jay yang saat itu mendekapku." Ungkapnya.
Perkataan Sunghoon memunculkan tanda tanya besar di kepala Sunoo dan Jungwon, apa ini ulah iblis? Pikir keduanya.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Demon
Fantasy[ Cek Desk-! PLEASE ] Han Sunoo merupakan sosok terpilih sebagai pemegang pedang api yang akan membinasakan Kitsune sang penghancur dunia. Namun, ia tak sendiri karena bersamaan dengan tercabutnya pedang api maka sang iblis, Jungwon juga akan berusa...