d u a p u l u h d e l a p a n

1.1K 221 70
                                    

Bonus chapter ( OO1/OO3 )

Hanya suasana hening yang menyelimuti sebuah ruangan dengan dominasi warna putih dan wangi obat-obatan yang menyengat. Nampak seorang pemuda yang mengupas apel dan memakannya sambil sesekali mengajak bicara sosok lain yang seperti sedang tidur lelap di ranjang.

Ruangan itu adalah sebuah kamar di rumah sakit. Yang memakan buah dan mengajak bicara adalah Jungwon lalu yang terakhir sosok yang nampak sedang tidur di ranjang adalah Geonu. Sudah terhitung 3 minggu Geonu masih nyaman memejamkan matanya seolah didalam mimpinya jauh lebih indah daripada kenyataan yang akan dihadapinya di dunia nyata.

"Kak.... Paman Sungjae dan Bibi Joy sudah tau apa yang terjadi pada kita semua. Mereka tidak marah padamu, kok, jadi ayo bangunlah... kami semua menunggumu..." gumam Jungwon.

"Hanya kau satu-satunya keluarga yang aku punya disini. Kenapa kau nyaman sekali tertidur lelap? Tidakkah kau merindukan bertengkar dengan Sunoo, dimarahi Sunghoon, lalu menjahili Jay?"

"Jika saja Kitsune itu tidak ada...." geram Jungwon sambil mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih.

Sebuah tangan tiba-tiba menggenggam kepalan tangan Jungwon dan saat menoleh ia melihat Sunoo yang menggelengkan kepalanya tanda bahwa Jungwon tidak boleh menyakiti dirinya sendiri.

"Kau tak boleh menyakiti dirimu sendiri. Kalau lupa sekarang kau adalah seorang manusia, Jungwon." Ucap Sunoo lalu mengambil tempat duduk disamping Jungwon.

"Ini sudah satu minggu berlalu sejak kau kembali masuk sekolah, kan? Bagaimana? Apa murid-murid disana mengingat aya-- maksudku Heeseung?"

Sunoo menggeleng, "Tidak ada satupun yang mengingatnya bahkan ketua OSIS saat ini adalah Kak Soobin, sepupu Sunghoon. Aku, Jay, dan Sunghoon awalnya terkejut tapi mau bagaimana lagi? Mungkin saat Heeseung mati ingatan semua orang tentangnya terhapus."

"Hahhhh.... bagitu rupanya." Jawab Jungwon.

"Omong-omong kemungkinan besar bulan depan kau akan sekolah juga."

"HAH?!" Teriak Jungwon yang tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar tapi malah geplakan penuh kasih sayang dari Sunoo yang ia dapatkan.

"Ini rumah sakit, pintar!!!"

"Ah maaf...."

"Perihal itu silahkan kau bicarakan dengan Paman Sungjae dan Bibi Joy." Ujar Sunoo kemudian mengarahkan pandangannya ke pintu kamar dan melihat pasangan suami-istri yang batu saja ia sebut.

Sungjae dan Joy duduk di sofa yang ada di dekat pintu. Sungjae, sang kepala keluarga menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu berucap,

"Jungwon, kan?"

Yang ditanya hanya mengangguk tapi saat ini dia sangat gugup hingga dapat ia rasakan tangannya digenggam oleh seseorang dengan erat, dirinya menoleh ke arah Sunoo dan mendapatinya tersenyum menenangkan dan berhasil, rasa gugup Jungwon perlahan menghilang.

"Ya... Paman?"

"Jadi begini, Paman dan Bibi sudah membahas hal ini dengan Pasangan Han kemarin. Sebelumnya kami minta maaf jika ini tiba-tiba tapi kami mohon jadilah anak angkat kami berdua dan menyandang nama Lee sekaligus menjadi adik dari Geonu." Sungjae mengatakan hal itu dengan sungguh-sungguh bahkan Joy juga ikut menatap Jungwon seolah meminta pertolongan.

"Ehhh?!! Kalian mau mengangkatku menjadi anak?!!! Ta--tapi kalian tau kan kalau aku sebelumnya adalah seorang iblis?! Kalian tidak takut padaku?! Belum lagi akan merepotkan jika kalian mengurusku...." jawab Jungwon dengan sedikit rasa "takut merepotkan"

DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang