d u a p u l u h l i m a

1K 222 132
                                    

Komentarnya, Kakak-kakak ^-^





Keesokan harinya mereka semua berlatih mati-matian untuk mempersiapkan diri melawan Kitsune. 6 hari telah berlalu begitu cepat dan mereka tentunya sangat bersemangat dan pantang menyerah.

Saat ini Jungwon dan Heeseung berlatih diatas gunung yang hanya berisi batuan curam dan angin yang kencang. Keduanya saling melempar serangan baik fisik maupun kekuatan, Jungwon dengan elemen petirnya dan Heeseung dengan elemen apinya. Luka yang mereka dapat tentunya tidak sedikit, tak jarang salah satu dari mereka bahkan ambruk tapi tak perlu khawatir karena keduanya adalah iblis yang bisa meregenerasi lukanya dengan cepat.

Latihan mereka selesai, dengan dibantu Heeseung, Jungwon ditarik dari tumpukan bebatuan setelah ditendang sekuat tenaga oleh Heeseung. Keduanya kini terbang untuk kembali ke kuil tua dekat pantai yang saat ini menjadi markas mereka.

Saat terbang dapat dilihat Sunoo yang sedang bertarung melawan sang papa dengan sengit bahkan sesekali anjing neraka milik Seungyoun juga ikut menyerang dan mempersulit pergerakan Sunoo namun berhasil diatasi, sepertinya latihannya membuahkan hasil.

Mata mereka beralih pada Sunghoon dan Jay yang sedang melakukan duel. Sunghoon yang memegang tombak melawan Jay yang menggunakan belati kembar di tangan kanan dan kirinya, meskipun keduanya adalah sepasang kekasih tapi tidak ada keraguan sedikitpun dimata mereka saat menyerang satu sama lain. Jungwon jadi berpikir jika mereka menikah apakah mereka akan bertengkar seliar ini?

Terlihat juga si kembar yang diajari beberapa teknik sihir oleh Jake yang meskipun umur mereka dibilang sangat tua dan kekuatannya mulai melemah, tapi tak bisa dipungkiri bahwa mereka masih sangatlah hebat. Dilihat dari bagaimana pohon raksasa yang tumbuh dalam sekali jentikan jari Jake atau Niki dan Riki yang membuat hujan batu.

"Menurutmu apa kita siap?" Tanya Heeseung berbasa-basi.

"Kurasa 80% siap. Aku tidak ingin kita mendapat kekalahan..." Jawab Jungwon.

"Dan bagaimana perasaanmu jika salah satu diantara kita..... mati?"

"Huh??"

"Aku bertanya...?"

"Akan kuusahakan agar tidak ada yang merenggang nyawa. Aku tak mau Sunoo nanti menyalahkan dirinya sendiri dan aku membenci itu."

Heeseung mengangguk tanda mengerti apa yang dimaksud Jungwon, "Kau sangat menyayangi anak itu rupanya hahaha"

"Diam, Pak Tua!" Hardik Jungwon.

"HAHAHAHA, Dasar! Anak siapa kau hah??? Kenapa tingkahmu sangat malu-malu begitu" tawa Heeseung mengalun.

"KAU SENDIRI MENYUKAI KAK GEONU SEJAK LAMA, KAN!? MEMAKAI ALASAN MEMANGSA SEGALA" tuduh Jungwon.

"KALAU KAU LUPA, KAU JUGA SEPERTI ITU!!!"

"JELAS AKU BEGINI KARENA AKU ANAKMU, PAK TUA"

"KAU MAU MATI, HAH?! ANAKKU DARIMANA?!"

"CUIH, KAULAH YANG AKAN MATI DULUAN, PAK TUA!!!"

Suasana Ayah dan Anak yang sangat rukun bukan?

***********

Pasangan Jay dan Sunghoon yang memutuskan untuk istirahat dibuat heran dengan pemandangan diatas langit dimana Heeseung dan Jungwon yang asik bercekcok kemudian bertarung.

Yang berambut pirang menyodorkan sebotol air minum kepada Sunghoon, "Terima kasih" ucap Sunghoon.

Jay mengangguk, matanya menatap hamparan laut dihadapan mereka dengan tenang hingga dapat ia rasakan bahu kirinya terasa agak berat, ternyata Sunghoon menyenderkan kepalanya .

DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang