s e b e l a s

1.5K 314 45
                                    

Komentarnya, kakak-kakak


Pagi ini ketika seluruh siswa-siswi berdatangan menuju sekolah dan beberapa juga ada yang sudah menempati kelas. Salah satu dari siswa yang sudah menempati kelas adalah Sunghoon. Pemuda penyuka ice skating itu asik melamun menatap lurus ke arah papan tulis dan sesekali meringis pelan merasakan luka-luka di tubuhnya yang belum kering.

Sepasang matanya bertatapan dengan Jay yang kondisinya tidak jauh berbeda darinya bahkan lebih parah. Jay melangkah masuk ke kelas Sunghoon lalu duduk di hadapannya sambil menyodorkan sekotak susu pisang tak lupa tersenyum kecil,

"Morning, Hoon. Lukamu sudah mendingan?" Tanya Jay.

Sunghoon menerima pemberian Jay kemudian meminumnya, "Morning too, Jay. Bisa dibilang begitu, tapi luka ini baru kita dapat kemarin kalau kau lupa"

"Syukurlah kalau begitu, aku minta ma---"

"Aku sudah berkata 87 kali kalau kau tak perlu meminta maaf padaku, Park Jongseong. Aku tak keberatan sama sekali asal kau bisa kembali hidup normal seperti saat ini" Sunghoon tak berbohong jika ia sudah mengatakan pada Jay sebanyak 87 kali sejak kejadian kemarin bahwa ia tak harus meminta maaf.

"A---aku hanya merasa tidak enak sendiri, Hoon."

"Tak apa, sungguh!!! Lagipula kau sendiri terluka jauh lebih parah dariku"

"Tap---"

Ucapan Jay terhenti begitu sebuah suara menggelegar sekaligus sahutan tajam terdengar dari samping meja Sunghoon,

"SELAMAT PAGI BEBAN DUNIA DAN SAMPAH MASYARAKATKU TERCINTA~~~"

"INI MASIH PAGI, INEM"

"SUKIJEM JAHAT AMAT SAMA INEM"

"SUKIJEM MATAMU!!!"

"MATAKU ADA DUA, SUKIJEM"

"YANG BILANG ADA 4 SIAPA?!, INEMMMM?!!!"

"Siapa, ya?"

"Lah, iya? Siapa, ya?"

Sunghoon meringis menahan malu melihat tingkah Sunoo dan Geonu yang asik berdebat disampingnya, "Heh, demi ikan lele pak haji Jaehwan.... ini masih pagi dan kalian merusuh di kelas orang."

"Maaf, Hoon. Sepertinya otak Sunoo pagi ini jauh lebih bergeser daripada hari kemarin" Geonu berujar begitu melihat Sunghoon yang sedikit tertekan.

"NGGA, YA!" sahut Sunoo tak terima.

"Morning, Sunoo! Geonu!" Sapa Jay memotong perdebatan ketiga sahabat bagai kepompong dan dibalas anggukan oleh Sunoo dan Geonu.

Namun, tak ada hujan tak ada angin tiba-tiba Jay berucap, "Sunoo, thanks ya buat kemarin." Dan hal ini sontak membuat wajah yang disebut memucat bahkan Jay langsung terkejut karena tiba-tiba mengucapkan hal itu.

"Emangnya..... kemarin Sunoo ngapain?" Tanya Sunghoon penasaran. Pasalnya kejadian kemarin hanya diketahui oleh Sunghoon, Jay, seorang iblis, dan Nona berambut pirang saja.

"......"

"......."

"OHHH!!! YANG KEMARIN ITU?! GIMANA KUE BERAS BUATAN PAPAKU?! ENAK KAN HAHAHAHA!!! SIAPA DULU?! HAN SEUNGYOUN GITU, LOH" Sunoo tertawa sangat kencang sambil menepuk dadanya sombong, berusaha menutupi kegugupannya.

"HAHAHA, BENAR SEKALI! ITU KUE BERAS PALING ENAK YANG PERNAH AKU MAKAN!! LAIN KALI BERIKAN PADAKU, YA" tak kalah keras Jay ikut tertawa.

Entah Sunghoon yang polos atau nyerempet bego, jadi dia percaya saja. Lagipula kue beras buatan Om Seungyoun memang enak. Berbeda dengan Sunghoon, Geonu malah merasa sedikit curiga.

DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang