"PAAAA DIMANA BOXER HIJAUKU???"
"PAPAAAAAA APA PELAMPUNG KARETKU SUDAH MASUK DI MOBIL?"
"Pa, berapa baju ganti yang harus dibawa?"
"Geonu, apa kau melihat kacamata hitamku?"
Kepala Geonu rasanya mau pecah karena sejak tadi dipanggil tapi apalah daya dirinya juga sedang malas untuk marah-marah. Dengan penuh kesabaran dirinya membantu para anggota keluarganya untuk bersiap-siap untuk ke pantai sesuai rencana semalam. Sunoo dan Sunghoon sudah berangkat terlebih dahulu.
Setelah memastikan semua barang yang diperlukan masuk ke dalam mobil, keluarga itu langsung menuju ke pantai dengan Heeseung yang menyetir. Perjalanan mereka diisi dengan obrolan ringan saja tapi Geonu merasakan sedikit perasaan menjanggal di hatinya karena kilasan ingatan tentang peperangan bersama Kitsune berlarian di pikirannya.
Sosok Daniel, Jake, Niki, Riki, dan Heeseung yang pada saat itu mati terlintas begitu saja. Dirinya menggelengkan kepalanya dengan kencang berusaha membuang ingatan perih itu karena saat ini mereka semua sudah kembali dengan lengkap meski tanpa ingatan masa lalu mereka.
"Kau tak apa?" Tanya Heeseung tiba-tiba.
"Uh?? Tak apa.... aku hanya sedikit teringat masa lalu saja hehehe..." jawabnya dengan matanya yang betah melihat pemandangan jalanan yang sudah dekat dengan pantai hingga sebuah telapak tangan terasa menggenggam tangannya. Geonu menoleh dan mendapati Heeseung yang tetap fokus menyetir tapi tangan kirinya menggenggam jemarinya dan sesekali mengusapnya untuk membuatnya tenang.
Sementara itu di belakang, terlihat Niki yang asyik berbincang dengan sang adik namun yang aneh adalah Jake dan Daniel yang malah melamun entah memikirkan apa.
"Papa, apa menurutmu Hiu Megalodon itu masih ada?" Tanya Jake tiba-tiba yang membuat Geonu langsung menolehkan kepalanya ke belakang tepatnya ke putra sulungnya itu.
Dengan tersenyum lebar dirinya mengangguk semangat, "TENTU! AYAH SANGAT PERCAYA!"
"Benarkah...? Aku seminggu terakhir ini selalu bermimpi bertemu dengan seekor hiu megalodon" ucap Jake.
"Hah?"
*********
Sesampainya di pantai mereka melambaikan tangan pada keluarga Sunoo dan Sunghoon yang sudah tiba terlebih dahulu. Keenamnya berjalan bersama sambil memperhatikan pemadangan disekitar sini yang tidak terlalu banyak berubah. Yang berubah hanyalah kuil tua yang dulu sudah hancur telah dibangun kembali dengan bentuk yang sama dan tentunya lebih baru.
Pandangan Heeseung beralih pada gunung batu yang letaknya tidak terlalu jauh darisini dan ternyata retakan-retakan dan lubang yang tercipta akibat latihannya bersama Jungwon masih ada. Hutan yang menjadi tempat ujian jiwa Sunoo saat itupun masih rindang dan terawat,
"Kau sedang mengingat saat kau kemari hanya menggunakan sarung, Seung?" Tanya Geonu sambil menahan tawanya.
Tersenyum kecut dirinya hanya bisa menahan malu, "Yeah.... hanya menggunakan sarung, kaus dalam, dan sandal jepit. Estetik sekali penampilanku saat itu"
"Pftt--"
Beralih pada pasangan Jungwon dan Sunoo, keduanya tampak asyik bernostalgia di tempat ini. Dengan bergandengan tangan keduanya berjalan menyusuri pinggiran pantai. Tenang saja, Kyungmin sedang bersama anak-anak lain jadi mereka bisa menikmati waktu berduaan.
"Apa daratan yang dibuat Niki dan Riki masih ada?" Gumam Sunoo.
"Sepertinya sudah hancur. Kau pasti ingat daya ledak yang dibuat oleh mahluk sialan itu kan, Sunny?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon
Fantasía[ Cek Desk-! PLEASE ] Han Sunoo merupakan sosok terpilih sebagai pemegang pedang api yang akan membinasakan Kitsune sang penghancur dunia. Namun, ia tak sendiri karena bersamaan dengan tercabutnya pedang api maka sang iblis, Jungwon juga akan berusa...