d u a p u l u h e n a m

1.1K 229 115
                                    

Komentarnya, Kakak-kakak-! ^-^















Tepat ketika matahari sudah menyapa langit, mengikis kegelapan malam, seluruh penghuni di kuil tua sudah terjaga dan sedang makan bersama. Suasana tegang menyelimuti mereka semua karena dalam beberapa jam lagi mereka akan menghadapi sosok Kitsune.

Sarapan telah habis, Seungwoo yang sudah diberitahu tentang rencana yang akan mereka lakukan. Matanya menatap Jake yang menunduk dan meremas baju pendetanya, "Jaeyoon, kau gugup?" Tanya Seungwoo.

Jake yang merasa terpanggil langsung menegakkan tubuhnya dan menatap ke arah Seungwoo sambil tersenyum canggung, "Y--ya... sudah sejak ratusan tahun yang lalu kita melawannya. Kali ini kita tidak melakukan perang besar dan aku termasuk di barisan depan, aku takut mengecewakan kalian..."

Sebuah telapak tangan tiba-tiba mengusak kepala Jake, saat dilihat ternyata pelakunya adalah Heeseung. Mata Heeseung masih menatap lurus ke depan tapi tangannya masih betah diatas kepala Jake, "Berjuanglah, kami percaya padamu."

Merasa mendapat support dari orang yang ia kagumi, Jake mengangguk dengan penuh semangat.

"Baiklah, ayo kita mulai persiapan awalnya." Ucap Seungwoo. Seluruh penghuni ruangan berkumpul dan menunggu arahan dari Seungwoo.

"Dataran luas di dekat tempat penyegelan Kitsune apa sudah kalian buat?" Tanya Seungwoo pada si Kembar dan dibalas dengan acungan jempol.

"Bagus! nanti saat Kitsune bangkit, kita akan memancingnya dengan pedang api milik Sunoo. Aku percaya jika Kitsune akan menghancurkan pedang ini dulu. Saat Kitsune datang bersama tangan kanannya, Jungwon akan memberi kode dengan sebuah sambaran petir dan dengan itu Jake, kau pindahkan monster beruang itu ke area pantai untuk langsung dilawan Jay dan Sunghoon." Jelas Seungwoo pada mereka semua.

"Setelah memindahkan monster itu, kau segeralah masuk ke dalam kuil dan buatlah pelindung di area pantai ini, pastikan jangan sampai ada celah. Mengerti Jake?" Yang diberi tanggung jawab mengangguk.

"Sisanya aku percayakan pada kalian bertiga terutama kau, Seungyoun. Keluarkan saja mereka semua, aku jamin para penghuni dunia bawah juga akan membantu." Lanjut Seungwoo.

Merasa sudah paham dengan peran mereka masing-masing, mereka semua berpencar ke lokasi mereka yang sudah di tentukan. Dipinggir pantai sudah terlihat Chichi yang menunggu, Jake menyuruhnya untuk mengantar Sunoo dan Seungwoo. Meskipun jaraknya tidak terlalu jauh, tapi tetap saja laut disini bukanlah sembarang laut belum lagi keadaan dimana adanya Kitsune yang bersemayam tentu terdapat banyak monster disekitar sini.

Sunoo berusaha untuk tidak terkejut melihat sosok Chichi. Sang Ayah yang melihat anaknya berusaha mengendalikan kesadarannya hanya bisa tertawa kecil, "Tak apa, aku awalnya juga terkejut sepertimu tapi Chichi tidak akan macam-macam. Ayo."

"KAK WOOYAAAAA!!!! SUNOOOO!!!! BERJUANGLAHHHHHH" sebuah teriakan mengalihkan perhatian mereka berdua dan terlihat Seungyoun melambaikan tangannya di sisi lain pantai.

Keduanya menaiki Chichi dibarengi dengan Heeseung dan Jungwon yang terbang diatas mereka. Kini mereka menuju daratan buatan.

Disatu sisi Jay dan Sunghoon sudah bersiap dengan senjata di tubuh mereka masing-masing. Pasangan ini banyak berdoa dalam hati semoga mereka dapat menang dan membunuh Kitsune sebelum ia menjadi semakin liar dan menghancurkan keseimbangan dunia.

Beralih ke si kembar dan Seungyoun, ketiganya malah duduk dengan santai di hutan dekat pantai. Meskipun terlihat santai, ditangan Seunyoun tongkat emasnya ia pegang dengan sangat erat. Bibirnya menggumamkan mantra-mantra terlarang yang hanya bisa dirinya ucapkan tanpa menimbulkan resiko besar.

DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang