Komentarnya, kakak-kakak
"Aih.... kemana perginya dua bocah itu?! Telfonku tak dijawab pula"
"Lalu kenapa tadi Sunoo bertanya Sunghoon kemana?"
"Kenapa perasaanku kurang enak begini, ya?"
"Tenang, Geonu.... ayo... tenangkan dirimu sendiri, jangan panik."
"Aishhhh...."
Geonu mengacak rambutnya frustasi bahkan tak henti-hentinya mondar-mandir di kamarnya karena sejak tadi perasaannya tidak enak, belum lagi yang ia pikirkan adalah sahabat-sahabatnya. Menghela nafas berat, Geonu memilih untuk menjatuhkan tubuhnya di kasur dan membenamkan wajahnya pada bantal.
"GEONUUUU-!!! CEPAT TURUN-! ADA TEMAN SEKOLAHMU MENUNGGU" Ibu Geonu berteriak dari bawah.
"IBU BELI JAMU KE TETEH WENDY" balas Geonu.
"TJAKEPPPPPP" sahut ibunya.
"GEONU NGGA PANTUN, BUUUU-!! BAPAK NGECHAT GEONU BUAT NYURUH IBU BELI JAMU DI TEH WENDY"
"BILANG, DONGGGG. KALO GITU INI CAMILANNYA DIBAWA SAMA TEMENMU KE ATAS, INGET ANAK MANISKU-! TETAPLAH BERADA DI JALAN SETAN" balas Ibu Geonu yang hanya bisa membuat Geonu mengelus dadanya penuh kesabaran.
Cklek
"Oh, hai-!" Sapa Geonu begitu temannya memasuki kamarnya sambil membawa nampan berisi camilan dan 2 gelas es jeruk.
"Maaf, ya? Ibuku memang sangat bersemangat begitu hehehe" lanjutnya.
"Tak apa, lagipula dengan begitu keluargamu menjadi lebih berwarna, kan?" Balas sosok temannya ini sembari menaruh nampannya lalu ikut duduk di kasur Geonu.
Geonu melihat temannya ini dan matanya mengarah pada nametag yang terpasang pada seragamnya. Geonu terdiam sejenak seolah memikirkan sesuatu kemudian menggelengkan kepalanya kencang.
"Kau tak apa, Nu?" Tanya temannya ini.
"Tenang saja, hanya mendadak berfikir saja... jadi ada perlu apa kau kesini, Seung?"
Lee Heeseung, nama yang tertera pada seragam pemuda di sampingnya ini. Geonu turun dari kasur dan memilih untuk duduk lantai, dan Heeseung masih duduk di kasurnya.
"Apa kau merasa kalau Sunoo akhir-akhir ini aneh?"
"Aneh?"
Heeseung mengangguk dan matanya menerawang lurus kedepan, "Iya, seperti dia yang selalu membawa pedang bahkan berbicara sendiri. Bukankah itu aneh?"
"Iya juga, ya..." setuju Geonu.
"Ditambah lagi dia seolah menyembunyikan sesuatu. Ah, pastinya sesuatu yang sangat rahasia bahkan kalian yang sahabatnya saja tidak diberitahu."
"Wah, parah-parah..."
"Lalu, apa kau tau? Pedang yang dibawa Sunoo itu sepertinya pedang yang bisa memanggil iblis-! Kenapa tidak kau coba ambil lalu kita pastikan pedang apa itu-! Bagaimana?" Heeseung tersenyum lebar seolah menemukan ide yang sangat cermelang.
"Okelah." Setuju Geonu lalu berdiri dan menunduk menatap Heeseung yang masih duduk dengan santai di kasurnya. Tapi gerakan selanjutnya sukses membuat Heeseung dibuat sedikit panik.
Geonu mendorong tubuhnya hingga berbaring di kasur kemudian mendudukkan dirinya sendiri di perut Heeseung dan perlahan merendahkan badannya hingga dada keduanya menempel, bahkan terpaan nafas Geonu terasa sangat jelas di wajahnya. Tersenyum kecil, Geonu mendekatkan wajahnya ke telinga kanan Heeseung,
"Nah, Heeseungie~ sekarang bolehkah aku yang bertanya padamu?" Tanya Geonu dengan nada pelan.
"Bertanya apa...?"
Tangan kiri Geonu dengan lembut merayap naik membelai dari dagu hingga rambut Heeseung, "Sebelum itu, asal kau tau saja jika yang tau barang yang dibawa Sunoo adalah pedang hanyalah aku, Sunghoon dan Sunoo saja, loh~. Sunoo sendiri yang bilang padaku, belum lagi ingatanku sangat kuat dan aku tidak merasa memiliki teman bernama Lee Heeseung"
"Jadi----" dapat Heeseung rasakan sebuah benda dingin menempel di sisi kiri kepalanya dan saat Heeseung melirik, rupanya itu adalah ujung pisau lipat, "-----siapa kau sebenarnya, Lee Heeseung?"
"........."
"Cepat jawab aku atau ujung pisau ini akan menembus kepalamu."
"Pftt---- HAHAHAHAHHAHAHAHA"
"Kenapa kau malah tertawa bajinga---EHHH?!!"
SRETT
BRUKKK
"HAHAHAHAHA TAK KUSANGKA KAU SANGAT MENARIK, MANUSIA-! SUDAH SEKIAN LAMA AKU TIDAK BERTEMU MANUSIA SEMENARIK DIRIMU-!"
Keadaan total berbalik, kini berganti Heesung yang menindih Geonu bahkan kedua tangan Geonu dikunci oleh satu tangan Heeseung diatas kepalanya, tangan kanan Heeseung yang menganggur kini mengarahkan ujung pisau lipat milik Geonu ke pipinya lalu menggores sedikit hingga membuat pipi Geonu mengalirkan darah tak lupa tawa mengejeknya tetap mengalun,
"Lihat, manis? Sekarang keadaan berbalik. Kau mau apa, hm? Melawan? Percuma." Ucap Heeseung kemudian menjilat darah yang mengalir di pipi Geonu, sejenak ia terpaku.
"Lepas, bajingan." Gertak Geonu.
"Wahhh.... boleh juga keberanianmu, manis. Ah, hebat juga kau tidak terpengaruh sihirku. Padahal aku mengincar Han Sunoo tapi sepertinya aku akan mengincarmu saja, jauh lebih menarik." Ujar Heeseung sambil menatap lekat mata Geonu dengan pandangan yang entah kenapa sulit sekali ditebak, tetapi yang menjadi fokusnya hanyalah warna mata pemuda diatasnya ini yang berwarna merah pekat.
"Kau....iblis?"
"PINTAR SEKALI, MANIS-!! DAN MULAI SAAT INI, AKU! ETHAN LEE AH-! TIDAK-TIDAK, AKU LEE HEESEUNG IBLIS TINGKAT ATAS AKAN MENGINCARMU YANG JAUH LEBIH MENARIK DARIPADA PEDANG API ATAU HAN SUNOO ITU." Jawab Heeseung sambil tertawa puas dan kini ia sudah total berubah wujud, dimana terdapat sepasang tanduk besar serta sayap hitam legam yang nampak gagah.
Geonu tetaplah Geonu, bukannya ia takut atau menangis malah kini ia menatap sengit Heeseung kemudian meludahi wajah sosok iblis itu, "cuih-! Siapa takut?"
Senyum Heeseung kian melebar lalu perlahan menghilang bersama tiupan angin, "kau tak akan lepas semudah itu dariku lagi, manis."
Setelah menghilang dengan penuh kekesalan Geonu berteriak, "NAMAKU GEONU, BUKAN MANISSSSSSSSSS"
-------------------------
Heeseung berteleportasi dari rumah Geonu dan kini ia ada di tengah hutan, mendengkus keras kemudian meninju salah satu pohon hingga tumbang. Pandangan matanya menyiratkan kelegaan sekaligus kesedihan lalu bibirnya bergumam,
"Kau menepati janji, kau kembali lagi, Giselle..."
-------------------------
TBC
---------------Aaaaa T^T maaf kalau karakternya terkesan OOC gini, kakak-kakak sekalian
Semoga betah sama cerita ini
Terima kasih sudah mau membaca, mampir, apalagi komenn

KAMU SEDANG MEMBACA
Demon
Fantasy[ Cek Desk-! PLEASE ] Han Sunoo merupakan sosok terpilih sebagai pemegang pedang api yang akan membinasakan Kitsune sang penghancur dunia. Namun, ia tak sendiri karena bersamaan dengan tercabutnya pedang api maka sang iblis, Jungwon juga akan berusa...