d u a b e l as

1.4K 308 53
                                    

Sebelumnya mohon maaf kalau chap ini khusus HeeGeon
KARENA SAYA MASIH MENANGISI MEREKA
Komennya, kakk--!! ^-^






Geonu menggerutu kesal saat kembali ke kelasnya. Bagaimana bisa kelas lain mendapat jam kosong sedangkan di kelasnya malah kedatangan guru. Rasanya ia ingin marah tapi hal itu juga percuma jadi lebih baik ia menerima kenyataan. Matanya menatap bosan pada guru yang sejarah yang asyik bercerita di depan kelas tentang legenda kitsune yang terkenal di negaranya ini dan anehnya ketika gurunya menceritakannya, Geonu merasakan kebencian yang menyelimuti hatinya.

".........masih banyak hal yang menjadikan kitsune sebagai monster yang dibenci banyak mahluk, bahkan iblis saja ikut membencinya......"

Iblis? Omong-omong soal iblis, ia jadi teringat kejadian kemarin saat ia menantang iblis bernama Heeseung. Kenapa makin kesini hidupnya makin aneh saja. Mengabaikan ocehan sang guru, Geonu lebih memilih untuk melihat lapangan tengah, ada untungnya juga duduk di pojok kelas begini.

Deg!

Manik Geonu membulat begitu melihat seseorang yang bermain bola di lapangan, bukan karena terpukau atau bagaimana, KENAPA IBLIS SIALAN ITU BERMAIN SEPAK BOLA BERSAMA KAKAK KELAS?! mengucek matanya berulang kali, Geonu berusaha memastikan apa matanya sedang bermasalah atau mungkin berhalusinasi saja dan hasilnya tetap sama, seorang Lee Heeseung sedang bermain sepak bola.

Dengan tergesa-gesa ia menepuk dengan kuat teman sebangkunya yang hari ini pertama kali duduk bersamanya, "Jay-! Jay-!!!!"

Jay yang dipanggil menoleh kemudian menaikkan satu alisnya seolah bertanya ada apa Geonu memanggilnya dan Geonu bertanya, "K---kamu kenal siswa bernama Lee Heeseung?!"

Jay yang mendengar pertanyaan Geonu langsung menghentikan kegiatan mencatat materinya dan memastikan bahwa guru yang mengajar sudah musnah, maksud Jay keluar kelas.

"Kau.... tak tau Heeseung itu siapa?" Tanya balik Jay.

Geonu menggelengkan kepalanya dengan cepat dan dibalas helaan nafas oleh Jay, "Kau serius??"

Geonu kini berganti menganggukkan kepalanya dengan cepat, "Hu-m! Hu-um!!"

"Dia kakak kelas kita, dari kelas 12-A sekaligus ketua OSIS yang masa jabatannya akan habis. Bagaimana mungkin kau tak mengenalnya? Padahal Sunoo dan Sunghoon itu fans berat Kak Heeseung...." jelas Jay.

"HAH?! DIA KETUA OSIS KITA?! S---SEJAK KAPAN!?"

"Sejak dulu, pintar.... Kau saja yang hobi ke perpustakaan dan UKS jadi kurang tau sekitarmu bahkan aku saja yang selama sekolah disini tak kenal siapapun masih tau dia siapa.."

Entah kenapa kepala Geonu serasa ingin pecah saja, bagaimana bisa seorang iblis berbaur diantara para manusia? Bahkan menjadi salah satu siswa disini....


------------




Pada akhirnya Geonu lebih memilih untuk pergi ke UKS saja karena kepalanya mendadak pusing dan juga hari ini adalah piketnya berjaga di UKS. Kakinya berhenti tepat di depan pintu UKS dan saat sudah siap menggeser pintu, sebuah suara mengalihkan perhatiannya,

"Dik? Kamu yang berjaga di UKS sekarang, kan?" Dan dibalas anggukan oleh Geonu.

Dilihat dari pakaian olahraganya yang berwarna gelap, Geonu langsung tau kalau orang didepannya ini adalah kakak kelas. Perhatiannya teralihkan oleh sebuah tas plastik yang disodorkan oleh si kakak kelas,

"Tadi temanku nyungsep saat bermain bola, Dik. Salah dia sendiri main bola bukannya melihat ke bolanya malah lihat keatas, tolol emang. Aku titip makanan untuknya, ya? Sekalian obati dia, ya!" Ucap si kakak kelas kemudian berbalik untuk kembali ke kelasnya.

Geonu hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir bisa-bisanya ada orang yang bermain bola seperti itu, "Permisi, saya Lee Geonu dari kelas 11-C yang hari ini bertugas sebagai penjaga UKS. Mohon maaf apabila saya sedikit terlam---- EHHH!!!"

Gubrak!!!



"KAK, KALAU MAU NABRAK BILANG-BILANG, DONG!! Astaga untung pantat duluan yang mendarat, kalo kepala nanti aku yang goblok ini tambah goblok gimana?" Geonu begumam sambil mengusap pantatnya yang habis mencium lantai.

Pasalnya saat ia membuka pintu UKS, dirinya tiba-tiba ditabrak oleh seorang perempuan yang keluar dari UKS sambil menangis hingga dirinya jatuh terduduk.

"Itu perempuan apa banteng spanyol? Mantep banget kalo nyeruduk... lagian pake acara nangis juga..." gumam Geonu.

"Namanya saja gadis yang baru ditolak..."

"Ckckck... memang sedih sih kalau ditolak, belum lagi pasti malu"

"Manusia memang aneh, kan?"

"Bener... memang an--- ASTAGA DRAGON DEMI DASTER EMAK YOOJUNG, KAU SEDANG APA DISINI, HAH?!"

Refleks Geonu langsung berjalan mundur begitu melihat sosok yang sangat tidak ingin ia temui sedang duduk dengan santai di ranjang UKS. Alarm tanda bahaya serasa berbunyi dengan kencang ketika dalam satu kerjapan mata tiba-tiba Geonu berpindah tempat menjadi duduk di samping Heeseung.

"APA MAUMU DARIKU, BAJINGANNNNN" Teriak Geonu.

"Berteriaklah sepuasmu karena ruangan ini sudah kuubah menjadi kedap suara" Jawab Heeseung enteng kemudian mengambil tas plastik yang Geonu genggam dan memakan isinya.

"Setan:)"

"Itu memang nama asliku..."

"Nama aslimu Setan?" Tanya Geonu tak percaya.

"Tanpa huruf S dan ada huruf H diantara huruf T dan A"

"Ethan...?"

"Yes, Queen?"

Heeseung dan Geonu mendadak terdiam seolah merasakan suatu de jàvu. Sang dominan melirik Geonu yang kini nampak sedang berpikir dengan keras seperti sedang berusaha mengingat sesuatu dan hal ini membuat Heeseung tersenyum kecut.

"Rasanya aneh..." gumam Geonu.

"Aneh bagaimana?"

"Saat kau menjawab panggilanku, hal itu memang menjijikan tapi entah kenapa aku....aku merasa---"

"Apa yang kau rasakan?" Potong Heeseung karena rasa penasarannya.

".....aku merindukanmu, Ethan." Ujar Geonu pelan.

Telinga Heeseung yang sangat peka menatap tak percaya pada sosok disampingnya ini. Matanya mendadak terasa panas bahkan tanpa sadar ia sudah kembali ke wujud iblisnya. Dengan tangan gemetar diraihnya wajah manis milik Geonu dan ditatapnya penuh kerinduan.

"Hei... kenapa kau menangis?" Geonu agak sedikit kebingungan dengan tingkah Heeseung tapi anehnya ia tak risih sama sekali bahkan kini kedua tangannya menggenggam tangan Heeseung yang membingkai wajahnya.

Tak tahan melihat wajah Geonu, dibenamkannya Geonu pada pelukan sekaligus sayapnya seolah tak ingin sosok ini pergi. Bayang-bayang menyeramkan yang selalu menghantui pikiran Heeseung perlahan menghilang digantikan sebuah kelegaan.

"Bisakah....seperti ini dulu? Sebentar saja..." pinta Heeseung dan dibalas anggukan Geonu yang membalas pelukannya dan memberikan usapan lembut pada punggung kokoh miliknya.


















"Omong-omong, aku baru tau kalau seorang iblis arogan, sombong, dan tingkat atas sepertimu bisa nyungsep saat bermain bola" ucap Geonu sambil menahan tawa.

"Diam, manis."

"Aku ngga manis, sialan"

Tanpa mereka berdua sadari, sejak awal Jungwon sudah memperhatikan keduanya dari balik jendela,

"Kenapa rasanya aku ingin memeluk mereka juga...?"

-----------------
TBC
----------

DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang