d e l a p a n

1.4K 319 67
                                    

"Kau itu, ya! Jangan main kabur seenak jidat"

"Iyaaaaa"

"Mana tadi kau menganggu Jay dan Sunghoon yang berduaan! Dasar tidak tau momen"

"Momen kepalamu, bocah! Kau punya mata tidak digunakan dengan baik. Tadi ada bayangan yang mengejar temanmu yang berambut pirang itu." Dengkus sang Iblis yang lelah sejak tadi diberi siraman rohani oleh Sunoo.

Keduanya memutuskan untuk sama-sama diam daripada melanjutkan perdebatan yang tidak ada akhirnya itu. Pikirannya melayang pada sosok Jay yang selalu diikuti oleh bayangan gelap dan banyaknya kejanggalan yang terjadi. Apa Jay memiliki hubungan dengan iblis atau monster? Ah, memikirkannya saja membuat kepalanya pusing.

Jungwon sendiri hanya memperhatikan sosok pemilik pedang api disampingnya ini. Bagaimana alis hitamnya menukik, bibirnya yang sedikit mengerucut dan pipinya memiliki rona alami yang kelihatan sangat lembut jika disentuh. Jungwon rasa Sunoo sedang memikirkan perihal pemuda dan bayangan hitam atau iblis yang mengejarnya.

"Aku tau kalau aku tampan, jangan memperhatikanku seintens itu" ucapan Sunoo yang terdengar narsis ditelinga Jungwon seketika menyadarkan lamunannya.

"Tampan? Dalam mimpimu, manusia." Sahut Jungwon

"Iri? Bilang, babu"

Jungwon tanpa pikir panjang langsung terbang mengepakkan sepasang sayap hitam miliknya meninggalkan Sunoo yang berteriak mengumpatinya, padahal jika diperhatikan baik-baik....

Sunoo hanya menyembunyikan perasaan berdebar dan rona merah diwajah hingga telinganya.




--------------------------




Saat ini di rumah Sunoo sudah datang Geonu, Sunghoon, dan satu lagi tambahan yakni Jay Park. Sejak kedatangannya Jay selalu was-was akan terjadi sesuatu yang berbahaya pada 3 orang di hadapannya ini.

"Santai saja, Jay. Anggap rumah sendiri" ucap Sunoo sebagai tuan rumah yang baik.

"I--iya, Noo. Thank you, ya" jawab Jay yang berusaha menenangkan dirinya sendiri.

Keempatnya memilih untuk berbincang-bincang dengan santai sambil tak lupa mereview perbuatan orang lain atau yang jaman sekarang disebut dengan gibah. Kalau boleh jujur, Jay sangat tidak ingin hal ini berakhir begitu saja dimana ia bisa merasakan bagaimana memiliki teman, berbagi cerita, dan tertawa bersama.

"Jay, maaf jika aku lancang.... tapi, bisakah kau bercerita kenapa selama ini kau tidak mau berteman dengan kami semua?" Pertanyaan dari Sunghoon langsung membuat keheningan menyelimuti mereka.

Suasana mendadak menjadi berat bahkan Jungwon yang asik bergelantungan di pintu ikut terdiam. Jay yang ditanya hanya bisa meneguk ludah kasar, bahkan berkeringat dingin. Matanya melirik ke segala penjuru kamar Sunoo seolah memastikan sosok itu tidak ada.

"K--kau tak perlu memaksa untuk menjawab pertanyaan S--sunghoon, Jay-! Dia memang biasa bertanya hal-hal yang kurang sop--"

"Aku akan bercerita, entah kalian akan percaya atau tidak" Jay memotong ucapan Geonu dan memantapkan diri untuk bercerita.
Ia menceritakan semua hal yang terjadi padanya mulai dari awal sampai akhir dan sesekali Jay akan menarik nafas panjang berusaha membuat dirinya tenang.

Begitu selesai bercerita rasanya hati Jay menjadi lebih ringan dan tenang. Kini ia siap menerima cemooh dari teman-temannya karena menceritakan hal yang susah diterima oleh nalar manusia. Namun, ekspetasi tidak sesuai dengan realita, bukan cemooh yang ia dapat melainkan pelukan dari Sunghoon hingga membuatnya terjatuh,

DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang