s a t u

5.4K 486 50
                                    

Sebuah awal.





-------------------

Meskipun jaman sudah modern, kepercayaan manusia akan adanya iblis tetaplah ada. Bahkan keberadaan iblis saat ini masih banyak, tapi mereka sangat pandai bersembunyi dan menempeli manusia. Keterbatasan indra manusia untuk dapat melihat iblis menjadi hal yang sangat menguntungkan bagi para iblis untuk memangsa manusia.

Namun, kembali lagi pada kodrat awal bahwa tidak semua manusia itu "biasa". Beberapa dari mereka diberkahi dengan indra lebih hingga dapat mengetahui keberadaan iblis. Hal ini yang membuat para manusia spesial memutuskan untuk membasmi para iblis berbahaya.

--------------------

Jika kalian bertanya apakah semua iblis itu jahat? Jawabannya tidak. Ada beberapa iblis yang memiliki tugas menjaga tempat-tempat sakral dan senjata suci. Para iblis pun memiliki sosok musuh besar, yakni iblis kitsune yang saat ini tersegel di bawah laut, ia adalah perlambangan kehancuran sejak zaman dahulu hingga saat ini. Di gambarkan ia adalah sosok rubah raksasa berekor sembilan yang sangat keji dan ingin menghancurkan seluruh dunia.

Lalu bagaimana cara membunuh iblis itu? Kuncinya ada pada Pedang Api yang memiliki kekuatan membunuh setiap iblis jahat yang ditemuinya dan selalu pergi mencari sang kitsune untuk dibunuh. Pedang itu memiliki kekuatan yang dasyat dan siapapun pemegangnya jika bukanlah sang terpilih maka jiwa pemegangnya akan dimakan oleh pedang api kemudian menjadikannya iblis yang dipenuhi dendam pada kitsune.

Sayangnya, pedang api tersebut kini tersegel dengan apik di bawah sebuah kuil suci bersama sesosok iblis tingkat atas yang di kenal dengan keganasannya. Posisinya menusuk tepat di dada sang iblis, selain untuk menyegel sang iblis tentu saja hal itu juga digunakan untuk menyegel pedang. Ada sebuah ramalan yang mengatakan bahwa hanya sang terpilih saja yang dapat mencabut dan menggunakan pedang api tersebut.

-------------------------

"IBU, AKU SUDAH HAFAL DENGAN CERITAMU TENTANG IBLIS-IBLIS, PEDANG API, LALU KITSUNE-KITSUNE ITUUUU!!! JANGAN BERCERITA LAGIIIIIII"

"YAK!!! PASANG TELINGAMU BAIK-BAIK BOCAH KURANG AJAR!! CERITA INI SANGAT PENTING, BODOH. LAGIPULA SUDAH BERAPA KALI KUBILANG JANGAN PANGGIL AYAHMU INI DENGAN SEBUTAN IBUUUUUUUUUUU!!!"

"LOH, KAU KAN MEMANG IBUKU."

"ENAK SAJA"

"LAGIPULA KAU TERLALU CANTIK UNTUK KUPANGGIL AYAH"

"MULUTMU, HAN SUNOOOOOOOOOOOOO"

Ya... begitulah keadaan acara sarapan pagi keluarga Han yang tidak pernah jauh dari kata ribut, padahal rumah mereka letaknya tepat di sebelah kuil lama. Sosok pria yang tadi dipanggil ibu, Han Seungyoun hanya bisa menghela nafas melihat tingkah bar-bar anak yang ia lahirkan ini. Sang anak, Han Sunoo sendiri hanya bersikap masa bodoh dengan kelakuan ibunya ini.

"Cepat habiskan sarapanmu, lalu jangan lupa menata kardus yang berisi mainan lamamu. Setelah itu langsung kau taruh di gudang belakang kuil, ya" ujar Seungyoun.

"Mwemang ibwu mawwu kwemawna?" (Memang ibu mau kemana?) tanya Sunoo yang masih asik mengunyah makanannya hingga pipinya menggembung.

"Telan dulu, bodoh. Tersedak mampus kau. Seperti biasa, aku akan BERPETUALANG LAGI NGUAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHHA" tawa Seungyoun membahana.

"BERPETUALANG TROSSSSSS, DICULIK TANTE-TANTE TAU RASA KAU, BU"

"HEH, MAU KU LEMPAR PAKAI KOPER INI, HAH?!" Ancam Seungyoun sambil mengangkat kopernya.

"ASTAGA AKU HANYA BERCANDA, BU" jawab Sunoo yang merinding melihat ibunya yang serius akan melempar koper itu padanya.

"Kalau begitu aku pamit dulu, ya? Ingat, jangan sampai kau masuk ke dalam kuil. Titip rumah, ya! Byeee" Sunoo hanya mengangguk menatap kepergian ibunya itu. Lalu menyelesaikan sarapannya dengan cepat.

Setelah sarapannya beres, Sunoo langsung berlari menuju kamarnya di lantai atas untuk mengambil kardus yang berisi mainan lamanya. Kemudian ia menuju ke gudang belakang kuil.

Tap

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki Sunoo menggema di dalam gudang tua yang entah umurnya sudah berapa tahun. Sehabis menaruh barangnya di salah satu rak di pojok gudang, Sunoo berbalik untuk kembali ke rumah.

KLEK

BRAKK!!

"SIALLLL, APA ITU TADIII?!" Sunoo berteriak meskipun posisinya masih tengkurap habis terjatuh karena tersandung sesuatu.

"Eh? Apa ini? Sebuah pintu menuju ke bawah tanah?" Gumam Sunoo melihat bahwa sesuatu yang membuatnya jatuh adalah sebuah gagang pintu bundar dari besi.

Karena rasa penasarannya yang sangat tinggi, Sunoo membuka pintu itu dan menemukan sebuah tangga menuju ke bawah. Sunoo menuruni tangga itu hingga sampai tepat di sebuah ruangan yang cukup luas, pengap, agak gelap dan hanya ada satu batu besar setinggi 2 meter di ujung ruangan. Merasa bahwa tidak ada apa-apa, Sunoo memutuskan untuk kembali saja, tapi baru saja akan melangkahkan kakinya pada salah satu anak tangga, bulu kuduknya berdiri dan hawa mencekam terasa dari belakang tubuhnya,






"Oi, manusia. Aku akan mengabulkan semua permintaanmu asalkan kau mau mencabut pedang sialan yang menancap di dadaku ini.... kemarilah"








Iblis?





---------------------------------

Lanjut?

DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang