Daddy Sugar [FF Yoongi BTS]

Chapture 9

Annyeong~ aku datang 🎊🎉🎊🎉🎊🎉

Maaf ya kalau up nya lama 😁

Kalau begitu selamat membaca 📖📖

Warning typo bertebaran!!

Enjoy with my story

Hajoon menatap Hyora dan Jeha dengan tatapan yang sulit diartikan, entah mengapa melihat perlakuan Hyora membuat dirinya tidak nyaman.

Bukan apa-apa hanya saja mereka terlihat seperti sepasang kekasih, apa lagi tatapan Jeha pada Hyora yang sangat jelas sekali. Juga bukan karena ia cemburu karena mereka berdua selalu asik sendiri.

Setelah Hajoon berkunjung ke rumah Hyora dua bulan yang lalu, ia merasa jika ada yang disembunyikan Hyora darinya. Tapi dirinya juga tidak bisa menuntut karena dirinya juga menyembunyikan jati dirinya.

Dan sepertinya ia harus mencari tahu tentang Hyora, apalagi sejak tadi matanya tidak lepas dari jari manis Hyora yang telah tersemat sebuah cincin. Jeha pernah bertanya perihal cincin itu, karena cincin itu terlihat seperti cincin pernikahan. Tapi dengan entengnya Hyora mengatakan jika itu cincin pernikahan milik ibunya yang ditinggalkan.

Tapi Hajoon tidak percaya, saat ia berada di rumah Hyora, Hajoon pernah tidak sengaja melihat foto pernikahan di dinding rumah Hyora saat ia hendak ke kamar mandi. Dan setelah dari kamar mandi foto itu sudah tidak ada saat ia berniat melihat dengan jelas.

"Hajoon-ah."

Hajoon tersentak mendengar panggilan Hyora, "eoh wae?" tanya Hajoon.

Hyora berdecak, "ck, kau tidak mendengarkanku, kau ikut kami apa tidak?" tanya Hyora.

Hajoon menggeleng pelan, "tidak, aku ada perlu dengan Oppa." bohongnya.

"Arraseo."

Mereka berdua pun meninggalkan Hajoon, dan yang Hajoon lakukan hanya menghela nafas kemudian berjalan pulang. Sampainya di rumah Hajoon langsung berjalan menuju kamar, hingga langkahnya terhenti saat tidak sengaja mendengar suara Oppanya.

"Ghamsahamnida, Tuan Min. Nde, malam ini saya akan datang."

Hajoon mengintip mendapati Jongin yang tengah menghubungi seseorang. Tuan Min? Apa yang dimaksud Oppanya itu Min Yoongi?. Hingga ide gila terlintas di kepalanya, Hajoon pun berjalan mendekat.

"Boleh aku ikut."

Jongin tersentak mendengar seseorang berucap, menoleh pada Hajoon yang berdiri di sampingnya. Menatap sinis pada adiknya, "apa maksudmu?"

"Apa yang Oppa hubungi tadi Tuan Min Yoongi? Apa aku boleh ikut?" tanya Hajoon antusias.

Jongin mengernyit, kenapa tiba-tiba? "Kau pikir aku sedang reuni? Sedang bersantai-santai? Kami bertemu akan membahas kerja sama kami."

Hajoon menyatukan kedua tangannya, "kumohon, izinkan aku ikut, aku tidak akan mengganggu." mohon Hajoon.

"Tidak! Kau akan mengganggu proses kerja samaku." tolak Jongin dengan tegas.

Hingga kelakuan Hajoon selanjutnya membuat Jongin hampir jantungan, Hajoon bersujud di kaki Jongin. Jongin sendiri tidak habis pikir dengan Hajoon.

"Apa yang kau lakukan?!! Berdiri!" teriak Jongin.

Hajoon menggelengkan kepalanya, "aku tidak akan berdiri sampai Oppa mengizinkanku ikut."