Extra Chapture : [Jimin X Hajoon] part 1

651 44 10
                                    

















Enjoy with my story









.
.
.
.
.




.






Hajoon menatap cemas ke arah pintu, Jongin sang kakak tidak pulang-pulang. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi, dan itu membuat Hajoon khawatir.


Biasanya Jongin pulang paling malam jam 12 malam, tadi Hajoon sempat menghubungi teman kakaknya dan mereka mengatakan jika Jongin memiliki urusan.


Hingga terdengar suara pintu terbuka, Hajoon menoleh mendapati Jongin pulang dengan sempoyongan, pasti kakaknya mabuk lagi.


Dengan sigap Hajoon membantu Jongin, tapi baru saja Hajoon memegang tangan sang kakak tangannya dihempaskan.

Jongin menatap tajam ke arah Hajoon, "Jangan menyentuhku." ucapnya.

"Ta-tapi aku-"

"Jangan membantah!"

Hajoon langsung kicep, tidak lagi berusaha berkata. Dengan pelan Jongin mendekati Hajoon, mendapati alarm bahaya Hajoon berlahan mundur hingga terhentikan oleh tembok.

"Ya, Hajoon-ah." panggil Jongin pelan.


Tangannya terulur mengusap wajah Hajoon pelan, membuat Hajoon merinding, apa yang akan kakaknya lakukan? Hingga dirinya tersentak saat tangan yang mengusap wajahnya kini berpindah menjadi mencekiknya.


"Kenapa kau masih hidup? Kenapa bukan kau yang mati?! KENAPA?!!!"

"Hek.. Op-pakkh.."

"Berhenti memanggilku Oppa!! Aku bukan kakakmu!!" teriak Jongin.

Hajoon memukul-mukul tangan Jongin, dirinya tidak bisa bernafas. Hingga tidak ada pilihan lain, dengan sisa tenaganya Hajoon menendang perut Jongin.

"Akh."

"Hah... Hah..."


Hajoon meraup oksigen sebanyak-banyaknya, melindungi lehernya kalau-kalau kakaknya kembali mencekiknya. Ucapan Jongin ada yang mengganjal, apa maksudnya jika Jongin bukan kakaknya.

"Apa maksud Oppa bukan kakakku?" tanya Hajoon takut-takut.

Membuat Jongin tertawa keras, yang semakin membuat Hajoon ketakutan.


"Kau tidak tahu? Atau pura-pura tidak tahu? Selain kau lupa jika kau membunuh orangtuaku kau juga lupa siapa dirimu." racau Jongin.


"Kau!!" tunjuk Jongin pada Hajoon, "jika saja Eomma dan Appa membiarkanmu sekarat di jalan, pasti mereka masih di sini sekarang. Dia tidak akan meninggalkanku sendiri bersama pembunuh, kau!! Adalah anak pungut! Aku tidak pernah memiliki adik!! Kau yang membuat Eomma dan Appa pergi!! KAU PEMBUNUH!!"


PRANKK.


Kata orang-orang kalau orang mabuk berbicara, kebanyakan dari mereka berbicara jujur. Berbicara mengenai hal yang menekan mereka, berbicara terus terang dari lubuk hatinya. Apa kakaknya juga salah satu dari mereka? Apa yang diucapkan kakaknya itu benar?


Bahwa dirinya bukanlah adik kandung sang kakak, juga dirinyalah penyebab kematian orangtuanya. Apa ini alasan dari semua sikap Jongin padanya? Kalau ia kenapa ia sama sekali tidak ingat?


Daddy Sugar [FF Yoongi BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang