Chapture 19

812 72 9
                                    

























Enjoy with my story


.
.
.
.
.
.




.








Kedua pasang mata itu masih di posisi sama sejak salah satu dari mereka membuka matanya. Saling menyelam dalam manik indah masing-masing, bahkan tidak terganggu dengan sesuatu yang ada di hidungnya.

Hampir satu jam mereka habiskan untuk saling memandang, tanpa menyadari bahwa seseorang menatap mereka aneh.

'Tidakkah mereka itu lelah dengan posisi itu? Bahkan mereka tidak bergerak sama sekali.' batinnya.

"Ah! Sepertinya aku tidak berguna di sini."


Setelah mengucapkan hal tersebut Jimin keluar, berniat mencari minum dan mampir ke kamar rawat sebelah. Yah, sejak tadi Jimin berada di sana, inginnya ia mengajak berbicara mereka berdua tapi ia urungkan saat tidak ada suara dari mereka.


Dan ucapan Jimin juga kepergiannya berhasil membuat manik mereka berpaling.


Hyora terkekeh saat mengingat ucapan Jimin barusan, kemudian kembali menatap sang suami yang masih beta memperhatikannya.

Hyora tersenyum, "Katakan sesuatu." ucapnya.

"Bogosipeoyo.." bisik Yoongi.


Hyora tahu siapa yang Yoongi rindukan, dan apa yang Yoongi rindukan. Hyora merapatkan tubuhnya pada Yoongi, tangannya terulur mengusap wajah Yoongi yang masih tertempel masker oksigen. "Nado bogosipeo." ucap Hyora.


"Wae?.. Kenapa tidak mengatakannya?.." bisik Yoongi dengan suara seraknya.

"Kejutan?-" Hyora tertawa kecil menyadari ucapannya, "-Sesungguhnya aku pun sama sekali tidak mengetahuinya, dan aku mengetahuinya saat membuka kotak milikmu kemudian kau memergokiku... Kkkk"


"Setelah itu kau menceritakan masa lalu kita, waktu itu aku sempat marah saat kau melupakanku padahal waktu itu aku menunggumu tepat di depan pintu selama seminggu. Hingga Paman dan Bibi datang dan membawaku paksa, tapi setelah mendengar apa yang terjadi padamu marahku perlahan hilang berganti dengan rasa bersalah."



Hyora memegang dada Yoongi, mengusapnya pelan, "Sakit ini ada karena menyelamatkanku, dan semakin parah karena kehilanganku. Miahae."


Yoongi menggenggam tangan Hyora yang berada di dadanya, "Ini.. bukan... Salahmu, aku.. menyelamatkanmu.. karena.. murni.. aku... tidak.. mau.. kehilanganmu... Seharusnya.. aku yang.. minta.. maaf.. karena.. sempat melupakanmu... Mianhae eoh."



Hyora tersenyum kemudian mengangguk, "Jangan terlalu banyak berbicara, kau masih sakit."


Setelahnya mereka diam, saling menyalurkan rasa rindu lewat keberadaan mereka masing-masing. Hingga suara Hyora kembali terdengar.


"Haruskah aku memanggilmu Daddy Suga lagi?" tanya Hyora sedikit manja.


Membuat Yoongi terkekeh lemah, "tidak perlu... panggil seperti biasanya..." bisik Yoongi.


"Arraseo, Yoongi-ah~"












.
















Daddy Sugar [FF Yoongi BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang