Daddy Sugar [FF Yoongi BTS]

Chapture 7a

Annyeong~ i am comeback 🎊🎉🎊🎉

Langsung aja ya, buat kalian yang baru baca jangan lupa vote ya, kalau mau mampir ke book samping.

Warning typo bertebaran!!!

Happy Reading 💜💜💜

Enjoy with my story

Suga menatap sendu gadis kecilnya, kini mereka berada di ruang makan. Gadis kecilnya itu menolak untuk pergi ke rumah sakit, jadi Suga hanya mengandalkan obat penurun panas dari kotak obat, juga membuat bubur ayam untuk gadis kecilnya.

Dan melihat gadis kecilnya makan dengan lahap, sepertinya dia sudah berhari-hari tidak makan. Tangan Suga terulur mengusap kepala gadis kecil itu, membuat gadis itu menoleh, "Makan pelan-pelan, hm?"

Gadis itu mengangguk kemudian memakan buburnya pelan-pelan, sedangkan Suga masih memikirkan Hyeri yang baru saja menghubunginya.

Kenapa tiba-tiba sekali, bukannya tidak senang hanya saja ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Tapi mungkin itu hanya perasaannya saja, semoga tidak terjadi sesuatu padanya.

.

Suga berjalan sambil menggendong gadis kecilnya, mendekati teman-temannya yang berdiri tidak jauh darinya.

"Kau seperti Papa muda saja." komen Joon.

"Itu lebih baik daripada Pedofil." Suga melirik Jinny yang meringis mendapati tatapan Suga.

"Kajja."

Akhirnya mereka pun berjalan bersama menuju Base Camp mereka. Mereka langsung berlatih menari dan berhubung kaki Joon sakit, Joon hanya duduk memperhatikan mereka.

Dan Suga mengambil kesempatan itu, "ya, Joon." Joon menoleh mendapati senyum misterius milik Suga.

"Mwo?"

Suga mendekat dan meletakkan gadis kecilnya di pangkuan Joon, "titip ya, awas saja sampai dia menangis."

"Yak-, shit."

Belum sempat berkata Suga sudah kembali bersama teman-teman yang lainnya, yang Joon lakukan hanya bisa mengumpat.

Sedangkan yang dipangku Joon duduk tegak seperti patung, ingatkan jika gadis ini takut dengan orang asing, apa lagi Joon pernah meneriakinya.

Lama dengan posisi seperti itu membuat Joon jengah, kenapa ia merasa memangku patung?

"Hey, duduk yang benar."

Gadis kecil itu semakin tegak membuat Joon geram, mengatur nafas sebentar kemudian menarik gadis kecil itu agar bersandar padanya. Memang posisi Joon bersandar pada dinding, jadi terlihat jelas jika yang ia pangku duduk tegak.

Tangan Joon terulur memeluk dari belakang, menggoyang goyangkan badannya pelan, "aku tidak akan memakanmu, jangan takut." guman Joon.

Setelah mendengar ucapan Joon, akhirnya gadis kecil itu menyamankan tubuhnya, kemudian tangannya keluar dari pelukan Joon dan memainkan jari-jari milik Joon.