🎶Look Me Like You Do - Ellie Goulding🎶
♡♡♡
Selamat membaca!
♡♡♡
Kediaman Glen Pratama.
Disinilah Angkasa berdiri, memandangi gerbang yang menjulang tinggi.
Dihiasi dengan lampu malam yang menerangi.Rumah yang dulu menjadi saksi dewasanya, sebelum kepergian seseorang membuat luka nya semakin menganga.
Angkasa memasuki perkarangan rumah itu, tak ada yang berubah terakhir dia angkat kaki dari rumah ini karena suatu masalah.
Baiklah.
Duduk, makan malam dan ucapkan selamat ulangtahun, setelah itu pulang.
Begitu rencana nya sebelum kembali menginjakan kaki dirumah ini, aku muak berlama lama.Angkasa keluar dari mobilnya, dan melepas kacamata hitamnya, setelan jas khas baru pulang dari kantor juga masih ia kenakan.
Untuk sekali lagi, ia memandangi rumah ini. Sudah lama sekali.Tanaman hias disini masih sama letaknya, tidak ada yang mengganggu, pemiliknya sudah pergi.
Tapi tidak dengan kenangannya.
Angkasa mengenang semua kepemilikan tanaman hias ini.
Memandang lurus sambil tersenyum."Mama sedang apa?." tanya anak kecil itu bingung. "Kenapa setiap hari mama selalu saja mengurusi tanaman bodoh itu." sepertinya anak itu kesal, lantaran ibunya menghabiskan waktu untuk mengurus tanaman tanaman hias yang diperkarangan rumah.
Perempuan paru baya itu tersenyum,
"Mama suka sekali dengan tanaman, mereka indah." ujar perempuan paru baya itu sambil mengelus kepala Angkasa."Berjanji lah pada mama nak." ucapnya lagi, masih dengan senyuman hangatnya.
"Untuk apa aku berjanji?." tanya Angkasa kecil. "Tidak, aku tidak mau." katanya lagi.
"Janji adalah kata penenang, aku tidak mau." Sambil menggelengkan kepalanya keras, imutnya.
Perempuan itu tertawa halus, tampak cantik sekali ketika tertawa, meskipun usianya sudah tak muda lagi.
Tapi sayang, ia hanya pura pura tertawa bahagia didepan anak itu, dan ketika bersedih dan menangis sekalipun, ia hanya mengatakan 'mama baik baik saja nak' padahal tidak semua kata baik baik saja itu baik."Mama mohon pangerannya mama." ujar mama angkasa pura pura cemberut.
Huh!
"Baiklah aku berjanji." ujar Angkasa kecil terpaksa."Tapi mama juga harus berjanji, jangan bersedih lagi ya." ujar Angkasa. "Apalagi soal Papa."
Setelah mengatakan perjanjian entah apa yang Angkasa janjikan kepada mamanya, ia tidak tau.
Yang pasti ia hanya ingin berjanji agar ibunya tidak bersedih lagi."Baiklah pangeran kecil." Sambil mengacak rambut anak kecil itu.
Angkasa pergi kekamarnya, wanta paru baya cantik itu memandanginya sambil tersenyum.
"Berjanjilah pada mama nak, jangan marah ketika kamu mengetahui kenyataan." gumam wanita itu."Udah datang?."
Suara seseorang membuyar lamunannya, huh!
Angkasa pura pura tidak perduli.
Berjalan masuk kedalam."Sampai kapan sih harus ngehindar sa?." tanya Galaksi.
Angkasa tidak menjawab.
Menginjakkan kaki dirumah ini saja dia sudah muak, apalagi harus beradu mulut sama Galaksi.
Lebih baik jangan diherani saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You, Angkasa Pratama♡ [END]
Ficción General[SELESAI] Noviola Mauregga nama nya, hidup sebatang kara dengan penuh kekejaman dunia, membawa nya harus bertemu dengan Presdir gila. Dengan alih alih, ingin bertemu dengan teman masa kecil yang menjadi cinta pertama nya. Takdir membawa nya untuk...