“tak perlu kau menanyakan sifat asliku, kau akan tau jika mengenalku lebih dalam”
~Jessica Delincya'~
♡♡♡
Happy reading slurr~
♡♡♡
Angkasa masih memikirkan kedatangan Ripal yang tiba tiba.
Mencari topik pembicaraan untuk mengalihkan mood Angkasa itu sangat sulit.
Angkasa tidak suka basa basi, jika terlalu lama dia akan pergi tidak perduli.Ketika Ripal mengatakan maksud kedatangannya pada tempo hari, "tentang kebenaran orang tua mu."
Seketika, Angkasa mengusirnya.
Bukan dia tidak ingin mendengarkan.
Melihat banyak orang dimuka bumi ini yang munafik. Itu yang membuat Angkasa sukit percaya pada seseorang, meskipun sahabat nya sendiri.Jangan pernah percaya pada siapapun, percaya hanya pada dirimu.
Bahkan suatu saat, dirimu juga bisa melukaimu.
-Angkasa Pratama.-Kepergian seorang ibu itu masih membekas hingga sekarang, tidak bisa ia tutupi.
Semakin ia menutupi, semakin besar pula lubangnya.Tapi disisi lain, ia penasaran sekali.
Hati meminta penjelasan, tapi Logika menolak.
Tidak sejalan bukan?BRAK!
Gucci mahal melayang, horang kaya bisa beli lagi.
Angkasa kalah dengan logika, ia meraih ponselnya.
Mengetik sebuah pesan untuk mengajak bertemu.Memandang lurus kedepan balkon.
Aku harus tau, agar mama bisa tenang.Tak lama.
Ting
Sebuah pesan masuk.
Dari Ripal.|oke, sampai bertemu di club
♡♡♡
Taman kota koyro, 16:00
Tempat inilah yang ingin ia kunjungi.
Tempat luka awal itu terbuat.Tempat yang menjadikan dia kuat, atas kepergian seseorang.
Bertemu dengan sang pemilik pensil dan si penyuka warna terang.
Membuat mu menderita dengan kerinduan.Aku merindukan mu.
Begitu bisikan yang selalu dia bilang ketika berada ditempat ini.
Masih sama, apa kalian ingat dengan air mancur yang dipenuhi koin?
itu masih ada.
Koin koin emas itu masih ada, mamantulkan cahaya. Membuat air tampak seperti emas.
Banyak orang disini, dengan tawa bahagianya mereka bermain.
Dengan tawa bahagianya, mereka berpiknik.
Hanya mereka yang berbahagia, mungkin diantara lautan manusia ini. Hanya Novi yang sengsara.Sekali lagi memandangi air mancur yang dihadapannya.
Novi tersenyum.
Ia berdiri, menuju ke arah air mancur.
Satu kata, Indah.Merogoh kantong, mangambil sesuatu.
Sebuah koin.Kau ini ada ada saja, tidak ada yang akan terkabul jika kau melempar sebuah koin.
Perkataan bocah wajah datar itu masih ia ingat hingga sekarang.
Novi tersenyum miris.
Ia nekat melempar koin itu ke dalam air.Pluk
Aku ingin bertemu Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You, Angkasa Pratama♡ [END]
Fiksi Umum[SELESAI] Noviola Mauregga nama nya, hidup sebatang kara dengan penuh kekejaman dunia, membawa nya harus bertemu dengan Presdir gila. Dengan alih alih, ingin bertemu dengan teman masa kecil yang menjadi cinta pertama nya. Takdir membawa nya untuk...