“kebanyakan orang lebih menghargai hasil dibandingkan proses, dia tidak tau bahwa proses yang menemani perjalanan untuk mencapai Hasil”
~Noviola Mauregga°~♡♡♡
Xixi, ayo vote dan happy for reading~
♡♡♡
Club Miyakke, 22:00
Angkasa berjalan menuju meja Bar, untuk memesan beberapa minuman.
Ia melihat Ripal dengan...
Jessi?
Huh!
Angkasa berusaha untuk tidak memperdulikannya. Berjalan terus ke meja yang sudah dipesan sebelumnya oleh Sahabatnya.
"Yoo mann." ujar Ripal sok asiq.
Angkasa mengangkat kedua alisnya bukti tanda 'Y'"Hay Sa," sapa Jessi, merasa sedikit canggung sebenarnya, karena sudah lama tidak menghabiskan malam bersama.
Angkasa tidak memperdulikan sapaan jessi, dan menatap Ripal.
"Kita ingin membicarakan sesuatu, kuharap hanya berdua" ujar Angkasa, memberi peringatan bahwa tidak boleh ada orang di antara Dia dan Ripal.
Jessi yang disindir halus belum bergerak dari tempat ia duduk.
Angkasa setengah geram, "jadilah manusia yang tau diri," dengan nada dingin. "Pergi."
Seraya menoleh kearah Jessi.Ripal tidak menegahi, kalo ikut campur malah bisa jadi es campur.
Masih pengen nikmatin body ladies.Ripal berdehem melihat situasi makin menegang, "jess, bisa tinggalkan kami berdua, ada sesuatu--" perkataan Ripal terhenti menandakan 'Kau harus pergi sekarang!'
Jessi menoleh kearah Ripal, "kenapa? Kan aku orang terdekat kalian" masih mempertahankan tempatnya pada keadann genting ini.
Melihat raut wajah Angkasa yang tidak menyenangkan, wah bisa saja ada pertempuran di Club ini, dia tidak ingin itu terjadi,
Masih ingin pulang dengan selamat.Jangan sampai Angkasa nekat. Khawatir Ripal.
Perempuan ini, dasar tidak tau diri. umpat Angkasa.
Kita lihat, sampai mana kau akan tahan dengan ini semua!
Aku ingin kita seperti dulu. Teriak Jessi dalam hati."Aku ingin yang baru"
ujar Angkasa seenaknya, siapa yang tau arti dari kata singkat itu bodoh!Apa? Itu maksudnya apa?!. Ripal
Jessi tidak mengerti, "Apa?"
Ripal belum bersuara, dia tampak bingung. Ya memang siapa yang tau artinya? Dipikir cenayang apaa yak!
Melihat dua orang itu tidal mengerti, "Aku ingin pelayanan baru" ujar Angkasa lagi. Singkat tapi bisa dimengerti, oleh mereka.
Nah, ini yang gue tunggu dari tadi. Ripal
Jessi dengan muka kesal, dia mengabaikan ku? Sementara dia meminta layanan baru?!
Jessi berdecih, cih!"Kau tak perlu layanan baru, ada aku?." Jessi dengan percaya dirinya, mengelus Paha Angkasa.
Angkasa tertawa, "Aku bosan, lagi pula aku sudah melihat semua inci tubuhmu." disertai seringai sinis.
Ripal menggaruk tengkuknya, tapi aku belum melihat sama sekali !
KAMU SEDANG MEMBACA
With You, Angkasa Pratama♡ [END]
Ficção Geral[SELESAI] Noviola Mauregga nama nya, hidup sebatang kara dengan penuh kekejaman dunia, membawa nya harus bertemu dengan Presdir gila. Dengan alih alih, ingin bertemu dengan teman masa kecil yang menjadi cinta pertama nya. Takdir membawa nya untuk...