“janganlah terlalu bahagia, ketika kau terlalu bahagia. Kesedihan akan menghampiri mu”
~Noviola Muregga,'~♡♡♡
Brmm~ selamat membaca ye
♡♡♡
Sial aku di tinggal!
Angkasa menatap datar ke arah kantin, ia malas sekali kesana.
Mendengar Ripal mengatakan ada Novi dan Galaksi di dalam satu meja yang sama membuat nya, menggertakan gigi.
Tidak ada yang tau apa arti nya.Menurut Angkasa, Galaksi terlalu brengsek untuk Novi.
Novi yang tinggal sebatang kara dan tidak mempunya sanak saudara, membuat rasa iba pada gadis itu.Bagaimana bisa Angkasa tau info itu? BAYAR ORANG LAH! HORANG KAYA KOK!
Sekali lempar duit langsung keluar informasi nya, sekali bersin keluar dollar.Angkasa harus melindungi Novi dari brengseknya Galaksi, padahal mah dia juga brengsek.
Ia berjalan memasuki kantin, beberapa karyawan tentu terkejut. Pasal nya presdir ini tidak pernah makan atau sekedar datang ke kantin perusahaan.
"Apa itu presdir?"
"Wah keajaiban, presdir datang ke kantin,"
"Aa, tampan nya dia, wibawa nya tidak pernah luntur,"
Bisik bisik manja sudah terdengar, Angkasa tidak menggubris sama sekali.
Toh mereka tidak membicarakan kejelekan orang.
Ya iyalah gak apa apa, orang yang dibicarain ketampanan nya kok.Melihat tiga orang yang di kenal nya, sedang berbicara santai.
Membuat Angkasa terasingkan sendiri.
Apa yang mereka bicara kan?Berjalan mendekat ke arah meja tiga orang itu.
"Aku disini,"
Muka Angkasa di setel datar sedatar mungkin.
Langsung mangambil kursi yang ada di samping kiri Novi, samping kanan Galaksi dan di hadapan Ripal, yang sedari tadi memandang nya sinis."Makanan mu akan diantar ke ruangan mu, sebentar lagi."
Plak
satu sendok garpu yang berada disamping kanan Galaksi melayang kepada orang yang berbicara tadi."Kau mengusir ku?,"
Angkasa melayangkan tatapan tajam ke arah Ripal. "Suruh pelayan membawakan kesini."Astaga! Ingin sekali Ripal mencakar muka yang ada dihadapan nya ini.
Novi yang sedari tadi sudah menjadi pusat perhatian, mulai merasa tidak nyaman.
Dia diam tanpa sepatah kata pun, semenjak Angkasa datang sih.Galaksi yang menyadari itu,langsung cepat tanggap.
Angkasa yang definisi nya tidak peka pada keadaan, ya tidak peduli.
Kalau Ripal, orang nya peka tapi bingungan jadi nya hanya menatap mereka semua bergantian.
"Jam makan siang sudah mau habis, kau ingin balik ke ruang kerja mu?,"
Itu tadi Galaksi yang berbicara, astaga alus banget suara calon imam Author.
Novi berterimakasih dalam hati, lalu menganggukan kepala cepat. "Terimakasih Galaksi, permisi."
Cih! Mereka sudah saling memanggil nama!. Angkasa membatin.
Ada yang panas tapi bukan api.Melihat ke arah Ripal dan Angkasa, "permisi, selamat menikmati makan siang."
Astaga canggung sekali bahasa nya.
Gugup rasa nya, satu meja dan menjadi pusat perhatian karena Pak presdir dan petinggi perusahaan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You, Angkasa Pratama♡ [END]
Ficción General[SELESAI] Noviola Mauregga nama nya, hidup sebatang kara dengan penuh kekejaman dunia, membawa nya harus bertemu dengan Presdir gila. Dengan alih alih, ingin bertemu dengan teman masa kecil yang menjadi cinta pertama nya. Takdir membawa nya untuk...