“setiap hari aku merindukanmu, bukan kekasihku tapi ibu”
~Angkasa Pratama'~♡♡♡
Happy Reading~
♡♡♡
Pemakaman Miroshima, Koyro. 15:00
Lelaki itu berjalan pelan, memandangi setiap inci pemakaman yang di kunci oleh penglihatannya.
Tidak ada yang berubah, pikirnya.Bohong kalau Siang menjelang sore ini dia bilang tidak terik, tapi itu tidak ada apa apa dengan berdirinya dia di hadapan pusara ini.
Seseorang yang telah tiada, pergi dari dunia.
Hanya wanita ini yang mencintainya, sejak ia pergi untuk selama lamanya,Angkasa sempat tidak punya tujuan untuk hidup.
Cantika Khramtskova
Beristirahatlah dengan tenang dan damai.Itulah tulisan yang terukir dipusara pemiliknya, Angkasa berharap dan terus berdoa, pemiliknya sudah tenang dan damai dengan kehidupannya yang baru.
Mama, aku datang.
Bunga bunga yang segar masih bertengger disitu.
Bukan, tidak ada yang baru mengunjungnya, tapi Angkasa lah yang meminta penjaga makam untuk menggantinya setiap hari, dengan bunga segar.Mama suka bunga, gumam Angkasa sendiri sambil tersenyum.
Menyentuh pusara dingin itu.
"Ini dingin kan ma?" tanya Angkasa, air mata jatuh tanpa aba aba."Lihat, Angkasa bawa bunga kesukaan mu." tutur Angkasa lagi, dia berbicara sendiri. Layaknya sedang berbicara dengan ibu yang belum pergi. Untuk sekali lagi, ia merindukan wanita ini.
"Untuk hari ini aku harus menyukai bunga, karena hari ini adalah Hari kematian mu." Menyisir membersihkan satu dua daun.
Pusaranya dingin, meskipun hari terik."Mama selalu menungguku kan disana?." tanya Angkasa, "aku akan menyusul, setelah kematianmu terbalaskan." ujar Angkasa dengan Nafas tertahan.
"Aku bersumpah ma."
Tangisan pecah, ia tidak bisa menahan lebih lama, Air mata keluar dari tempat persembunyiannya. Mengalir deras memberitahu bahwa aku sangat merindukanmu.Cukup lama Angkasa menumpahkan air mata dan keluh kesah.
"Aku pergi dulu, mama tau kan aku orang yang sibuk." Menyisir pusara untuk terakhir kali. "Aku pergi, permisi." Tersenyum hangat pada ibunya. Yang ia sendiri tau senyumannya itu tidak akan ada yang terbalas.Angkasa bangkit.
Menghadap kebelakang, dan mengernyitkan dahi, ada seseorang.Dan tersadar, Orang itu juga memandangnya dan menunduk dalam.
Novi?
♡♡♡
Tiba tiba Novi merasa rindu kepada kedua orang tuanya.
Sudah lama juga, sebelum wawancara ia mengunjungi kedua orang tuanya.Tidak jauh juga, pemakaman kota disini.
Dengan bantuan pemerintahan dan buk tika yang pernah membantunya untuk mengurus pemakaman disaat orang tuanya meninggal.
Ia sangat berterimakasih, bahwa Novi masih dikelilingi orang orang yang baik hati.Ia kini telah sampai di pemakaman kota. Ada beberapa keluarga juga yang berkunjung.
Tidak sedikit yang menumpahkan air mata kerinduan kepada orang yang telah tiada.
Bukan tidak mengikhlaskan, tapi berat untuk menoleh ke masa lampau bahwa orang yang telah tiada pernah ada dan mengukir kenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You, Angkasa Pratama♡ [END]
Fiksi Umum[SELESAI] Noviola Mauregga nama nya, hidup sebatang kara dengan penuh kekejaman dunia, membawa nya harus bertemu dengan Presdir gila. Dengan alih alih, ingin bertemu dengan teman masa kecil yang menjadi cinta pertama nya. Takdir membawa nya untuk...