WYAP 25♡ - Perpustakaan[✨]

162 13 0
                                    

“satu hal yang tidak kita lupa. Sebaik apapun manusia, ia akan tetap menpunyai potensi untuk memberi luka”
~Angkasa Pratama*~

♡♡♡

Happy Reading hm🤍

♡♡♡

"Jangan sentuh putriku,"

"Kau akan membayar nya jika kau berani menyentuh nya!"

"Brengsek kau, psikopat! Dasar tak tau diri, kau tidak sebaik itu tenryata!"

Laki laki itu terbata memaki nya, dengan rintihan ia menahan sakit yang ada di kaki nya.
Ini gudang lama, disini ia di sekap setelah melihat putri satu satu nya tidak sadarkan diri.

Luka mendominasi tubuhnya, darah menyucur dari pelipis menandakan bahwa kulit kepala itu telah sobek.

Lelaki yang duduk bersandar di kursi besar itu lantas tertawa.

"Teriak sekencang yang kau bisa Bryan Mauregga, aku disini akan mendengarkan nya."

"Aku tidak akan menyetuh putri kesayangan mu, tapi aku sudah terlanjur menyentuh istri mu, ternyata kulit istri mu--," jeda kalimat nya, menggantung. "Mulus sekali."

"Maaf ya," itu bukan seperti nada menyesal sama sekali, tapi lebih ke mengejek.

"Sialan!"
Lelaki yang di sebut Bryan itu meronta ronta meminta ikatan rantai yang ada di tangan dan kaki nya di lepas kan.

"Kau boleh membunuh ku, tapi jangan istri dan anak ku, bajingan kau Glen!"

Glen tertawa kencang sekali, "Berani sekali ya kau menawar?"

"Kalau aku tidak mau? bagaimana?"

Wajah Glen di buat polos sedemikian rupa, polos polos menyeram kan. Dia itu psikopat!

"Aku ingin membunuh kau, istri mu dan--"

Kata itu menggantung, mendekat ke arah Bryan yang terikat tak berdaya.

"Cantika." Dia kembali tetawa.

"Kalian harus pulang, dunia ini tak pantas untuk sampah seperti kalian."

"Kau yang sampah, laki laki bejat yang tidak tau arti bersyukur."

"Cantika tulus mencintai mu, dia rela melakukan apa saja untuk mu, tapi begini kau membalas nya?! Kau binatang Glen!"
Lanjut Bryan dengan keras.

Glen tersenyum sinis, "Dia mencintai ku, aku mencintai harta nya,"

"Lantas jika dia mati. Aku yang akan menjaga harta nya, dengan segenap hati."
Meletakan tangan nya di dada, melakukan penghormatan, seperti sudah melakukan seribu kebaikan.
Padahal cuma nyampah!

"Aku bersumpah, kau akan mendapat semua kutukan yang Cantika beri kepada mu! Aku bersumpah!"

"Hah!"

Nafasnya memburu, dan terengah engah.
Keringat membasahi dahi nya, suasana mencekam tercipta setelah kenangan itu kembali dirakit sebagai bunga tidur.

Dia terbangun dari mimpi buruk, ia menjadi tak tenang ketika Angkasa menuduh nya.

Setelah pulang dari perusahaan Angkasa, ia tak sengaja mendapati seorang gadis perempuan.
Mata yang membuat nya terpaku, bukan karena keanggunan nya, tapi mata Familiar itu terus terbayang di ingatan beberapa tahun dulu.

With You, Angkasa Pratama♡ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang