WYAP 40♡ - Darah Daging[✨]

192 6 0
                                    

“hiduplah menurut ketetapan hati, jangan sampai kamu hidup dengan mu sesuka hati”
-Noviola Mauregga-

♡♡♡

🎶Playlist: Back To Desember - Taylor Swift🎶

♡♡♡

Happy Reading, every1~

♡♡♡


“siapa sebenarnya ibu mu?”

Angkasa menatap heran pada gadisnya.

Novi tersadar, cepat cepat ia—

Seketika tergagap.

“m-maksud ku, siapa— ibu mu dulu, aku melihat nama belakang nya, terlihat sedikit tidak asing.” ujar Novi, dia keringat dingin.

Pikiran jahat yang sedari tadi menghantui, itu sangat mengganggu.

Angkasa tersenyum tipis, “nanti aku ceritakan tentang Mama ku, sekarang berdoa dulu.”

“a-ah, oke hm benar.” gadis itu benar benar tertawa canggung, tidak tau kenapa keadaan seketika sedikit berbeda.

Angkasa meletakan bunga yang di bawa nya, ternyata dia membawa dua bunga.
Untuk kedua orang tua Novi dan Ibu nya.

Angkasa mulai menundukkan kepala lagi, memejamkan mata. Berdoa dengan khitmad.

Novi pun sama, tapi—

Bibi, ini aku Noviola.
Senang bertemu dengan mu, terima kasih telah menjaga pangeran ini. Jika aku boleh memberi tau, Aku mencintai nya. Dan semoga, bukan Bibi Cantika yang— di bilang oleh mereka. Novi

Mama, aku datang.
Tidak sendiri, aku bersama seseorang. Aku ingin memperkenalkan mu dengan nya, dia Noviola. Gadis yang menjadi cinta ku setelah mu. Kuharap, Mama tidak keberatan kalau aku mencintai perempuan lain selain diri mu. Angkasa

Novi yang selesai terlebih dahulu, mengangkat kepala nya dan memandang Angaksa dengan sendu.

Hati dan pikiran nya mulai kalut.

Cantika.

Satu nama, yang membuat nya sedari tadi dilanda gelisah.

Angkasa sudah selesai, dia menoleh menatap Novi lembut. “ingin berkenalan dengan Mama ku?”

Novi melamun, dan kembali tersadar. “hm baiklah.” tersenyum manis tetapi tipis.

Novi mengontrol deru napas, dan kegelisahan nya.

Angkasa mulai bersuara. “Ma, aku datang” lirih Angkasa.

“maaf, karena lama tidak berkunjung.” Angkasa tersenyum getir. “sekarang aku membawa seseorang.”

“cantik sekali, mirip dengan mu. Aku berharap— dia menjadi cinta terakhir ku, walau begitu, kau tidak akan tergeser posisi nya oleh menantu mu.”  seraya menatap kesamping.

Novi yang di tatap hanya memberi senyuman tipis, mengusap pusara itu. Terdapat sedikit debu. “terima kasih bibi, sudah menjaga pangeran ini. Aku akan mencintai nya sama seperti kau juga mencintai nya.”

“terima kasih.” lirih Novi.

Bukan tentang ketakutan Novi ketika mencintai Angkasa, tapi ini tentang takdir rumit yang melanda hubungan mereka ke depan nya.

Bagaimana jika takdir itu benar?

Satu suara membuyar kesedihan itu, ketika Angkasa berbicara.

With You, Angkasa Pratama♡ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang