WYAP 23♡ - kedatangan[✨]

161 16 0
                                    

“kata maaf, sesuatu yang harus aku katakan kepada mu, bahkan harus dengan berlutut dan memohon. Karena ayah ku, kau harus menjalani hidup dengan banyak beban”
~Angkasa Pratama,~

♡♡♡

H

appy Reading permirsah!

♡♡♡


Masih di hari yang sama, setelah makan siang yang tidak menyenangkan sekali bagi satu orang.

Membuat orang ini bermalas malasan.
Rasa gelisah keluar dari tubuh nya, pikiran nya menerawang jauh.

Aku harus menemui teman Mama itu.

Ripal masih berada diruang yang sama, entah apa yang dia kerjakan sedari tadi berkutat dengan laptop.

"Kau tidak pulang ke kantor mu?,"

Tidak maksud mengusir sebenarnya, tapi Angkasa seperti di awasi oleh dedemit ini.

Dari pagi ia disini.
Belum lagi menyusahkan, padahal Angkasa tidak sadar diri dia juga begitu.
Lebih menyusahkan lagi.

Ripal menoleh, seperti ada yang berbicara lebih tepat nya mengusir nya.
Menaikkan alis nya sebelah, "Kau mengusir ku?."

"Iya"
Memandang datar Ripal.

Santai sekali dia.

"Cih padahal aku sudah baik sekali ingin menemani mu disini,"

Kan sudah dibilang sifat Ripal itu random dan sedikit childish.

"Baperan," Angkasa mencibir dengan kata kata tajam nya.

"Apa kau akan duduk sampai jam pulang kerja nanti?"

"Kau pikir aku sedang apa, bodoh!"
Angkasa itu gampang sekali kesal dengan keadaan.

Liat kan siapa yang baperann, huh!

"Sedang bekerja,"
Ujar Ripal santai. "Tapi otak mu yang tidak bekerja."

"Hah?"

"Nah liatkan, kau seperti orang bodoh tau tidak?"
Ripal muak dengan Angkasa.
"Masalah hati mu saja tidak bisa kau kendalikan, bagaimana dengan kasus pembunuhan itu?"

Angkasa hanya diam, mau membalas juga. Perkataan Ripal ada benar nya.

Ripal menutup Laptop nya, memandang Angkasa yang tengah diam. "Kau tertarik pada gadis itu bukan?"

Angkasa memandang flat, "Tidak,"

Mata Ripal menyipit, "oh ya? Terus aku akan percaya begitu?"

"Terserah, aku tidak pernah tertarik pada gadis mana pun," dengan percaya diri, Angkasa mengatakan itu. "Kecuali untuk kesenangan."

"Nyenyenye,"
Ripal menye menye, dengan nada mengejek.

"Malan club Miyakke?," tantang Ripal.

"Aku banyak kerjaan,"

Nah liat kan, kebanyakan bacot di gedein. Ripal memutar mata nya malas.

"Bag--,"

Ceklek

Belum selesai Ripal bertanya, suara knop pintu berbunyi terbuka, menampilkan laki laki paru baya.

With You, Angkasa Pratama♡ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang