"maafkan aku ,jujur aku senang kmu selalu ada di samping aku ,kmu selalu menjaga aku dengan baik .Tapi aku gak mau sampe perusahaan kamu bangkrut.Bukan masalah aku takut miskin ,tapi aku gak mau bisnis yg kmu bangun sendiri dengan susah payah ,hancur gitu aja karna aku"batin Prilly yang masih menangis .
Setelah kejadian itu,Ali menjadi Ali yang dulu .Ali yang selalu gila kerja ,bahkan dia selalu pergi subuh dan pulang sangat larut malam ,jujur Prilly memperhatikan perubahan Ali ini ,tidak ada lagi perhatian dan kecupan sebelum pergi dan setelah pergi .tidak ada kebawelan yang memaksa Prilly untuk minum vitamin dan susu .Tidak ada yang menuruti ngidam nya Prilly .
sudah satu bulan ,Ali kini kembali menjadi orang yang dingin , meskipun sebenarnya ketika Ali pulang Ali sangat merindukan Prilly dan ingin memeluk Prilly .
Tapi ali pikir,mungkin Prilly takut jika dirinya miskin .
"Ternyata semua wanita sama saja ,hanya mementingkan harta "batin Ali .Lalu kembali tidur dengan membelakangi Prilly . Sedangkan Prilly yang tadinya merasa senang karna di perhatikan oleh Ali pun,kembali kecewa karna Ali membalikkan badan nya .
"Aku hanya ingin kmu tidak sering bolos li ,bukan berarti kmu harus selalu bekerja seperti ini .Kamu selalu sengaja bangun sebelum aku bangun .Dan selalu pulang ketika aku sudah tidur ,aku tau .Kmu pasti ingin menghindar dari aku kan "batin Prilly
"Aku merindukan pelukan hangat kmu Li "batin Prilly .
Lalu dini hari ,tak biasanya Prilly terbangun .Biasanya dia akan bangun dan muntah2 pagi hari .Itu sudah menjadi rutinitas dia ,tapi kali ini ,dini hari dia sudah bolak balik kamar mandi karena muntah2 .
Dan ali mendengar kejadian dini hari ini ,jujur ali ingin menghampiri Prilly,dan memijat tengkuk Prilly seperti biasanya ,tapi Ali takut Prilly akan menghindar .Tapi ia juga khawatir ,jika Prilly terus2 san muntah .Dia akan lemas dan kekurangan cairan .
Prangggggg ....
Prilly tak sengaja menyenggol gelas yg ada di nakas,dan membuat pecahan beling nya tak sengaja jatuh tepat di kaki nya .
Ali yang melihat itu pun dengan sigap bangun .Niatnya hanya membersihkan pecahan beling ,tapi ternyata kaki Prilly juga berdarah karena pecahan beling itu .
"Ya ampun !kita ke rumah sakit sekarang ya "ucap Ali dengan nada cemas . Sedangkan Prilly yg sudah tidak bisa membendung kerinduan nya pun langsung memeluk Ali ,tak peduli dengan kakinya yang bersimbah darah .
"Aku kangen kmu"ucap Prilly dengan lirih
"Kenapa kmu menghindar dari aku ,apa kmu tidak suka aku menyuruh mu bekerja?"ucap Prilly lagi .
"Aku hanya tak ingin ,gara2 aku perusahaan kmu jatuh.Bukan karna aku takut miskin ,tapi karna Kmu sudah sangat bekerja keras membangun perusahaan itu hingga menjadi nomor 1 di negara ini ,itu pasti sangat sulit .Dan hanya karna aku perusahaan kmu jatuh begitu saja .aku tak ingin itu terjadi"ucap prilly.
Terjawab sudah ,apa yang ali pikirkan tentang Prilly ternyata salah .Dan ali pun membalas pelukan Prilly dengan erat .
"I Miss you too sayang "ucap ali dengan lirih
"Maafkan aku yang selama ini mengacuhkan kmu ,aku hanya berpikir kmu tidak mau aku disisi kamu ,aku hanya berpikir kmu takut aku miskin ,aku hanya berpikir kmu bosan dengan aku "ucap Ali
"Kmu berpikir2 ,tapi semuanya salah !aku tidak seperti itu Li,apa selama kita menikah aku sering berbelanja dengan boros?membeli apapun yang aku mau?"tanya Prilly .Dan Ali pun menggeleng kan kepala nya
"Aku minta maaf "ucap Ali
"Aku maafin tapi .."
"Tapi apa?"tanya Ali
"Tapi Dede pengen di buatin nasi goreng sama ayah "ucap Prilly dengan cemberut
"Siap laksanakan!"ucap Ali dengan tersenyum .
"Tapi apa kmu tidak akan mual?dan muntah2"tanya Ali
"Aku tidak tau,yg jelas sekarang aku laper pengen nasi goreng .Tapi di buatin kmu"ucap Prilly
"Tapi aku obatin dulu ya kaki kmu ,biar gak infeksi .Abis itu aku buatin nasi goreng buat kmu"ucap Ali lembut
![](https://img.wattpad.com/cover/258359821-288-k984505.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAPERNYA SEORANG CEO(TAMAT)
Romancepria dingin,jutek,sombong,dan gila pekerjaan,dan keras kepala .Tiba2 bisa berubah menjadi pria lembut ,penurut,dan bucin wkwk itulah Muhammad Ali Syarief .