Mencari Minji.

284 46 0
                                    

Seulgi dengan terpaksa meninggalkan Jisoo di minimarket dekat taman, ia tengah mencari Minji dan sudah seluruh taman ditelusurinya.

Dan ia sama sekali tidak ketemu dengan Minji, peluh didahi mulai bermunculan, nafasnya juga terdengar ngos-ngosan karena capek, ia menghela nafas kasar dan melanjutkan mencari Minji.

Sebenarnya tidak perlu, namun ia yg membawa Minji dan ia pula yg harus bertanggung jawab menjaga anak itu.

"Kelinci bangke kemana dah." Gumamnya, ia berada di persimpangan lampu merah, disebelah kirinya ada beberapa mobil yg menunggu lampu hijau, lalu didepannya ada beberapa pejalan dan motor yg melongos pergi begitu saja.

Ia melihat sekeliling dan menghela nafas lega karena Minji yg dicarinya ternyata ada dilapangan Basket yg berada disebrang jalan, Seulgi tanpa basa-basi berlari kesebrang sana dan bertepatan dengan lampu merah yg sudah terganti warna Hijau.

Tin..

Tin..

Seulgi semakin berlari cepat, di sebelah kanannya ada sebuah mobil melaju dan..

Ckit..

Bola ditangan terlepas, Minji dengan wajah panik segera berlari menghampiri Seulgi yg hanya diam dengan wajah tegangnya.

"YAISH APA YG KAU LAKUKAN HAH!" Si pemilik mobil keluar dan memarahinya,beruntung ia masih sempat menginjak rem dan tidak menabrak Seulgi.

Minji telah tiba, ia langsung menarik Seulgi, pergi dari sana tanpa meminta maaf, tentu si pemilik Mobil hanya bisa menghela nafas kasar dan berdecih malas.

"Bodoh." Minji berucap sambil melepas lengan Seulgi, ternyata ia kembali membawanya ke lapangan basket, dan Minji melangkah mendekati bola orange yg berada dibawah ring basket.

"Lain kali lari, jangan diam bae, kek sinetron-sinetron ae."

"Ck." Barulah Seulgi berdecak malas dan memilih duduk mengangkang, kedua tangan terlipat di lutut kaki, ia hanya diam memerhatikan Minji yg kembali bermain dengan bola orange ditangannya.

Minji merupakan ketua basket disekolah, maka itu setiap menyentuh atau menemukan lapangan basket, ia akan fokus dan tidak memperdulikan sekitarnya, terkecuali untuk Seulgi karena ia sudah menganggap si beruang sebagai keluarga.

"Kalau sudah selesai, temui gua di minimarket dekat taman." Ucap Seulgi sambil berdiri perlahan, kedua tangannya masuk kedalam saku dan tanpa menunggu jawaban, ia berbalik dan melangkah pergi meninggalkan Minji.

"Ya tunggu!" Tidak perlu selesai bermain basket, ia berlari menyusul Seulgi sambil melambungkan bola kebelakangnya.

Trang!

Masuk dan sudah tidak diragukan kehebatan Minji dalam bermain Basket.

___♪___

Jisoo mulai jengah menunggu Seulgi, ia duduk dikursi yg tersedia oleh minimarket, memandang sekitar dengan tatapan bosan dan mendengus kesal karena Seulgi sangat lama mencari Minji.

"Eoh Jisoo?" Suara seseorang dari belakang membuatnya tersentak kecil, ia segera menoleh dan terlihatlah sosok gadis mungil yg tersenyum hangat kepadanya, disebelah tangan kanan ada sekantong cemilan.

"Irene, habis berbelanja?" Irene mengangguk kecil, ia mendekati Jisoo dan duduk di kursi kosong yg berada disamping Jisoo. Posisi mereka membelakangi taman.

"Hanya cemilan, karena aku suka nyemil dimalam hari."

"Itu tidak bagus, kau bisa gemuk nantinya." Ucap Jisoo terkekeh kecil dan meraih minumannya, namun telah kosong dan Irene langsung saja mengeluarkan sesuatu lalu memberikannya ke Jisoo.

"Terimakasih." Ucap Jisoo dan membuka botol minuman tersebut lalu meminumnya. 

"Aku tidak pernah gemuk, makanku selalu banyak asal kamu tau."

"Yah okey, sepertinya aku iri dengan tubuhmu." Dan ucapan itu membuat Irene tertawa kecil, dan Jisoo ikut tertawa akan ucapannya barusan.

"Kamu ini, itu ti- ucapannya terhenti karena seseorang tiba-tiba menepuk bahunya.

"Jisoo, maaf lama ayok pulang."

"Uhuk." Jisoo tersedak dengan minumnya sendiri, ia terdiam dan mengusap lembut bibirnya, menoleh kebelakang secara perlahan dan terlihatlah wajah terkejut Seulgi karena ia salah memegang bahu, dengan cepat ia menarik tangan dan menatap Jisoo yg tengah menatapnya juga.

Irene menelan ludah, ia dengan cepat merebut minuman ditangan Jisoo dan meminumnya cepat, lalu setelah itu meletakkan botol kosong dengan gugup dan ia berdiri.

"Maaf, sepertinya aku harus pergi, sampai jumpa di sekolah Jisoo." Ucapnya membungkuk sedikit dan pergi dari sana, ia terkejut karena Seulgi malah memegang bahu dan mengira dirinya adalah Jisoo.

"Aku dan dia semirip itu ya?" Sontak pertanyaan yg terlontar dari Jisoo setelah perginya Irene, membuat Seulgi terdiam, ia tidak bisa menyangkal karena Jisoo dan Irene terlihat mirip dari belakang.

"Maaf."

"Tidak masalah." Ucap Jisoo dengan senyuman tipis lalu berdiri dan memilih mendekati Minji yg baru saja keluar dari Minimarket. Seulgi menunduk dan menatap tangan kanan bekas menyentuh bahu Irene.

"Aku pacar yg buruk." Tangan kanan itu terkepal perlahan dan kepalanya mendongak menatap Jisoo yg tertawa melihat wajah kesal Minji karena minumannya dirampas begitu saja.

Whistle (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang