Lee Siyeon.

110 23 0
                                    

Ting tong~

Ting tong~

Ting tong~

Bel rumahnya terus ditekan, membuat seseorang yg berada didapur menoleh ke pintu dan berlari kecil meninggalkan kompor.

Ting tong~

"Iya sebentar." Ucapnya dan suara bel tidak berbunyi lagi, ia mengernyit bingung karena Seulgi tumben memencet bel rumah.

"Mungkin banyak bawaan." Gumannya dan tiba di depan pintu, tangan kirinya terangkat memegang kenop pintu dan dibuka perlahan.

Setelah terbuka ia tidak menyadari kalau bukan Seulgi yg ada didepannya, melainkan Siyeon yg tengah tersenyum manis sambil mengangkat bungkusan di tangan kanan menutupi wajahnya

"Tidak bi- Eoh siapa?" Siyeon menurunkan bungkusannya membuat Sunmi melotot kaget dan membukakan pintu dengan lebar.

"Kok bisa kamu?" Tanyanya sambil menutup pintu dan menatap punggung Siyeon yg membelakangi dirinya. Anak itu tidak menjawab melainkan melangkah menuju dapur dan mematikan api kompor.

"Bahaya tau biarin kompor menyala."

"Ya aku tau, tadi ngiranya Seulgi taunya kamu." Ucap Sunmi menunduk sedikit sambil menggaruk pelan pipi kanan dengan jari telunjuk.

"Seulgi sepertinya bakal lama disana."

"Aku gak janji bakal cepat." Ucapan Seulgi terlintas dibenaknya, membuat ia mencibir masih tertunduk dan tidak menyadari Siyeon sudah berada dihadapannya.

"Jadi kamu mau masak apa?" Dan suara yg terdengar sangat dekat membuat Sunmi mendongakkan kepala dan terkejut langsung mundur selangkah.

Karena wajah Siyeon sangat dekat.

Ia menyingkir disaat Siyeon bergerak melangkah menuju sofa, dan ia hanya diam memerhatikan punggung anak itu yg perlahan duduk dan bersandar empuk disofa.

Kepala Siyeon terangkat menoleh kebelakang dan tersenyum, membuat Sunmi langsung berbalik dan bergerak menuju dapur. Melihat itu Siyeon terkekeh kecil dan membalikkan tubuhnya menjadi berhadapan dengan punggung Sunmi.

Kedua tangannya meluruh di sofa dan dagunya ditopang manis.

"Jadi ada yg bisa aku bantu?" Tanya Siyeon dan Sunmi menoleh lalu menggeleng kecil.

"Ok." Siyeon mengangguk kecil dan merubah posisinya menjadi baring ke sofa, kaki kirinya disilang ke kaki kanan dan ia bersidekap dada lalu menoleh ke kanan.

Melihat tv besar, lebih tepatnya pantulan tubuh Sunmi yg membuatnya tersenyum-senyum sendiri.

"Hoam." Ia tiba-tiba menguap lebar dan matanya mengerjap cepat sambil menggeleng kecil. Entah kenapa Siyeon tiba-tiba merasa ngantuk dan perlahan mata Serigalanya berubah menjadi sayu dan terpejam.

Sunmi sangat fokus di dapur, ia mengabaikan Siyeon yg mungkin sudah pulang atau entah kemana karena ia tidak melihat keberadaan anak itu.

Senyumannya terbit seketika mengingat wajah Siyeon yg lumayan dekat dengan wajahnya tadi. Membuatnya geleng-geleng kecil dan memukul pelan kepalanya.

"Dia muridmu Sunmi, ingat itu."

___♪___

"Hoi lama sekali!" Langkahnya terhenti dan ia langsung menyembunyikan tangan kanan kedalam saku, lalu melangkah kembali mendekati Seulgi yg membelakangi diri dan Minji yg menatapnya malas.

Setibanya didekat mereka berdua, Minji mendengus kasar dan jalan duluan, melewati Seulgi yg kini menoleh kebelakang sengaja menunggu Siyeon untuk jalan disampingnya.

"Jadi apa yg kau lakukan dengan gadis itu?" Tanya Seulgi disaat Siyeon telah berada disebelahnya dan mulai melangkah menyusul Minji.

Cukup lama Siyeon untuk menjawab dan Seulgi masih setia menunggu.

"Kutinggalkan, tadi lama gara-gara ke wc." Ucap Siyeon bohong dan Seulgi mengangguk dengan mulut membentuk huruf O.

Siyeon tersenyum tipis melihat itu, dan tangan yg berada didalam saku bergerak kasar mengusap seluruh telapak tangannya.

Perlahan senyuman tipis itu berubah menjadi seringaian kecil dan mulutnya terbuka sedikit menjulurkan lidah, lalu menjilat cepat bibir atasnya.

"Sangat menyenangkan."

"Loh! Kakak kira sudah pulang?" Tidur yg nyenyak terganggu, Mimpi yg didapatnya menghilang dan terbangun seketika, Siyeon membuka matanya perlahan dan mengerjap sedikit.

Ia sudah melihat Sunmi berdiri didepannya dan sudah berganti pakaian, perlahan ia bangkit merubah posisinya menjadi duduk dan Sunmi bergerak duduk di sofa depan Siyeon.

Kepalanya tiba-tiba berdenyut perih dan tangan kanannya terangkat menyentuh kepala itu sambil meringis kesakitan.

"Ada apa?" Ia menoleh ke Sunmi dan menggeleng kecil, memberikan senyuman tipis lalu menurunkan tangannya.

"Jam berapa ini?" Ia bertanya sambil menarik kedua lengan keatas, dan melihat Sunmi langsung menoleh ke arah jam.

"Jam 2." Ucap Sunmi dan menoleh ke Siyeon yg sudah menurunkan kedua lengannya, anak itu mengangguk kecil dan bergerak berdiri lalu membungkuk.

"Maaf karena tidur di sofamu." Ucapnya merasa bersalah karena tertidur dirumah orang, ia menegakkan punggung dan bergerak mendekati pintu.

Sunmi juga hanya diam sambil menatap punggung Siyeon.

Tapi..

Tangan yg ingin menyentuh kenop pintu terhenti, langkahnya juga terhenti dan ia menoleh penuh kebelakang, bertemu pandang dengan mata coklat Sunmi serta senyuman manisnya.

"Tinggallah sampai jam 4." Ucap Sunmi dengan wajah berpaling kekanan karena gugup melihat wajah Siyeon.

"Setidaknya sampai Se-

"Baiklah." Ucapannya belum selesai dan ia menoleh ke Siyeon yg kini melangkah menjauhi pintu dan menuju kedapur.

"Lagian aku mau menyicipi masakan kakak." Siyeon berhenti sejenak dan berbisik tepat ditelinga Sunmi, ia tersenyum hangat dan matanya melirik pipi mulus Sunmi.

Dengan keberanian ia mengecup lembut pipi Sunmi setelah itu melanjutkan langkahnya ke dapur, meninggalkan Sunmi yg wajahnya sudah memerah dan kedua tangan terangkat menyentuh dada yg berdetak cepat.

"Dia muridmu, ingat itu Sunmi." Batinnya lagi untuk memperingati diri sendiri.

























Mungkin aku terlambat

Tapi...

Selamat berbuka puasa!!!!!!!!!!!

Whistle (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang