Es krim.

156 30 0
                                    

"Kamu... heum mau sampai kapan disini?" Irene tidak berniat mengusir atau menyindir Taehyung yg berada didepannya sekarang, anak itu tengah membuka bungkus eskrim rasa buah dan menatap Irene dengan senyuman khasnya.

"Kamu mengusirku?" Ia bertanya sambil mengarahkan tangan yg memegang eskrim ke mulut yg terbuka.

"T-tidak." Ternyata Taehyung lumayan peka, dengan canggung Irene meraih sampah bungkus eskrim yg lumayan banyak di meja kasir, lalu ia bergerak membuang tong sampah yg berada disudut ruangan.

Taehyung hanya diam sambil memakan eskrimnya.

Tak lama pintu minimarket terbuka, memperlihatkan sosok cewek tinggi berpakaian hoodie hitam dan memakai tudungnya, lengkap dengan mask putih dan celana jeans biru dongker, melangkah masuk melewati Taehyung yg langsung menoleh cepat kearahnya dan melihat intens punggung seseorang yg terhalang tas menggumpal.

"Apa yg sedang kamu lihat?" Taehyung menoleh ke Irene yg sudah berada di belakang kasir dan tengah mengelap tangan, ia menggeleng kecil dan meletakkan begitu saja stik eskrimnya di meja kasir, lalu berdiri dan pergi begitu saja keluar dari minimarket.

Meninggalkan Irene yg menatap kosong stik eskrim di meja, lalu perlahan beralih menatap ke pintu dan langsung bernafas lega karena Taehyung sudah pergi.

"Akhirnya pergi juga."

Sret~

Sosok cewek itu membuka pelan tempat eskrim, tangan kanannya bergerak masuk dan mengobrak-abrik mencari eskrim kesukaannya, namun terhenti mengingat ia pergi dari rumah tidak membawa apapun kecuali baju dan dirinya sendiri.

Jadi ia menarik tangannya kembali dan berbalik lalu melangkah pelan pergi dari sana tanpa menutup kembali tempat eskrimnya, Irene yg tengah mengecek kesana kemari, ia melihatnya dan langsung saja mendekati sosok itu.

Langkahnya terhenti karena seseorang menahan tasnya, dengan pelan ia menoleh dan melirik dari sudut mata, matanya melotot seketika dan badannya bergetar melihat orang yg menahan tasnya.

"I-irene."

"Jangan main pergi aja kamu." Irene menyeret kuat tas di punggung cewek itu, sehingga ia terseret dan terdorong kecil di depan tempat eskrim tersebut, tangan kiri Irene terangkat dan menunjuknya.

"Tutup kembali, nanti rusak kamu mau ganti?" Cewek itu diam, namun ia menurut dan menutup kembali tempat eskrim itu, setelahnya ia langsung berbalik dan melangkah lebar menuju pintu minimarket.

Tap!

Lagi, dan kali ini lengannya yg ditahan dari belakang, badannya menegang dan keringat mulai timbul didahinya.

"Sepertinya kamu menginginkan eskrim." Irene menarik tangannya dan membuka kembali tempat eskrim, lalu mengambil sembarang rasa dari dalam sana, setelah itu ia menutupnya dan beralih melangkah melewati cewek itu dan berhenti didepannya yg kini menunduk.

"Ini, makanlah disana, selesai mengecek semuanya aku akan menemanimu." Irene ikut menunduk melihat wajah cewek itu, namun ia segera memalingkan wajah sehingga Irene tidak bisa melihat wajahnya.

"Huft." Helaan nafas terdengar dan tangan kanannya tiba-tiba diambil oleh Irene, dan sebungkus eskrim rasa vanila sudah terletak di tangan keringatnya, lalu tepukan bahu di bagian kiri membuatnya langsung mendongak dan menatap intens punggung Irene.

___♪___

Eskrimnya telah habis, ia memegang stik dan bungkusnya di kedua tangan yg bertautan dibawah meja, kepalanya tertunduk sehingga tudung hoodie makin menyembunyikan wajahnya.

Bangku depannya tertarik kebelakang dan diduduki oleh Irene yg tengah membawa 2 cap mie dan meletakkan salah satunya didepan cewek itu.

"Cuaca lumayan dingin jadi makanlah selagi hangat." Cewek itu mengangkat kepalanya dan menatap Irene yg tengah tersenyum sambil memegang sumpit ditangan kanan, netranya turun memandang mie berkuah yg mengungah selera, dengan gugup ia meraih sumpit dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan menurunkan mask ke dagu dan beralih menarik makin kedepan tudung hoodie, lalu ia mulai memakan pelan mie tersebut.

Irene sedikit bingung kenapa gadis itu tidak membuka saja tudung hoodienya, tapi ia memilih tersenyum saja dari pada menanyakan hal yg tidak penting. Ia meletakkan sumpit dan beralih bertopang dagu.

"Pelan-pelan saja, kamu bi-

"Uhuk."

"Tersedak."lanjutnya dan Irene tertawa kecil, ia berdiri kembali masuk kedalam minimarket, meninggalkan cewek itu yg langsung memakai mask kembali dan  memukul pelan dada lalu memegang hidungnya, perih yg ia rasakan.

Hanya sebentar dan Irene telah duduk di tempatnya sambil membukakan air mineral lalu diberikan kepada cewek itu. Ia menghela nafas sejenak karena sudah melihat cewek itu yg memakai masknya kembali.

"Tidak pengap heum?"

Cewek itu hanya diam menatap Irene dengan mata yg berkaca-kaca dan tangan yg masih memukul pelan dada. Irene menaikkan alis kanannya karena cewek itu malah diam dengan wajah kesakitan.

"Kenapa? Tidak mau?" Tanyanya dan dalam sekejap cewek itu menggeleng dan tangan yg bergetar menerima minuman ditangan Irene.

"Te-terimakasih." Ucapnya dengan nada pelan yg tentu saja tidak didengar oleh Irene.

"Apa?"

"T-tidak." Cewek itu membalikkan tubuh membelakangi Irene, ia melepaskan masknya dan meminum cepat air yg berada ditangannya, tidak sopan membelakangi seseorang, namun ia tidak ingin Irene mengenali dirinya.

Irene hanya diam dan memilih meraih sumpit lalu mulai menyantap mie yg sedari tadi diabaikannya.

Suapan kecil dan netranya masih menatap intens cewek itu yg membelakangi dirinya, ia tersenyum tipis dan menunduk kecil namun..

Matanya tiba-tiba melotot dan kunyahannya terhenti, sumpit ditangan langsung terlepas dari tangan dan jatuh yg mana mengakibatkan bunyi yg lumayan nyaring. Cewek itu seketika menghentikan acara minumnya dan tubuhnya kembali menegang karena perasaannya mulai tidak enak.

"Kau.. sepertinya tidak asing, aku seperti pernah melihatmu."

Deg!

Glek!

Cewek itu menelan ludah dengan susah, perlahan tangannya turun dan ia langsung saja menarik dalam hoodie kedepan, namun sialnya Irene dari belakang menarik kasar tudung hoodie itu sehingga memperlihatkan kepala bersurai coklat yg sedari tadi disembunyikan.

Irene seketika mematung dan tangan yg menarik terkepal gemetaran.

"Ka-kamu..

Whistle (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang