Whistle : Finished.

306 26 10
                                    

Brugh!

Tubuhnya terlempar ke pojokan dinding, punggungnya terhantam keras dengan lantai, membuat Seulgi meringis kesakitan dan melihat sekeliling.

Rasa terkejutnya bertambah disaat melihat Siyeon tengah terikat tergantung diatas langit-langit, dan Sunmi yg dibiarkan terbaring dengan kaki serta tangan yg terikat.

Klontang!

Kepalanya bergerak cepat menatap kearah Jean yg kini duduk santai dikursi sambil bertopang dagu diujung tongkat.

"Sudah lama ya?" Tanya Jean dan kepalanya terangkat menatap remeh wajah Seulgi.

"Ya kau benar, sudah lama." Dengan santai Seulgi merubah posisinya menjadi duduk bersandar di dinding, kaki kanannya ditekuk dan tangan kanannya berada dilutut, sedangkan tangan kiri terangkat menyibak Surai kebelakang dan menatap Siyeon yg mulai sadar dari pingsannya.

"Kau masih terlihat santai ya?"

"Ya mau bagaimana lagi, kau tetap saja gadis lemah yg kukenal." Balas Seulgi dengan wajah santai dengan tangan kiri terangkat dan wajahnya menoleh ke Jean yg kini menggeram marah.

"Cih."

"Kkkkk." Seulgi menoleh ke Sunmi, amarahnya naik seketika namun sebisa mungkin ia menahan dan memasang wajah santai.

"Btw, kau kurang 1." Ucapnya dan menoleh kembali ke Jean.

"Wah, kau benar!" Anak itu tiba-tiba bersorak dan berdiri dengan tangan kanan menepuk keningnya sendiri.

"Apa aku lupa?" Dia bertanya kepada diri sendiri dan melangkah pelan mendekati Seulgi, wajahnya terlihat sangat polos dan bodoh seperti biasanya, membuat Seulgi yakin kalau Jean memang lupa dengan Minji.

Namun..

Disaat Jean sudah berjongkok didepannya dan tersenyum lebar dengan mata melototnya.

"Dia orang pertama yg berada disini, bwuahahahahahaha." Jean tertawa puas didepan wajah Seulgi yg menegang seketika.

"Ingin lihat sesuatu?" Tanya anak itu yg berdiri perlahan dan melangkah mendekati kursinya, ia menarik kasar kursi itu menjauh dan memperlihatkan beberapa layar yg tertancap di dinding.

Kedua tangannya terangkat mendekati Keyboard dan jarinya bermain manis di atas keyboard tersebut.

Tak!

"Plak!"

Mendengar suara tamparan yg sangat keras membuat Siyeon terbangun, anak itu langsung memegang kepalanya dan meringis kesakitan, sedangkan Seulgi hanya diam dengan mata melotot kaget melihat layar itu.

Memperlihatkan Minji yg terdiam shock sambil menyentuh pipi bekas ditampar Yoohyeon.

"Menjauh dariku!"

Prang!

"A-apa yg terjadi?" Gumam Seulgi yg mana membuat Jean terkekeh sinis dan menjauh dari layar itu, ia berbalik badan menatap remeh Seulgi.

"Simpel, aku melakukan sesuatu." Ucapnya sambil melangkah riang dengan kedua tangan bermain diudara.

"Dan boom! Dia jadi seperti itu." Lanjutnya lagi dan tertawa sambil menunjuk layar, memperlihatkan Minji yg sekeras mungkin menenangkan Yoohyeon.

"Rasanya sangat menyenangkan." Ucapnya lagi dan lagi lalu tangan kanannya terangkat tepat didepan wajahnya.

Ia menatap puas jari-jari yg bergerak, mulutnya terbuka dan tangan itu mendekati mulut, lidahnya terjulur keluar menjilati jari telunjuk dan jari tengahnya.

Whistle (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang