Eighteen

2 0 0
                                    

•••

           Disaat hari masih gelap, seorang pria sudah menunggu Arisha di depan pintu rumah. Gadis yang menyadari kehadirannya itu langsung pergi menghampirinya.

“Kau benar sudah tau dia ada di mana?” tanya Arisha dengan sorot mata yang nampak penuh harap dan sedikit senyuman tipis terukir di bibirnya.

           Matthew yang mendengarnya balas tersenyum, lalu mengangguk pelan.

“Sudah kuduga. Ayo pergi sekarang” dengan penuh semangat, Arisha masuk ke dalam mobil Matthew.

         Pagi hari ini mereka berdua pergi ke tempat dimana Saka berada. Semalaman Matthew dan Edwin mencari informasi untuk mengetahui keberadaan Saka. Berbagai cara mereka lakukan karena mereka khawatir pada Arisha yang nampak sangat tidak tenang.

           Sampai pada akhirnya sebuah pesan masuk membuat Arisha lega, yaitu pesan dari Matthew yang mengatakan ia menemukan keberadaan Saka. Dan dengan informasi yang di dapat ia menawarkan Arisha untuk pergi mencari Saka dengannya, hal itu pun langsung disetujui oleh Arisha.

“Kau tidur saja, perjalanannya akan sangat lama sekitar 3-4 jam”

“Tidak. Aku sama sekali tidak mengantuk”

“Tapi aku melihatmu menguap beberapa kali barusan” goda Matthew yang dibalas sanggahan sekali lagi oleh Arisha.

          Namun selang beberapa saat, Arisha tertidur sangat pulas. Kepalanya terbentur ke kaca mobil beberapa kali pun sama sekali tidak mengusiknya. Hal itu membuat Matthew gemas dan tertawa kecil memperhatikannya. Namun, disisi lain ia merasa kasihan padanya dan merasa kesal pada sahabatnya Saka yang tega menyia-nyiakan wanita seperti Arisha.

           Sudah dua hari ini Arisha tidak tidur, tubuhnya sangat lelah begitupun dengan pikirannya. Semalaman ia tidak tidur lagi karena menunggu kabar tentang Saka. Apapun yang terjadi di dalam rumah itu pada hari itu atau sebelumnya tidak membuatnya pergi begitu saja.

           Ia sangat cemas pada Saka, ia ingin menjadi seseorang yang mampu meraihnya kembali walaupun ia tau semua ini hanya akan bertahan sementara. Karena apa? Karena sebentar lagi mereka akan berpisah.

           Setidaknya ia ingin melakukan ini sebagai sesama manusia. Ia tidak ingin menyesal nantinya jika membiarkan Saka yang sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja sendirian.

•••

             Perjalanan 3-4 jam itu sudah Arisha dan Matthew lewati, selama itu pula Arisha tertidur dan tak hentinya digoda oleh Matthew.

             Mereka tiba di sebuah kota pesisir dimana yang terlihat sepanjang mata memandang adalah lautan berwarna biru yang sangat indah. Sepanjang jalan pula, ia mendapati para wisatawan yang mulai memadati pantai, padahal hari ini bukanlah hari libur atau weekend.

            Matthew memarkirkan mobilnya di area yang sudah disediakan khusus.

“Kau yakin dia ada disini?” Arisha dan Matthew mulai berjalan menyusuri pantai dan memeriksa disetiap kedai barangkali mereka menemukan seorang Saka.

“Emm. Mereka bilang menemukan mobilnya terparkir di sekitar sini”

           Matahari yang sangat terik tidak menghentikan mereka untuk menenmukan Saka. Satu persatu mobil yang terparkir dilihatnya dengan teliti. Namun hasilnya nihil,  berjalan sejauh beberapa ratus meter tidak membuat mereka mereka petunjuk apapun tentang keberadaan Saka.

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang