Chapter.03

2.9K 302 23
                                    

Jangan lupa vote dan comment

S E B U A H
RASA

......

Tepat pukul jam delapan malam Taehyung pulang ke rumah pertemuannya dengan Jeongguk berjalan cukup baik, walaupun dipertemuan tadi Taehyung dan Jeongguk, lebih banyak diam.

Tidak ada yang berkesan sama sekali di pertemuannya dengan calon suaminya, sikap Jeongguk terlalu dingin dan terkesan tidak peduli. Taehyung jadi ragu untuk melangkah lebih jauh lagi dengan Jeongguk, apa mungkin dia akan hidup bahagia bersama Jeongguk atau justru sebaliknya.

"Ah putra Eomma sudah selesai pergi berkencan"

"Eomma.."

Taehyung cukup terkejut dengan kehadiran ibu nya tiba tiba.

"Bagaimana?, apa pertemuan kalian berjalan dengan baik ?"

"Cukup baik eomma"

"Jeongguk anak yang tampan bukan?"

Taehyung tersenyum kecil jika di ingat ingat memang, Jeongguk lelaki yang cukup tampan hanya saja sikapnya, yang membuat Taehyung tidak suka.

"Dia tampan seperti kebanyakan laki laki, eomma Tae ijin masuk kamar untuk istirahat"

"Baiklah, selamat istirahat sayang"

Taehyung tersenyum lalu dia pun pergi ke kamarnya, begitupun dengan Baekhyun.

....

"Jadi lo mau menerima perjodohan ini?" tanya Jimin.

Siang ini Taehyung pergi ke restoran milik Jimin, dia datang menemui Jimin untuk menceritakan pertemuannya dengan Jeongguk, calon suaminya.

"Hmm.." jawab Taehyung.

"Terus tanggepan lo, soal calon suami lo gimana?"

Taehyung terdiam,  pikirinnya mengingat kembali sikap Jeongguk.

"Dia pria yang tampan, hanya saja sikapnya dingin. Dia tidak banyak bicara kalo bicarapun bahasanya formal"

"Oh, kok cowok yang dijodohin sama lo bisa sama ya sikapnya sama calon pacar gue"

Taehyung yang awalnya sibuk menguyah makanan tampak terkejut, mendengar apa yang baru di ucapkan Jimin.

"Calon pacar? Lo lagi deket sama cowok lagi" tanya Taehyung.

"Iya dong, gue gak mau di katain gak bisa move on dari Namjoon"

Taehyung mengangguk paham dan kembali pokus memakan makanannya kembali, Jimin pergi meninggalkannya karena harus melayani pelanggan.


S E B U A H . R A S A


Taehyung memilih meluangkan waktunya untuk bekerja di kantor Taehyung di tempatkan di posisi wakil direktur sementara, waktu Taehyung bekerja tidak akan lama mengingat sebentar lagi Taehyung akan menikah.

Malam ini keluarga Jeongguk akan datang ke rumahnya dan Eomma terus menghubungi Taehyung, meminta Taehyung agar cepat pulang. Hoseok yang terkena imbasnya harus memohon meminta Taehyung untuk segera pulang.

"Dek cepet pulang!"

"Sebentar hyung, sedikit lagi selesai" jawab Taehyung.

"Besok saja di selesain nya,cepet pulang !" ucap Hoseok, sambil mencabut kabel komputernya.

Taehyung menghela nafas pelan dia paling tidak suka jika pekerjaan nya di tunda, tapi ya sudahlah mau tidak mau Taehyung harus pulang.

"Ayo, Appa udah nunggu di mobil"

Taehyung mengangguk keduanya berjalan keluar kantor, untuk pulang ke rumah. Tidak perlu menghabiskan waktu lama mereka sampai di rumah, Baekhyun dengan begitu tergesa gesa menarik Taehyung masuk kedalam.

"Eomma pelan pelan"

"Pelan pelan gimana, bentar lagi keluarga Jeongguk datang dan kamu sama sekali belum bersiap"

Mendengar perkataan ibunya Taehyung memilih diam, membiarkan apa yang mau di lakukan ibu nya padanya.

..........




Dua mobil mewah memasuki kawasan rumah Taehyung itu pasti keluarga Jeongguk, keluarga Taehyung pun sudah berada di depan pintu menyabut kedatangannya.

"Selamat datang Sehun Luhan" sapa Chanyeol.

"Terima kasih sudah menyambut kami Chanyeol"

"Mari masuk.."

Dan kini kedua keluarga berkumpul di ruang tamu dengan beberapa hidangan yang sudah di sediakan, Taehyung duduk di sebelah Jeongguk.

"Kamu temannya Jimin kan?" tanya seorang lelaki, yang memiliki lesung pipi.

Taehyung terdiam memperhatikan wajah lelaki yang bertanyanya padanya, cukup tidak asing tapi siapa Taehyung berusaha mengingatnya lagi, dia tersenyum.

"kamu Namjoon kan?" tanya Taehyung.

"Iya, dan kenalkan dia Kim seokjin istriku, sekaligus calon kakak iparmu"

Pantas saja, lelaki itu mirip Jeongguk ternyata dia kakak nya.

"Ternyata Taehyung anak yang cantik ya, tidak salah jika Appa menjodohkannya dengan Jeongguk" ujar Seokjin.

Taehyung hanya menanggapinya dengan senyuman malu, merasa sedikit heran juga kenapa sikap Jeongguk dan Seokjin ini berbeda. Jeongguk pria itu tidak banyak bicara hanya diam seperti patung, dengan tatapan datarnya.

"Taehyung, putra mu sangat cantik persis seperti mu Baekhyun-ah.."

"Terima kasih Luhan, putra mu Jeongguk juga sangat tampan"

"Nak Taehyung, kamu bersediakan menikah dengan anak ibu Jeongguk?"

"Iya paman, Taehyung bersedia menikah dengan Jeongguk" jawab Taehyung.

Kedua keluarga itu kembali berbincang bincang merencankan pernikahan Jeongguk dan Taehyung, yang tinggal sebentar lagi.



Jeongguk mengajak Taehyung pergi keluar meninggalkan kedua keluarganya yang sedang membahas hubungan mereka, Jeongguk dan Taehyung hanya saling terdiam matanya menatap pada air kolam yang tampak bercahaya.

"Saya tidak akan memaksa, jika anda tidak mau menikah dengan saya" ujar Jeongguk tiba tiba.

Tatapan Taehyung beralih menatap ke Jeongguk, yang kebetulan sedang menatapnya.

"Aku sama sekali tidak terpaksa, lagipula orang tua ku sudah memilihmu untuk menjadi suami ku" ucap Taehyung, kini dia tidak merasa terlalu canggung.

Dan Jeongguk tidak menjawab perkataan Taehyung keheningan pun terjadi begitu lama, Jeongguk sama sekali tidak berkata apapun seolah olah jawaban Taehyung tadi sudah cukup.

"Jeongguk-ssi boleh aku bertanya sesuatu?"

Jeongguk menjawabnya dengan deheman kecil.

"Jika nanti terjadi sesuatu pada hubungan kita, apa kau akan mengakhiri semua ini?" tanya Taehyung.

"Ini bahkan belum di mulai" jawab Jeongguk.

Taehyung hanya bisa tersenyum malu merasa bodoh kenapa harus bertanya hal semacam itu, di saat hubungannya saja belum di mulai.

T  B C

Maaf banyak Typo.



Sebuah Rasa || K.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang