Chapter.13

2K 239 42
                                    

S. E. B. U. A. H.

R. A. S. A.

KOOKV

Jangan lupa vote dan commentnya.


Jeongguk membukakan pintu rumahnya namun yang ia dapat hanyalah sebuah kesunyian tidak ada Taehyung yang menyabut nya pulang, Jeongguk  hanya menghela nafas pelan dia tau itu tidak akan terjadi.

"Selamat datang tuan besar, saya sudah menyiapkan air hangat dan makan malam untuk anda."

Jeongguk hanya mengangguk kecil ia sama sekali tidak merasa lapar, Jeongguk hanya ingin segera membersihkan diri lalu pergi tidur.

Saat pintu kamar terbuka dan disana ada Taehyung yang kini menatap ke arah Jeongguk, Taehyung bangun dari duduknya lalu berjalan menghampiri Jeongguk.

Plakk...

"Semua ini salahmu Jeongguk hiks, persahabatan ku hancur karena diri mu aku membencimu Jeon!!!."

Taehyung memukuli Jeongguk sambil terisak menangis sedangkan Jeongguk memilih diam, tanpa melakukan perlawanan apapun.

"Hiks aku membencimu Jeon Jeongguk!!."

Taehyung tertunduk wajahnya kini bersadar di dada Jeongguk dengan air mata yang mengalir membasahi baju Jeongguk, tangannya pun berhenti memukuli Jeongguk dan kini mencengkram erat baju Jeongguk, Taehyung tidak tau apakah ia harus marah pada Jeongguk atau marah pada dirinya sendiri.

"Apa anda sudah makan?." Tanya Jeongguk, tangannya mengelus lembut punggung Taehyung.

Taehyung menjawabnya dengan gelengan pelan.

"Jangan menangis, dan makanlah." Ucap Jeongguk, usapan tangannya berpindah pada rambut Taehyung.

Taehyung menyingkirkan tangan Jeongguk dari kepalanya, lalu mendorong tubuh Jeongguk menjauh darinya.

"Berhentilah bersikap baik kepadaku Jeongguk-ssi, dan jangan terlalu berharap lebih karena itu tidak akan mungkin."

Taehyung pergi keluar meninggalkan kamarnya, dan Jeongguk hanya tersenyum tipis jelas Jeongguk paham arti dari perkataan Taehyung tadi.

SEBUAH. RASA.

Kejadian di restoran Jimin.

"Tiga bulan!, beri aku waktu tiga bulan buat mengakhiri semua ini Jimin. Aku berjanji akan meninggalkan Jeongguk untukmu. "

langkah Jimin terhenti setelah mendengar perkataan, Taehyung tersenyum akhirnya Jimin mau mendengarkan ucapannya.

"Walaupun kamu melakukan hal itu, persahabatan kita tidak akan seperti dulu lagi Tae."

"Tapi kenapa Jimin?."

"Karena hatiku sudah terlanjur membencimu, pengkhianatan dari orang yang sangat kita percaya adalah hal yang menyakitkan, pergilah anggap saja kita tidak pernah saling mengenal."

"Maafkan aku hiks.."

Taehyung berlutut di hadapan Jimin dengan kedua tangan yang memohon maaf, Taehyung menangis hatinya benar benar merasa sangat hancur kala persahabatan dengan Jimin harus berakhir.

"Tepatilah janji mu."

Dan Jimin melangkah pergi meninggalkan Taehyung tanpa mengatakan apapun lagi, baginya semuanya sudah berakhir.

Taehyung terbangun dari tidur melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul dua malam, tatapan Taehyung beralih ke arah kiri dimana Jeongguk tidur yang mana tidak ada Jeongguk disana.

"Kemana perginya dia?."

Namun Taehyung mendengar suara batuk dari dalam kamar mandi sepertinya itu Jeongguk, apa yang sedang dilakukannya sudahlah Taehyung tidak perlu mempedulikan nya.

Disaat Taehyung hendak menutup kedua matanya pintu kamar mandi terbuka tatapan keduanya bertemu, Jeongguk tersenyum dan Taehyung membalasnya dengan senyuman ragu ragu. Jeongguk berjalan menuju tempat tidurnya kembali tetapi Jeongguk menyimpan sesuatu dulu didalam lemari yang sebelahnya, entah barang apa itu cukup membuat Taehyung penasaran.

"Maaf, sudah menganggu tidur anda."

"Tidak apapa."

Jeongguk langsung memejamkan matanya kembali tertidur, Taehyung yang niatnya ingin bertanya pun memilih mengurung kannya. Taehyung harus tau batasannya walaupun dia istri Jeongguk, tapi ini hanyalah pernikahan di atas perjanjian saja.

Keesokan harinya Taehyung diajak pergi kerumah sakit oleh Jeongguk untuk memberikan hadiah dan ucapan selamat untuk Seokjin, Seokjin baru saja melahirkan anak pertamanya.

Jeongguk membelikan begitu banyak hadiah entah sejak kapan ia membelinya, yang jelas Taehyung tidak tau. Jeongguk membuka pintu ruangan disana  hanya ada Seokjin saja, sepertinya orang tua Jeongguk sudah pulang dan Namjoon pasti sedang pergi bekerja.

"Oh, Jeongguk Taehyung."

Seokjin merasa sangat senang dengan kehadiran sang adik dan istrinya Taehyung.

"Selamat atas kelahiran anakmu hyung, ini hadiah untuk mu dan bayimu." Ucap Jeongguk.

"Ah terima kasih Jeongguk-ah."

"Hyung anakmu laki laki?." Tanya Taehyung, sembari mengelus elus pelan pipi bayi menggemaskan itu.

"Iya, kamu mau mencoba menggendong nya?."

"Aku gak bisa hyung, aku masih terlalu kaku." Ucap Taehyung.

"Tidak apapa, belajar gendong bayi biar nanti pas punya bayi kamu gak merasa kaku lagi."

Dan ucapan Seokjin membuat Taehyung merasa canggung, seorang anak ya apakah Taehyung bisa menjadi seorang ibu. Mengingat keadaan rumah tangganya saja tidaklah seperti pasangan diluaran sana, apalagi dalam tiga bulan nanti Taehyung akan bercerai dengan Jeongguk.

"Ayo Tae, jangan takut."

Seokjin memberikan bayinya ke gendongan Taehyung bibir Taehyung tersenyum lebar, saat melihat bayi lucu ini tertidur dalam gendongannya.

"Siapa namanya Seokjin hyung?."

"Kim Beomgyu, Namjoon yang memberikan nama itu."

"Namanya sangat bagus, cocok sekali dengan wajah tampan nya."

Taehyung terlihat begitu bahagia dan senang bahkan bibir Taehyung tak henti hentinya menciumi pipi Beomgyu, Seokjin yang melihat itu terkekeh pelan sepertinya Taehyung sangat menyukai bayinya.

"Cepatlah mengikuti program hamil, kamu akan memiliki bayi tampan seperti Beomgyu nanti."

Jeongguk dan Taehyung saling memandang entah kenapa tiba-tiba saja, suasana terasa sangat canggung.

"Ah jangan merasa canggung begitu, awal Hyung menikah dengan Namjoon juga begitu semuanya butuh waktu."

"Aku harus ke apotek sebentar, hyung ini Beomgyu nya."

Taehyung memberikan Beomgyu pada Seokjin lalu ia pergi keluar dari ruangan, kini tinggal hanya ada Jeongguk dan Seokjin.

"Bagaimana dengan keadaan mu?." Tanya Seokjin.

"Keadaan ku baik hyung."

Jeongguk akan berbicara kata aku jika saat dengan Seokjin.

"Apa, sudah memberitahu Taehyung?."

"Sudah."

"Baguslah, hyung akan memberitahu eomma soal ini."

Jeongguk hanya mengangguk pelan tanpa berkata apapun lagi.

T b c.

Up terakhir wkwkwk...

Maaf banyak typo.

Beritahu apa ya?.

Cerita ini mungkin beda dari cerita aku yang lainnya, yang biasanya 'Taeby yang tersakiti'.

Kali kali Jeongguk juga harus merasakan nya😂😂

WhiiGgukV97.

Sebuah Rasa || K.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang