Chapter.26

1.9K 260 85
                                    

S. E. B. U. A. H.

R. A. S. A

Kookv story

....

Jangan lupa vote nya.


Taehyung keluar dari gedung pengadilan setelah selesai mengajukan gugatan cerai tidak terasa seminggu sudah berlalu, waktu memang berjalan begitu singkat. Di hari hari terakhir kebersamaannya dengan Jeongguk tidak cukup indah pria itu berubah, terkesan menghindari Taehyung.

Seakan nama Taehyung di dalam hatinya, benar-benar sudah tergantikan oleh nama Jimin.

Sidang perceraian akan dilaksanakan minggu depan, Taehyung akan memberikan berkas ini pada Jeongguk untuk mendapatkan tanda tangannya.
Sebelum bertemu dengan Jeongguk Taehyung akan lebih dulu menemui Jimin, Taehyung akan berbicara tentang janjinya.

Taehyung mengelus perutnya pelan berusaha untuk tetap tegar menghadapi semua masalah ini.

"Sehat selalu sayang, mamah sangat menyayangimu."

................

Sudah tiga puluh menit berlalu Taehyung menunggu kedatangan Jimin sudah memesan meminun milkshake stoberi dua kali, tapi Jimin belum juga datang Taehyung mengambil ponselnya dia tidak bisa berlama lama menunggu karena harus menemui Jeongguk.

Disaat Taehyung mau menelepon Jimin tiba-tiba pintu restoran terbuka lebar, Taehyung tersenyum ketika melihat Jimin lah yang datang. Beda hal nya dengan Jimin ia terlihat panik bahkan keringat bercucuran di keningnya, Jimin berlari menghampiri Taehyung dengan nafas yang terengah engah.

"Jimin.."

"Tae, ikut aku sekarang!." Ujar Jimin.

"Kemana?."

"Ikut saja, ayo Tae sebelum semuanya terlambat kau masih ada waktu cepatlah!!."

Taehyung pasrah ketika Jimin menarik tangannya keluar dari restoran untungnya Taehyung sudah membayar minumnya, Jimin dengan gerakan terburu buru nya menyuruh Taehyung masuk kedalam mobilnya dan mobil Jimin pun melaju dengan kecepatan tinggi.

"Jimin pelan pelan, aku takut."

"Gak ada waktu Tae..."

Wajah Jimin terlihat panik dan ketakutan, seolah sesuatu buruk sedang terjadi.

.........

Taehyung mengerutkan keningnya saat tiba di tempat tujuan, untuk apa Jimin membawa nya ke rumah sakit memang siapa yang sedang sakit.

"Ngapain kesini Jimin?."

"Udah kamu ikut aku aja, ayo..."

Jimin menarik tangannya kembali Taehyung merasa kelelahan karena harus menyamakan langkah kakinya dengan Jimin, apalagi dalam kondisi nya yang sedang hamil tubuhnya cepat sekali merasa lelah.

Dan disinilah Taehyung berdiri tepat di ruangan ICU Jimin melepaskan tangannya, Taehyung tentu tidak paham dan kenapa bisa ada orang tua Jeongguk dan kedua orang tuanya disini.

Dan kenapa semua orang menangis?.

Apa Beomgyu sedang di rawat disini, Pikir Taehyung.

"Jimin siapa yang sakit?."

"Kamu masuk aja, nanti kamu akan tau sendiri."

"Terlambat."

Taehyung mengerutkan keningnya bingung, kenapa dokter itu mengatakan kata terlambat pada Jimin.

Dengan perlahan Taehyung membuka pintu ruangan tersebut, pandangan matanya langsung di suguhkan dengan beberapa perawat yang tampak sedang menutupi wajah seseorang dengan kain putih. Jantung nya berdetak tak karuan hatinya di liputi rasa ketakutan luar biasa, Taehyung melangkah semakin mendekati seseorang yang tertutup kain putih itu.

Ada banyak noda darah bahkan berceceran dimana mana, Taehyung berusaha mengumpulkan keberanian untuk membuka siapa di balik kain putih tersebut.

Dengan gerakan perlahan sedikit demi sedikit akhirnya Taehyung bisa melihat wajah di balik kain putih tersebut, Taehyung hampir tidak bisa mengenalinya karena noda darah di wajahnya tapi setelah mengamati wajahnya lama akhirnya tau jika ini adalah.

"Jeongguk..."

Wajahnya terlihat begitu pucat matanya pun sudah tertutup rapat, dan ketika Taehyung menyentuh tubuhnya hanya rasa dingin yang Taehyung rasakan tidak ada lagi kehangatan.

"Maaf tuan, jenazah harus kami bersihkan untuk segera di makamkan." Ujar salah satu perawat.

"Gak hiks, ini gak mungkin JEONGGUK BANGUN!!!!!."

Taehyung berteriak histeris sambil menguncang guncang keras tubuh Jeongguk, siapapun tolong katakan pada Taehyung jika saat ini Taehyung hanya sedang bermimpi. Taehyung menangis keras, ia memeluk Jeongguk tidak peduli dengan pakaiannya yang kini kotor terkena darahnya Jeongguk.

Jeongguk tidak mungkin meninggal.

Taehyung semakin memeluknya erat tubuh Jeongguk terasa sangat dingin tidak ada lagi detak jantung yang biasanya Taehyung dengar ketika memeluk Jeongguk, tidak ada lagi rasa kehangatan saat Taehyung memeluk Jeongguk semuanya terasa dingin.

Jeongguk sudah pergi, pergi jauh meninggalkan nya tanpa pamit.

Hoseok masuk ruangan ketika mendengar menjeritan adiknya, melihat Taehyung yang kini sedang menangis memeluk jasad Jeongguk Taehyung bahkan bergumam menyuruh Jeongguk untuk bangun.

"Jeongguk bangun hiks jangan pergi aku mohon bangun.... "

Nafas Taehyung terasa sesak hatinya terasa berkali kali lipat sangat hancur, kepergian Jeongguk tanpa tau penyebab nya benar benar sangat melukai hatinya.

"Jangan pergi jangan tinggalkan aku dan anak kita hiks, aku mohon hiks demi aku bukannya kamu selalu bilang mencintai ku. Aku mohon bangun lah  aku tidak ingin kehilangan kamu hiks, Jeongguk bangun..."

Semua keluarga menatap sedih Taehyung yang kini sedang menangis memeluk jasad Jeongguk, karena hanya Taehyung yang tidak tau apapun tentang keadaan Jeongguk.

"Jangan tinggalkan aku hiks...."

Tbc.

Ada yg ikut nangis?

Sebuah Rasa || K.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang