Chapter.12

2K 242 16
                                    

S. E. B. U. A. H

R. A. S. A

Kookv

Jangan lupa vote dan commentnya.

.........


Setelah acara pernikahan selesai Taehyung pun pulang kali ini dia tidak pulang ke rumahnya, melainkan ke rumah baru milik Jeongguk yang katanya sengaja dibelikannya sebagai kado pernikahan. Taehyung tentu tidak mempedulikan nya, baginya semua ini tidaklah berati apapa dari ia yang kehilangan sahabat nya.

Taehyung mulai memasukan baju baju miliknya ke dalam lemari yang sudah disiapkan khusus untuknya, Taehyung melihat ke arah lemari Jeongguk yang sudah rapih dan dipenuhi baju baju kantornya. Ada lemari buku begitu besar juga di kamarnya, sepertinya Jeongguk suka membaca.

Pintu kamar mandi terbuka Jeongguk keluar ia baru selesai mandi dengan rambut basahnya, dan handuk yang melilit di pinggangnya. Melihat itu membuat Taehyung cukup terkejut, dan mungkin sedikit membuatnya malu. Jeongguk tampak tidak peduli dengan disekitarnya dia berjalan menuju lemari baju yang berada di dekat Taehyung, mengambil sepasang baju piyama tidurnya.

Kepala Taehyung mengadah ke atas saat merasakan rambut Jeongguk yang basah mengenai wajahnya, tidak dapat dibohongi Jeongguk memang terlihat begitu tampan dan mempesona jika bukan karena masalah ini, mungkin untuk mencintai Jeongguk bukanlah hal yang sulit.

"Maaf."

Kedua mata Taehyung melebar saat wajah Jeongguk tepat ada di hadapannya, tangannya mengusap air yang ada di wajah Taehyung.

"Mandilah, ini sudah larut malam anda harus istirahat."

Jeongguk pergi keluar kamar meninggalkan Taehyung dengan keterkejutan nya.

"Hah, tenanglah Taehyung." Ucap Taehyung pada diri nya sendiri.

Taehyung bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tentang tadi ia bisa melupakan nya.

Setelah selesai membersihkan diri Taehyung melihat Jeongguk yang sudah tidur dengan posisi yang begitu tenang, bahkan sepertinya Jeongguk paham tentang Taehyung yang tidak ingin tidur bersamanya. Di tengah-tengah kasur sudah ada dua guling yang menjadi pembatas, tempat tidur pun besar jadi jarak pemisah antara Taehyung dan Jeongguk cukup jauh.

Taehyung naik ke atas kasur matanya sedikit melirik ke arah Jeongguk, Taehyung merasa tidak enak tentang kejadian tadi walaupun dia sudah berkata kasar, namun Jeongguk masih bersikap baik.

Dan malam pertama yang seharusnya dipenuhi rasa cinta, namun tidak untuk Taehyung maupun Jeongguk.

K O O K V.



Tepat pukul tujuh pagi Taehyung terbagun dari tidurnya ia melirik kesebelah dan sudah tidak ada Jeongguk, mungkin Jeongguk sudah bangun karena harus pergi bekerja.

"Apa sebaiknya aku, membuat kan sarapan untuknya."

Sebaiknya memang harus melihat sikap Jeongguk yang baik padanya, apa salahnya jika Taehyung membalasnya dengan kebaikan juga.

Taehyung keluar dari kamarnya menuju dapur namun hidungnya sudah mencium aroma masakan, apa mungkin sudah ada pekerja yang memasak pikir Taehyung. Dan saat Taehyung sampai di dapur ternyata yang memasak, adalah Jeongguk dia tampak begitu sibuk.

"Oh anda sudah bangun Taehyung."

"Iya, kamu masak?." Tanya Taehyung.

"Iya tapi maaf saya buru buru harus pergi ke kantor, anda makanlah."

Jeongguk menyimpan masakannya di meja makan, mengambil tasnya di kursi lalu pergi meninggalkan dapur. Taehyung hanya bisa diam memandang masakan Jeongguk yang begitu wangi, dan terlihat lezat.

Taehyung mengusap air matanya, lagi dan lagi dia menangis semuanya terasa sangat menyakitkan.

"Kenapa Tuhan harus memberiku cobaan berat seperti ini hiks.."

.........

Jimin melakukan aktivitasnya seperti biasanya membuka restoran dan melayani pelanggan dengan sikap seperti biasanya, walaupun keadaannya tidak dalam baik baik saja. Semalaman Jimin tidak bisa tidur ia terus menangis sampai pukul empat pagi, kini matanya terasa berat karena membengkak dan ia pun merasa sedikit mengantuk.

Dan tak lama kemudian pintu restoran terbuka Jimin langsung memamerkan senyuman khasnya, namun senyumannya langsung hilang saat seseorang yang baru saja memasuki restoran nya, adalah Taehyung.

"Jimin." Panggil Taehyung.

Taehyung langsung memegangi tangan Jimin, agar Jimin tidak pergi meninggalkan nya.

"Lepaskan tangan ku!." Marah Jimin.

"Tidak, kita harus bicara tolong beri aku waktu untuk menjelaskan."

Jimin terdiam matanya melihat ke cincin yang melingkar di jari manis Taehyung, sebuah cincin yang begitu cantik yang seharusnya Jimin yang memakainya.

"Jelasin apa lagi Tae?, gak ada yang perlu untuk di jelasin sebaiknya kamu pergi."

Jimin menghempaskan tangan Taehyung kasar, lalu berjalan pergi meninggalkan nya.

"Tiga bulan!, beri aku waktu tiga bulan buat mengakhiri semua ini Jimin. Aku berjanji akan meninggalkan Jeongguk untukmu. "

langkah Jimin terhenti setelah mendengar perkataan, Taehyung tersenyum akhirnya Jimin mendengarkan ucapannya.

.........





TBC.

Maaf kalo pendek wkwkw...

Maaf banyak Typo.

@WhieGgukV97

Sebuah Rasa || K.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang