Chapter.17

1.7K 222 71
                                    

S. E. B. U. A. H

R. A. S. A

KOOKV

Jangan lupa vote dan commetnya.

"Apa pergi berbulan madu?"

Baekhyun sang ibunda tersenyum dan mengangguk pelan.

"Iya, kamu harus pergi berbulan madu dengan Jeongguk. Kamu tidak sibuk kan Jeongguk?."

"Tidak ibu, kebetulan jadwal saya seminggu ini sedang kosong." Ujar Jeongguk.

"Tapi eomma, aku tidak bisa aku tidak mau pergi berbulan madu dengan Jeongguk."

"Lho kenapa?, kalian kan sepasang suami-istri sudah seharusnya pergi berbulan madu. Memang kamu tidak mau memberikan cucu untuk eomma?."

Taehyung tertunduk bingung bagaimana ia harus menjelaskan kepada ibu nya, apalagi alasan Taehyung itu tentang orang lain yang sama sekali tidak ada, kaitannya dengan ini.

"Eomma, sudah memasankan tiket liburan kalian ke pulau jeju tadinya sih eomma mau membelikan tiket liburan ke luar negeri. Tapi eomma Jeongguk tidak menyetujuinya dia ingin kalian berbulan madu di sini saja, eomma tidak menerima penolakan dan ya nak Jeongguk, ibumu berpesan agar kamu tidak melupakan obatmu."

"Iya eomma, terima kasih."

"Sebenarnya kamu sakit apa Jeongguk?, apa itu parah sampai sampai ibumu begitu sangat mengkhawatirkan mu." Tanya Baekhyun.

Jeongguk terdiam menatap sang ibu mertua yang tampak menunggu jawabannya, begitu pun dengan Taehyung jujur saja Taehyung tidak percaya jika Jeongguk hanya sakit karena kelelahan.

"Hanya kelelahan saja eomma" Jawab Jeongguk.

Taehyung menghela nafas kasar lagi dan lagi jawaban Jeongguk seperti itu.

"Tapi sepertinya itu bukan akibat kelelahan, Jeongguk beritahu aku apa kamu sedang sakit parah saat ini?." Tanya Taehyung.

Jeongguk tersenyum menarik tubuh Taehyung kedalam pelukan nya Taehyung awalnya ingin menolak, tapi ia ingat ada ibu nya disini mau tak mau Taehyung harus membiarkan nya.

"Selama saya bersama anda, saya akan baik baik saja Taehyung." Ucap Jeongguk.

Kalo boleh jujur saat ini jantung nya berdegup begitu kencang Taehyung tersipu malu, sebegitu cintanya kah Jeongguk pada dirinya.

"Ah, iya.." Jawab Taehyung, yang tak tau harus berkata apa.

"Aigoo, sepertinya kalian sudah saling menerima satu sama lain. Eomma harap setelah bulan madu kalian, eomma mendapatkan kabar bahagia dari kalian."

Jelas Taehyung paham maksud dari ucapan ibunya, tapi apakah mungkin sepertinya tidak karena Taehyung akan memberitahu Jimin tentang ini.

Tentunya, tanpa sepengetahuan Jeongguk dan keluarganya.



"Apa kalian akan pergi berbulan madu?." Kaget Jimin setelah mendengar ucapan Taehyung.

Taehyung menghela nafas pelan lalu mengangguk, tangannya mengambil gelas berisi minuman strawberry nya lalu meminumnya.

"Iya, aku sebenarnya tidak mau tapi eomma memaksa."

"Aku akan ikut dengan kalian berdua."

"Ah baiklah, kalo begitu aku pulang dulu Jeongguk pasti sudah menunggu."

Taehyung bangun dari tempat duduknya mengambil tasnya di meja sembari tersenyum kepada Jimin.

"Jangan mencoba menjadi seorang istri yang baik Taehyung, itu bukan hak dan posisi mu. Itu adalah milikku hanya aku yang berhak untuk itu."

Setelah mengatakan hal itu Jimin beranjak pergi meninggalkan Taehyung, sungguh Jimin sangat kesal dengan kabar Taehyung dan Jeongguk yang akan pergi berbulan madu.

Namun sebelum Jimin keluar dari restoran ia kembali menoleh ke belakang kepada Taehyung, yang kebetulan sedang menatapnya juga.

"Ada satu hal yang sangat penting untuk menjaga hatimu Taehyung, jangan pernah jatuh cinta kepada Jeongguk dia milikku aku yang dulu mencintai nya dan mengenalnya kamu tidak berhak mengambil apa yang sudah menjadi milik orang lain."

Taehyung menatap kepergian Jimin dengan tatapan kosong jujur saja hatinya terluka mendengar ucapan Jimin tadi, ya walaupun Taehyung tidak mencintai Jeongguk tapi tetap saja hatinya merasa sakit.

"Apa ini karena status ku sebagai istrinya Jeongguk." Lirih Taehyung.


Saat tiba di rumah Taehyung melihat Jeongguk yang sepertinya sedang menunggu nya pulang, Jeongguk bangun dari duduknya berjalan ke arah Taehyung lalu memeluk nya.

"Taehyung..." Panggilnya.

Taehyung sama sekali tidak memberontak ataupun marah ketika Jeongguk memeluk nya, dia memilih membiarkannya entah kenapa Taehyung merasa pelukannya Jeongguk terasa sangat hangat dan menenangkan dirinya.

"Jeongguk aku lelah.." Lirih Taehyung.

Kedua matanya terpejam menikmati pelukan hangat Jeongguk, Taehyung ingin menangis tapi ia malu Taehyung benar benar tidak tau harus berbuat apa.

"Berhentilah mencintai ku Jeongguk rasanya aku lelah, aku ingin kehidupan ku yang seperti dulu."

"Perasaan saya pada anda itu adalah urusan saya, anda tidak perlu repot untuk memikirkan nya apalagi bertanggung jawab. cukup tau dan rasakan cinta yang saya berikan pada anda Taehyung, dan sampai saya matipun hati saya tidak akan berhenti untuk mencintaimu."

"Jeongguk..."

Ungkapan Jeongguk tadi membuat hati Taehyung tersentuh, andaikan saja Taehyung bisa bersikap egois ia ingin sekali merasakan cinta itu.

Cinta tulus dari lelaki tampan bernama Jeon Jeongguk.

"Sebaiknya anda tidur.."

Jeongguk melepaskan pelukan nya sembari mengelus pipi Taehyung lembut, Taehyung mengangguk kecil yah sepertinya Taehyung harus tidur sebentar agar melupakan masalah nya sejenak.







T B C

MAAF BANYAK TYPO.

Sepertinya hati Taehyung mulai sedikit luluh sama Jeongguk.

Sebuah Rasa || K.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang