Chapter.16

1.8K 218 45
                                    

S. E. B. U. A. H

R. A. S. A

KOOKV

Jangan lupa vote dan commetnya.

Jeongguk menyandarkan kepala nya tangannya sedikit memijat kepalanya yang terasa pusing, Jeongguk benar benar merasa sangat lelah ditambah lagi Jeongguk merasa berat tubuhnya semakin hari, semakin turun saja.

Ia mengambil beberapa lembar tisu lalu membersihkan noda darah di hidung nya, sejak dari kemarin hidung nya terus saja mengalami mimisan.

Pintu kamar terbuka dan itu Taehyung yang seperti nya baru kembali setelah mengantarkan pakaian ke tempat laundry, Jeongguk dengan cepat membuang semua tisu bekas darah di hidung ke tempat sampah.

"Jeongguk-ssi."

Taehyung memanggilnya lalu ia berjalan menghampiri Jeongguk.

"Apa anda, sudah makan?." Tanya Jeongguk.

"Belum, oh ya aku ingin bertanya sesuatu padamu." Ujar Taehyung, sembari duduk di dekat Jeongguk.

"Tadi saat aku mengantarkan pakaian ke laundry, aku menemukan banyak noda darah di baju baju mu. Apa kamu baik baik saja Jeongguk-ssi?."

Jeongguk tentu sangat terkejut dia lupa seharusnya baju baju nya itu tidak di simpan di rumahnya, kenapa Jeongguk bisa se ceroboh ini.

"Saya baik baik saja, hanya sedikit kelelahan."

Taehyung menghela nafas kasar dengan menatap Jeongguk memang wajah Jeongguk sedikit agak pucat, Taehyung bahkan melihat perubahan dari Jeongguk dia terlihat kurus sangat berbeda dengan pertama kali dengan Jeongguk yang Taehyung temui pertama kalinya.

"Jeongguk, jangan menyembunyikan apapun dariku. Ya walaupun aku tau hubungan kita hanya sebatas perjanjian tapi, mau bagaimana pun kamu tetap suami aku."

Jeongguk tersenyum tipis lalu tangannya mengelus rambut poni Taehyung lembut, Taehyung hanya diam saja saat mendapatkan perlakuan itu.

"Saya baik baik saja, sebaiknya anda segera makan."

"Apa kamu sudah makan?. " Tanya Taehyung.

"Sudah" Jawab Jeongguk dengan senyuman yang lebih lebar, walaupun faktanya Jeongguk belumlah makan.

"Baiklah, aku akan makan dulu jika obat batuknya sudah habis katakan padaku. Aku akan membelikan nya lagi."

Jeongguk mengangguk pelan dan Taehyung pun pergi meninggalkan kamar, Jeongguk merasa bahagia tentunya melihat Taehyung yang khawatir padanya itu sudah lebih cukup.

Jeongguk meraih ponselnya ada sebuah pesan baru masuk, itu dari dokter Min Yoongi.

Dokter, Yoongi Min.

Sudah dari dua bulan ini kamu tidak pernah datang lagi ke rumah sakit Jeongguk-ah, segeralah datang aku ingin memeriksa keadaan mu lebih lanjut.

Jeongguk memilih menyimpan ponsel nya kembali ia sama sekali tidak berniat membalasnya, keadaan nya sudah cukup membaik Jeongguk tidak harus selalu memeriksa nya.

Cukup dengan ia bersama Taehyung, itu akan menyembuhkan rasa sakitnya.






K O O K V

Sebuah. Rasa




Siang ini Jimin mendatangi kantor Jeongguk ia membawakan makan siang untuk Jeongguk, Jimin memasak makanan favorit Jeongguk. Jimin sudah tidak peduli dengan status nya Jeongguk, bagi nya Jeongguk adalah miliknya.

Jimin memasuki ruangan Jeongguk kebetulan ada Jeongguk disana yang tampak begitu pokus mengerjakan pekerjaannya, Jimin berjalan mendekati Jeongguk menyimpan makanan nya di meja lalu memeluk Jeongguk dari belakang.

"Apa kabar Jeongguk-ah, aku merindukan mu." Lirih Jimin.

"Pergilah, saya sedang sibuk."

Jimin melepaskan pelukan nya, lalu ia memutar paksa kursi Jeongguk sehingga kini ia dan Jeongguk saling berhadapan.

"Aku datang kesini, membawa makanan kesukaan mu."

"Saya tidak lapar."

Namun tiba tiba saja pintu ruangan Jeongguk terbuka, seseorang masuk begitu saja tanpa mengetuk.

"

Jeongguk ini berkas, ah maaf aku datang disaat yang tidak tepat. " Sesal Taehyung, lalu Taehyung kembali keluar tidak ingin menganggu Jimin dengan suaminya.

Yah Jeongguk suaminya, yang Taehyung ijinkan untuk mencintai temannya sendiri.

Jeongguk sedikit mendorong tubuh Jimin ia berlari keluar mengejar Taehyung, Jeongguk tidak mau membuat Taehyung salah paham.

"Taehyung-ssi tunggu!."

Mendengar namanya di panggil Taehyung menghentikan langkah nya, berbalik saat mendapati Jeongguk lah yang memanggilnya.

"Oh Jeongguk, kenapa keluar?."

"Anda salah paham, saya dan Jimin tadi."

"Tidak perlu di jelaskan, itu yang aku mau kamu dekat dengan Jimin. Dengan begitu hatimu akan mencintai Jimin dan melupakan perasaan mu kepadaku." Ujar Taehyung dengan senyuman nya.

"Tapi saya tidak mencintai Jimin." Tegas Jeongguk.

"Hanya belum Jeongguk, semuanya perlu waktu dan oh ini berkas mu tertinggal di rumah tadi."

Jeongguk menerima berkas dari Taehyung.

"Aku pergi dulu, nikamtilah waktumu dengan Jimin."

Taehyung melanjutkan perjalanannya pergi meninggalkan Jeongguk, kepala Jeongguk tertunduk hatinya sungguh sakit melihat perlakuan Taehyung.

"Setidaknya, saya masih berharap di akhir hidup saya bisa mendengar kamu mengatakan mencintai saya."


........



Jeongguk kembali ke ruangan nya tidak ada pilihan lain selain Jeongguk harus menuruti keinginan Taehyung, Jeongguk melakukan ini hanya demi Taehyung.

"Aku siapin makanan nya." Ucap Jimin.

Jeongguk hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Mau aku suapin?, seperti dulu kamu sering meminta aku untuk menyuapi mu."

"Tidak perlu, saya masih memiliki tangan saya bisa makan sendiri."

"Baiklah, selamat makan Jeongguk-ah."

Tidak apapa jika Jeongguk bersikap dingin padanya, Jimin masih bisa menerimanya yang terpenting sekarang adalah membuat Jeongguk mencintai nya.

TBC.

Maaf banyak typo.

Kalo sad ending seru keknya🤣, apalgi aku orangnya cepat nangis gtu😂😂

Sebuah Rasa || K.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang