ini bukan P R O L O G

59K 898 4
                                    

Hai teman teman?
Sudah lama rasanya aku tidak membuat cerita romantis dengan latar Italia.

Mungkin jika kalian sudah membaca cerita pertama ku yang berjudul *My Second Life* mungkin kalian akan berfikir sama.

Ada sebuah kerinduan yang tersimpan, saat aku mengingat bagaimana cerita itu berjalan manis di negara pizza tersebut.

Setelah melihat lihat rasa nya pembaca cerita ku lebih menyukai genre / cerita bernuansa 18+  ha ha ha.

Tapi yaa, aku pun sama! Aku juga sangat menyukai cerita dengan sentuhan Erotisme di dalamnya. Kebebasan sex dan perjuangan cinta! That as my Type love realitionship of my life.

Jadi mari kita mulai kisah Cinta
Yang akan membuat dada mu berdesir lagi.

∆∆∆∆

Akan ku ceritakan bagaimana semua ini bermulai, um sebelum nya aku akan memperkenal kan diri, nama ku, Dakota Jane Guissly. Usia ku 24 tahun, orang orang biasa memanggil ku Jane.
Aku tinggal di kota Siena Italia.

Pada awalnya aku hidup dengan sempurna dengan keluarga sempurna pula. Namun hal itu hanya terjadi selama beberapa tahun saat aku menginjak usia 19 tahun, karena ayah ku meninggal akibat kecelakaan

Polisi mengatakan bahwa Ayah ku mengalami kecelakaan biasa namun entah mengapa aku merasa ada yang aneh?! Karena saat kecelakaan itu terjadi semua cctv di sana mengalami kerusakan dan alhasil tak ada yang dapat membuktikan jika itu adalah pembunuhan.

Jujur saja kepergian ayah ku bemar benar merubah kehidupan ku, karena selama ini aku sangat dekat dengan ayah, sejak saat itu juga ibu ku berubah dia sering pergi dan jarang pulang selain itu ibu ku memiliki sikap tempramen yang buruk. Dunia indah ku berakhir. Masa remaja ku pun akhirnya harus ku jalani dengan pahit, karena aku harus menghidupi diriku sendiri juga membayar semua tagihan.

Kemiskinan kami semakin parah saat ibu ku berhutang pada bank, entah apa yang ibu lakukan dan untuk apa dia sampai menggadaikan rumah yang kami miliki satu satunya.

Dengan sisa uang yang ada aku pun menggunakan nya untuk menyewa sebuah aprtemen kecil di kota ini. Tak banyak tempat yang ada selain satu kamar tidur kecil, ruang tv, juga dapur dan kamar mandi yang sangat sempit.

Meski demikian aku masih terus mencoba bertahan hidup dengan segala kemampuan ku, aku bekerja serabutan tanpa mengenal lelah, Agar kehidupan kami terus berjalan di jaman yang serba mahal ini.

Ibu ku masih tak kunjung berubah, ia masih sering pergi dan kembali dengan keadaan mabuk. Sampai pada suatu hari ibu ku pulang dengan keadaan yang sangat menyedihkan dia seperti habis di pukuli orang sekampung.

Pakaian nya robek dan wajahnya di penuhi memar, melihat ibu ku yang begitu mengenaskan akhirnya aku pun ibu, meski selama beberapa tahun ini hubungan ku dan ibu tidak pernah baik tapi malam itu aku mencoba mengesampingkan kebencian ku padanya.

Ku obati semua memarnya, kemudian mengganti pakaiannya yang sudah tak layak pakai itu.
Ku lihat tubuh kurus ibuku yang di penuhi memar, air mataku menetes saat melihat semua ini

Aku tidak mengerti kenapa ibu ku bisa berakhir seperti ini!?

Pagi pun tiba, ibu ku mulai bangun dengan suara serak dan wajah bengkaknya. Dia terdengar menyebut namaku, dengan enggan aku pun menghampirinya.
Ku lihat ia menangis, ibu ku tiba tiba bercerita mengapa ia bisa mengalami hal semengerikan ini.

Ternyata dia di tipu oleh teman sekolah nya yang ia temui di club judi, itu juga alasan mengapa ia sampai menggadaikan rumah kami. Ibu pun meminta maaf di iringi tangisan yang memenuhi ruangan kecil ini.

" Ibu benar benar minta maaf Jane!? Ibu hanya ingin membantu mu, dia bilang dia akan membantu ibu! Jika ibu ikut investasi di perusahaan nya dan ia mengatakan bahwa hidup kita akan berubah seperti dulu, maka dari itu ibu berfikir untuk mempercainya" terang ibu dengan nada parau.

Aku pun hanya bisa menghela nafas panjang saat mengetahui hal itu, aku mengerti mungkin tujuan ibu ku baik hanya saja aku kesal karena dia tidak membicarakan nya dengan ku.

Bagaimana pun saat itu usia ku sudah melewati masa remaja, harus nya aku mendapatkan hak dalam hal apa pun di rumah kami. Entah lah mengingat hal ini hanya semakin membuatku ingin memaki nasibku.

Setelah memberikan sarapan aku pun pamit untuk bekerja, jangan tanya apa pekerjaan ku karena hampir semuanya ku kerjakan. Bahkan aku juga bekerja sebagai pencuci ratusan piring di sebuah restoran.

Semua itu kulakukan karena hanya itu pekerjaan yang paling mudah ku dapat dengan ijazah SHS. ( Sekolah menengah Akhir)

Aku tidak sempat meneruskan kuliah karena kondisi keuangan keluarga ku semakin parah di tambah hanya aku satu satu nya tulang punggung di keluarga ini.

Waktu pun berjalan cepat, tidak terasa 5 tahun berlalu, meski penuh dengan penderitaan namun akhirnya aku bertahan hidup.

Ibuku juga mulai berubah, ia tak lagi pergi malam dan kembali mabuk, dia kembali seperti ibuku yang dulu. Namun ada satu hal yang berbeda darinya, ibu ku jadi lebih diam seolah tengah merencanakan sesuatu.
Namun apa pun itu aku tidak pernah peduli, saat ini aku hanya ingin menjalani kehidupan ku dengan tenang.

T B C

Im In Dangers (21+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang