35| Sweet Morning

8.2K 384 1
                                    

.
.
.
.

Suasana kota Sisilia pagi ini terasa sangat menangkan, rasanya sudah lama sekali Jane tidak menghirup udara segar italia.

Semilir angin kini menerpa wajah halus jane, gadis itu pun merentangkan kedua tangannya menyambut terpaan sang angin yang membuat kerinduannya mulai terobati.

" Boungiorno? " Sapa Lucas dengan suara beratnya, entah sejak kapan berdiri di sana.

" Si' " balas jane pelan, hampir tak terdengar.

" Sepertinya kau lebih menyukai suasana Sisilia dari pada kota tulum?" Ucap Lucas menggoda jane. Yang jelas jelas tengah meluapkan kerinduan pada negara asalnya.

" Um, aku hanya menyukai udara pagi hari " kilah Jane kembali menatap teluk.

" Apa kau tidak memiliki rencana untuk tinggal disini?" Bisik Lucas dengan suara seraknya.

" Entahlah! "

" Aku berjanji, jika kau mau tinggal bersamaku maka aku akan memberimu hadiah!"

" Aku bukan anak kecil yang bisa kau bujuk dengan hadiah!" Tolak Jane.

" Tapi kali ini hadiah yang akan ku berikan sangatlah berharga! Mungkin setara dengan sebuah nyawa " ucap Lucas dengan tatapan serius.

" Maksudnya? "

" Lupakan jika memang kau tidak ingin! " Balas Lucas seraya merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur jane.

" Pria aneh! " Gumam jane yang kini teringat akan ucapan Alfonso bahwa Lucas sebenarnya tahu bahwa Laura adalah jane, Jane kembali teringat sosok signore.

" Apa dia sudah menangkap signore? Tapi tidak mungkin, untuk apa dia menangkap pria itu? "

" Kau benar honey, asal kau mengatakan kebenaran, maka aku akan memberikan kau jawaban sesuai dengan pemikiranmu!" Ucap lucas seolah bisa membaca isi fikiran jane.

" I not understand! " Balas jane seraya berjalan masuk kedalam kamar mandi.

Jane memilih untuk menikmati pagi ini dengan berendam di dalam air hangat yang sudah di penuhi sabun, setelah satu jam jane mengisi bathupnya.

Gadis itu terlihat memejamkan matanya saat menikmati kehangatan dari air yang ia campur dengan beberapa sabun organik itu.

Namun tak lama sosok Lucas pun muncul, jane yakin tadi ia sudah mengunci pintu kamar mandi sebelum masuk kedalam bathup.

" Jangan lupa ini rumahku nona Laura! " Goda Lucas yang sudah melepas piyamanya hingga kini ia benar benar naked.

Jane yang melihat hal itu pun memekik jengah! " Apa yang kau lakukan?? " Sergah jane sebal.

" Aku hanya ingin berendam!" Sahut Lucas tanpa dosa ia kini masuk kedalam bathup. Hingga jane pun mulai bisa merasakan kulit mereka bersentuhan.

" Entah mengapa saat melihatmu aku merasa seperti melepas beban berat yang selama ini membuat pundak dan dadaku sakit " ucap Lucas tanpa memalingkan wajah dari jane

Sedang jane hanya bisa membeku di tempatnya karena ia tidak ingin lucas merusak pertahanannya.

" Hey ada apa? Mengapa kau terlihat pucat? Apa airnya terasa dingin?" Tanya Lucas cemas

" Tidak, Lucas tetaplah diam di tempat mu " ucap Jane kelepasan memanggil pria itu dengan sebutan Lucas. Tentu saja hal ini membuat Lucas mengulum senyum puas karena selama ini ia tidak lernah mengatakan namanya adalah Lucas.

" What?? You call me Lucas? " Tanya Lucas dengan wajah sumringah.

" aa--aku " ucapan jane  terhenti saat bibir Lucas kini menutup penuh mulutnya.

Lucas pun mulai memagut bibir jane dengan buas, bibir yang sangat ia rindukan selama tiga tahun akhirnya bisa ia sentuh

Perlahan jane pun mulai membalas ciuman panas Lucas, hingga keduanya kini hanyut dalam ciuman mereka.

" I miss you honey!" Erang Lucas seraya menciumi wajah jane kemudian leher dan berakhir di dada jane.

Permainan pun berlangsung cukup lama, mungkin ini adalah efek setelah tiga tahun menahan orgasme, hingga lucas tak bisa berhenti hanya dengan dua ronde.

Setelah cukup lelah lucas pun mengangkat tubuh jane seraya memakaikan handuk pada sang kekasih yang sudah terlihat tak bertenaga lagi.

" Are you oke? " Tanya lucas sedikit khawatir.

" Yaa! " Balas jane singkat.
Lucas pun membaringkan jane di atas tempat tidur.

" Aku akan meminta mereka membawakan sarapanmu " ucap Lucas kemudian memanggil Albert
Jane yang merasa tidak punya tenaga lagi, memilih untuk tetap duduk di atas kasur.

Pelayan pun datang membawa beberapa nampan makanan serta susu. Lalu meletakannya di meja.
Dengan hati hati, Lucas memapah jane untuk duduk di kursi dan keduanya pun sarapan bersama.

" Malam ini sahabatku akan menikahkan putrinya, jika kau mau, aku ingin mengajakmu untuk datang bersamaku" ajak Lucas

" Terserah " sahut jane yang memilih terus memakan serealnya.

" Baiklah, aku akan meminta Alfonso untuk membawamu ke butiq"

" Tidak! "

" Kenapa?"

" Mengapa bukan kau yang menemaniku? Apa kau sibuk?" Tanya jane yang enggan pergi bersama alfonso karena jane masih merasa canggung.

" Baiklah, aku akan menemanimu " balas lucas seraya meminum kopinya

" Jadi apa sekarang kau sudah bisa mengatakan --"

" Say what? "

" Siapa kau sebenarnya?"

Jane kembali terdiam, ia tak yakin jika harus mengatakan semua ini sekarang. Entahlah jane hanya merasa moment mereka tidak tepat.

" Aku sudah kenyang! Kapan kita akan pergi?" Tanya jane mengalihkan pembicaraan

" Bersiaplah, aku akan menunggu di ruang tamu " akhirnya Lucas pun memilih untuk kembali bersabar, sampai jane mau mengatakan sendiri padanya.

T B C

Im In Dangers (21+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang