5| Leave to Return

15.8K 624 5
                                    

.
.
.

Hari pun berjalan cukup cepat, karena sejak keduanya bertemu tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 15:00 pm.

Artinya sudah 3 jam mereka bicara setelah mereka bertemu, lucas pun mengajak jane mengobrol di sebuah kafe yang tak jauh dari katerdal tersebut, lucas sengaja mengajak Jane kesebuah kafe agar gadis itu bisa lebih tenang, dan hal ini pun sebenarnya jarang sekali Lucas lakukan, mengingat tugas dan pekerjaan nya yang cukup penting untuk sekedar berleha leha. Namun hari ini sepertinya Lucas tidak memikirkan semua itu.

Ia hanyut dalam pembicaraan ringan mereka, sesekali Jane menceritakan kehidupan nya di Siena, mulai saat ayah nya masih hidup hingga sang ayah meninggal, juga sampai saat ini.

" Jadi kau ragu jika ayah mu meninggal karena kecelakaan?" Tanya Lucas saat mendengar cerita jane.

Jane pun mengangguk cepat, ia yakin bahwa ayahnya di bunuh! Bagaimana pun jika memang itu adalah sebuah kecelakaan, mengapa tidak ada korban lain selain ayahnya? Dan bagaimana dengan cctv? Mengapa semua nya tiba tiba mati.

Sementara Lucas, yang sudah bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi pada ayah jane, hanya mengangguk pelan, ia tidak mengatakan apa pun selain menunjukan raut percaya dan simpati.

" Maaf tuan, aku jadi membuatmu mendengarkan cerita kehidupan ku yang menyedihkan " ucap Jane yang baru saja menyadari bahwa ia sudah banyak mengatakan hal hal tidak penting.

Entah mengapa jane juga malah merasa lega, setelah menceritakan semua beban dan masalah yang jane alami pada pria yang ada di depan nya.

Jujur saja jika melihat wajah Lucas, siapa pun pasti akan sangat menyukainya, selain karena wajahnya yang begitu tampan, senyuman nya juga begitu teduh dan hangat, Hingga siapa pun yang melihat raut wajah Lucas yang seperti ini pasti akan langsung jatuh cinta padanya. Belum lagi kharisma nya yang begitu memabukan, jame yakin usia lucas pasti jauh lebih tua darinya, tapi apa pun itu, jane tidak ingin peduli. Karena selama lucas baik dan ia nyaman maka jane tidak akan memikirkan hal lain nya.

" Um jane jadi setelah ini kau akan tinggal dan menjalani hidup seorang diri? " Tanya Lucas cukup khawatir.

Jane pun mengangguk pelan, ia juga tidak tahu apa dirinya bisa hidup sendirian di dunia ini, Tanpa keluarga!?

" Apa kau tidak memiliki kekasih? Um aku tidak-"

" Tidak!!" Sela Jane cepat.

Kedua nya kini terdiam, Lucas juga tidak ingin mengatakan hal konyol dengan mengajak jane hidup bersama nya, Lucas tahu hal ini sangat tidak masuk akal untuk saat ini, namun ia merasa tidak ingin berpisah dengan gadis itu.

" Apa yang kau fikirkan Lucas!?" Gerutu lucas memaki dirinya sendiri.

" Tuan sepertinya ini sudah sore, dan aku harus segera kembali ke Siena " ucap Jane mengakhiri pembicaraan.

" Haa?? Ah ya, tapi?! Um maksud ku, apa kau tidak takut?" Tanya Lucas bak orang bodoh! Entah lah, sepertinya pertanyaan itu terdengar aneh, namun jane malah merasa cukup senang karena ada seseorang yang mengkhawatirkan nya.

" Tidak tuan!! Aku sudah terbiasa bepergian sendiri " Senyum jane merasa lucu melihat wajah lucas

" Ah baik lah, apa aku boleh meminta nomor mu?" Tanya lucas to the point, Lucas hanya merasa ia tidak perlu bertingkah tidak jelas atau malu malu seperti anak remaja, karena bagaimana pun saat ini usianya hampir memasuki 40 tahun
Dan seharusnya di usianya saat ini, ia sudah memiliki anak dan hidup baik baik di rumah dan bekerja keras untuk keluarga.

Hanya saja semuanya tidak akan pernah terjadi karena Lucas menikahi Stella bukan karena cinta, dan bahkan selama mereka menikah Lucas jarang sekali menyentuh wanita itu, selain saat ia mabuk atau kesal dan butuh pelampiasan. Jahat memang! Tapi itu lah yang terjadi pada pernikahan yang Lucas jalani.
Dan meski demikian, stella tak pernah meminta cerai atau berpisah pada Lucas, wanita itu seolah sudah kebal dengan semua sikap Lucas terhadapnya.

Tak sampai di situ, Stella juga sangat posesif meski ia tahu sampai kapan pun Lucas tidak akan pernah bisa ia sentuh.
Atau mungkin prinsip stella tidak akan membiarkan siapa pun mendapatkan lucas jika ia juga tidak bisa.

Dengan ragu Jane pun mengeluarkan ponselnya dan menscan kode batang aplikasi chat, lagi pula bukan kah jaman sekarang tujuan memiliki nomor adalah untuk saling berkirim pesan?? Jadi jane rasa caranya sudah benar meski sedikit membuat Lucas tersipu, maklumlah, Lucas bukan anak milenial, hingga bisa memahami segala jenis hal yang berkaitan dengan aplikasi dan teknologi.

Setelah berpamitan Jane pun segera menaiki taksi yang Lucas pesan, sebenarnya lucas menawarkan diri untuk mengantarkan jane, hanya saja Jmae menolak karena ia merasa mereka baru saja bertemu dan jane masih harus berhati hati dalam melakukan hal terutama bepergian berdua.

Jane berharap setelah ini hubungan mereka akan cukup baik, setidaknya jane juga akan memiliki teman baru.

T B C

Im In Dangers (21+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang