4| Someone

17.2K 689 6
                                    

.
.
.
.

Krist terlihat sangat senang, saat melihat putri semata wayang nya itu muncul, dengan langkah riang Kris pun mengajak Jane bicara di sebuah taman kec di samping katerdal.

Sedang jane yang masih ragu dengan semua hal yang ia lakukan, ia hanya berjalan mengikuti langkah sang ibu.

" Aku tahu kau masih menyimpan perasaan untuk ibumu " ucap Kris, seraya memeluk Jane, namun gadis itu terlihat diam.
Jane tak balas memeluk ibunya, ia bahkan membisu seolah sedang merutuki dirinya sendiri karena sudah datang ketempat ini.

" Aku datang untuk mengatakan bahwa sejak saat ini, hubungan kita berakhir sampai di sini! " Ucap Jane seraya melepas pelukan kris.

" Jane? What do you mind? " Tanya kris tak mengerti.

" Kau sudah memiliki keluarga baru, jadi aku merasa kita--"

" Jane bagaimana pun kau adalah putri ku! Aku tidak mungkin--"

" Jika kau menganggap ku sebagai putri mu, kau tidak akan menikah sebelum aku menyetujuinya! Jadi jangan pernah menyebutku sebagai putri mu lagi!! " Sela Jane tak mau kalah.

" Jane--"

" Berhenti bertingkah menyedihkan! Kau bukan korban dalam hal ini! Kau bahkan tidak pantas menyebut nama yang ayah ku berikan" protes jane penuh amarah.

Kris pun terisak mendengar ucapan sarkas putrinya, ia tahu semua yang ia lakukan bukan lah keinginan jane. Hanya saja ia juga tak bisa menutupi perasaan nya pada signore, pria yang akan menikah dengan nya hari ini.

" Mulai hari ini jangan pernah menghubungi ku! Aku akan melupakan bahwa aku punya keluarga atau punya seorang ibu seperti mu!" Ucap jane mengakhiri pembicaraan dan Setelah meluapkan isi hatinya, jane pun memilih untuk pergi sebelum ia semakin meledak ledak.

Jane masih tidak percaya bahwa saat ini, ia malah melihat ibunya yang mengenakan gaun pengantin dan akan menikah hari ini, jane bahkan tidak tahu siapa pria yang akan ibunya nikahi itu. Meski demikian ibu nya bahkan tidak menperdulikan hal ini sama sekali

Jane merasa semua yang ia lakukan selama ini hanya lah sia sia, karena ibunya tak pernah menggapnya ada, bahkan dalam hal besar seperti ini pun wanita itu tak kunjung membahas atau meminta pendapatnya, seolah Kris sudah berniat untuk pergi meninggalkan jane sendirian setelah lima tahun jane urus.

Ya, jane merasa mengakhiri semua ini sudahlah benar, jika ibunya bisa tidak menganggap dirinya ada, maka ia pun akan menganggap ibunya demikian.

Jane terus berjalan sembari menghapus airmata yang terus membasahi wajah nya.
Setelah cukup jauh kini jane menghentikan langkahnya, gadis itu terduduk di atas sebuah bangku taman yang terletak cukup jauh dari tempat ia bicara tadi.
Ia pun menghela nafas panjang, seraya mencoba menenangkan dirinya sendiri " kenapa kau begitu menyedihkan jane?!" Batin Jane meratapi nasibnya.

Tak lama seseorang pun muncul, ia tiba tiba duduk di samping jane yang sedang menangis.
Melihat orang asing yang tiba tiba muncul pun, jane segera menghapus airmatanya dan membenarkan posisinya agar tak membuat orang itu bertanya.

" Bukankah kau datang untuk menghadari pernikahan? " Tanya pria itu santai.

Jane yang cukup terkejut dengan pertanyaan pria itu pun segera menggeleng.

" Bukan??" Ucap nya lagi.

" Jadi pengantin tadi? Ah maaf aku hanya melihat kalian sekilas saja " imbuhnya so akrab.

" Dia ibu ku! " Sahut Jane yang entah mengapa merasa ingin sekali mengungkapkan segala kesedihan nya.

" Ibumu? " Ucap Lucas cukup terkejut karena melihat pengantin itu masih cukup muda.

" Tapi kenapa kau malah duduk di sini? Um' maafkan aku! Aku tidak bermaksud untuk ikut campur, tapi jujur saja aku tidak bisa melihat seorang gadis menangis " terang Lucas mencoba menjelaskan niatnya.

" Tidak apa apa! Hanya saja-" ucapan Jane terhenti saat mengingat hal menyedihkan yang ibunya lakukan padanya.

" Jika sulit di ceritakan maka tidak usah, lagi pula kita baru pertama kali bertemu. Aku mengerti jika kau ragu " balas Lucas kembali menenangkan.

Jujur saja baru kali ini Jane melihat ada seseorang yang mau bertanya tentang masalahnya, ya selama ini orang orang cenderung menjauhi nya karena sikap nya yang introvert dan tak suka bicara. Namun orang asing ini? Mengapa jane merasa nyaman bicara dengan nya. Dia seolah mengerti dan juga memiliki sikap yang hangat.

Tak lama pria itu memberi jane sebuah sapu tangan putih yang ia ambil dari saku jas nya.

" Hapus lah airmata mu sebelum orang lain melihatnya " pinta Lucas simpati.

" Terimakasih-" cicit Jane semakin gugup.

" Nama ku Lucas! Dan kau? Siapa nama mu?" Ucap Lucas tiba tiba mengenalkan dirinya.

Sungguh ini bukan lah hal yang pernah ada, dan bukan lah hal yang akan di lakukan seorang Jacquin ElChapo! Pria Berdarah dingin dan tak pernah mengizin kan siapa pun masuk kedalam kehidupan nya, dia sangat dingin bahkan tak tersentuh oleh siapa pun termasuk istrinya.

Namun mengapa hari ini seolah dinding es yang selama ini menutupi diri nya mencair begitu saja. Dengan tiba tiba ia menawarkan dirinya pada seorang gadis asing yang baru pertama kali ia temui.

" Aku- namaku, namaku Jane!" Balas Jane kikuk.

Mendengar jawaban Jane, Lucas pun tersenyum penuh kemenangan. Karena tak ia sangka gadis manis di depan nya ini membalas perkenalan nya, jujur saja awalnya Lucas ragu, bahwa ia akan mendapat respon sesuai keinginannya, tapi lihat lah! Seolah takdir dan waktu merestui niatnya. Hingga dengan mudahnya gadis itu menyebut kan namanya meski mereka baru saja bertemu.

" Jadi Jane, apa yang membuat mu sedih di hari bahagia seperti ini?? " Tanya Lucas mencoba memancing.

" Ini pernikahan kedua ibuku! " Akhirnya Jane pun mengatakan alasan kesedihannya

Lucas pun terdiam mengerti, ia yakin Jane mungkin sedih karena ia tidak setuju atau pernikahan ini terjadi tanpa keputusan nya

" Jadi kau tidak ingin ibumu menikah lagi!? "

" Bukan begitu! Aku hanya tidak mengerti bagaimana semua ini bisa terjadi!? dan beberapa tahun yang lalu ayah ku baru saja meninggal!? Apa menurut anda ibu ku pantas melakukan pernikahan secepat ini?" Terang Jane mulai meneteskan airmatanya.

Lucas pun mengangguk faham, entah sejak kapan dirinya mulai memiliki simpati pada masalah seseorang, namun., Lucas merasa hatinya merasa cukup terganggu saat ia melihat gadis itu menangis. Apa yang sebenarnya sedang terjadi padanya!? Tapi apa pun itu, sejak awal Lucas sudah memutuskan untuk ikut campur saat melihat Jane. Lucas yakin ada sesuatu di dalam diri jane yang membuat dirinya tertarik jauh hingga ia bahkan melupakan prinsip nya.

" Apa yang sebenarnya gadis ini miliki? Dan mengapa aku tidak bisa mengabaikan nya?? " Batin Lucas tidak mengerti dengan dirinya sendiri.

" Jadi, hari ini., aku datang ke kota ini untuk mengakhiri hubungan ku dengan ibuku!" Imbuh Jane semakin terisak.

" Shuuuuttt! Sudah lah jane, kau tidak perlu menangisi seseorang yang tidak pernah memikirkan mu! Meski dia adalah orang tua! Kadang mereka pun bisa saja salah! Jadi jangan menyiksa dirimu dengan menangisi orang itu " hibur Lucas seraya mengelus bahu Jane lembut.

Mendengar ucapan Lucas, jane pun mulai berhenti menangis, kini fikiran nya malah terfokus pada suara dan rangkulan hangat yang Lucas berikan, dan itu sangat membuat jane ingin menangis. Ia kembali teringat pada sosok ayahnya, entah sudah berapa lama ia tidak pernah mendapatkan pelukan seseorang bahkan di saat titik terendah dalam hidupnya jane harus berdiri seorang diri serta menguatkan dirinya sendiri.

" Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa aku merasa sangat menyukai sentuhan nya?? Tidak, tidak! Sadarlah Jane!! Dia hanya orang asing, yaa., dia hanya orang asing!!!"

Im In Dangers (21+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang