.
.
.
.
.Dua jam sudah Jane mengunci diri di dalam kamar mandi, kini dengan segenap keberanian nya jane pun kembali ke luar dengan piyama dan handuk di atas kepalanya.
Tatapan nya menyipit saat ia tak mendapati sosok Lucas, dan yang lebih membuatnya cemas adalah ia takut apa yang sempat jane bayangkan akan terjadi padanya.
Yap., Jane takut Lucas pergi begitu saja setelah semua yang mereka lakukan.Perlahan jane mendudukan dirinya di kursi rias menghadap ke cermin, jane mulai merasa ingin menangis saat membayangkan semua hal menyeramkan yang akan menimpa hidupnya, Sebenarnya kehilangan keperawanan di negara ini bukan lah hal yang aneh atau tabu, ia bahkan sering mendengar dari Doroty bahwa ia dan kekasih nya sering melakukan hubungan intim sebanyak tiga kali seminggu.
Meski pun begitu doroty terap saja sering berganti pacar bahkan ini sudah kali ke limanya ia menjalin hubungan dengan pria asing. Doroty sangat berbeda dengan Jane, dia merupakan gadis yang riang dan terbuka, meski kehidupan nya jauh lebih rumit dari jane.
Dan bagaimana ia bisa bisa berteman dengan doroty adalah hal yang umum, sama seperti siapa pun yang akan menjalin pertemanan saat mereka merasa cocok satu sama lain.
Begitu pun dengan Jane dan Doroty, apa pun keburukan yang doroty lakukan bagi jane ia adalah teman terbaiknya begitu pun sebaliknya.Meski jane seorang introvert, tapi bukan berati jane tidak tahu cara bersenang senang dan menjadi orang yang memiliki pemikiran kolot, hingga ia tidak bisa membedakan mana hal lumrah dan mana tabu. Tapi kebanyakan semua hal yang di lakukan orang orang di kota ini pun sama dengan yang di lakukan oleh orang barat lainnya, Tidak ada larangan apa pun dalam bergaul atau bermain.
Dan jane sudah terbiasa dengan semua hal itu selama ia hidup sampai saat ini.
Yang saat ini jane khawatirkan adalah perasaan nya, jika memang semalam dirinya mengatakan seluruh isi hatinya pada Lucas, maka akan sangat menyakitkan jika pria itu tetap memilih pergi. Dan mengabaikan perasaan nya, entah lah jane belum pernah mengalami patah hati atau pun tersakiti selain oleh kehidupan.
Tidak tahu apa yang akan ia lakukan jika pria yang ia cintai juga pergi meninggalkan nya.Namun tak lama setelah Jane larut dalam khayalan nya, sosok Lucas pun muncul dengan stelan formalnya. Hari ini Lucas memakai kemeja hitam polos dan celana panjang yang senada, Hanya saja ia tidak mengenakan jas.
Jane yang melihat kedatang lucas pun sontak saja berdiri dengan hati yang kembali senang karena semua pemikiran buruk nya tidak terjadi.
" Hey ada apa? Mengapa wajah mu murung? Apa masih sakit??" Tanya Lucas cemas, seraya mengajak Jane duduk di sisi ranjang.
Jane kini melihat raut cemas yang tergambar jelas di wajah pria berusia 35 tahun lebih itu, ya jane yakin usia Lucas berkisaran segitu. Jika melihat bulu wajah serta janggut tipis yang mulai memenuhi wajah tampan nya.
" Jane??" Tanya Lucas yang menyadarkan lamunan Jane.
" Ah ya!!" Sahut jane pelan.
" Apa kita perlu kedokter? " Tawar Lucas yang tidak ingin gadis nya menderita. Lucas juga yakin mungkin vagina Jane itu terluka, mengingat hal ini juga adalah hal yang baru jane lakukan. Di sisi lain Lucas merasa senang karena jane memberikan nya sesuatu yang sangat berharga, bahkan di usianya yang sudah cukup dewasa ia masih mempertahan kan hal itu.
Berbeda dengan kebanyakan gadis barat yang baru saja menginjak usia 18 tahun, mereka akan segera mencari tahu apa itu sex dan bagaimana rasa nya hingga sulit menemukan seseorang yang still virgin di jaman sekarang, termasuk stella, gadis yang ia nikahi 10 tahun yang lalu.
Lucas cukup kecewa karena stella ternyata sudah memberikan kegadisan nya pada kekasih nya sejak ia duduk di bangku sekolah dan entah berapa pria yang sudah menidurinya karena stella cukup memiliki riyawat kenakalan yang sangat rumit, Anggaplah Lucas hanya mendapat barang bekas dan itu cukup membuat harga dirinya terluka. Hingga ia tidak terlalu menaruh rasa hormat pada sang istri.
" Anda masih di sini? " Tanya Jane tak percaya melihat lucas yang masih duduk di hadapan nya bahkan pria itu mencemaskan nya.
" Tentu saja! Aku memang datang ke Siena untuk menemui mu! Jane, mulai saat ini kau adalah wanita ku! Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti mu! Termasuk ibumu! Aku tidak akan pernah membiarkan mereka menyentuh atau mengganggu hidupmu lagi " ucap Lucas mencoba meyakinkan Jane bahwa perasaan nya itu tulus.
" Tapi-??" Ucapan Jane terhenti sesaat, jujur. Ia masih sangat bingung dengan semua yang terjadi, apa tidak apa apa jika kedua orang asing langsung menjalin hubungan tanpa melakukan pendekatan? Atau pengenalan seperti pasangan pada umum nya. Jane hanya merasa ini terlalu cepat, meski ia akui tindakan mereka bahkan jauh lebih cepat dari pada pasangan yang baru saja jadian.
" Ada apa? Kau tidak mau? Kau tidak menyukaiku?" Tanya Lucas to the point.
" Bukan, bukan begitu! Hanya saja aku merasa hubungan kita terlalu cepat! Aku bahkan tidak tahu siapa anda sebenarnya, dan begitu pun dengan anda! Kau tidak mengenalku dengan baik!" Terang Jane mencoba berfikir secara rasional.
Lucas hanya bisa menghela nafas saat ia mengingat semua tindakan kuno nya. Mungkin karena usianya yang sudah tidak muda lagi, Lucas tidak tahu aturan apa yang harus ia lewati untuk bisa menjalin hubungan dengan seorang gadis.
" Jadi kau merasa sikapku tidak serius? Karena aku terlalu cepat mengatakan perasaan ku?"
" Tidak! Bukan begitu tuan!!" Sanggah Jane tak mau membuat Lucas tersinggung
" Jujur saja, saat pertama kali aku melihat mu aku sudah menyukai mu, bahkan aku melupakan semua prinsip ku agar aku bisa mendekatimu. Jane aku bukan pria pengangguran yang memiliki banyak waktu untuk mengejar seorang gadis! Usia ku bahkan bukan usia yang akan sibuk melakukan kencan, mungkin kau bisa melihat dari wajah dan penampilan ku! Aku tulus menyukai mu! Hanya saja mungkin cara ku terlalu kuno! Jika memang aku tidak tulus apa aku akan datang jauh jauh ke kota ini untuk menemuimu? Tapi tidak apa, kau berhak menentukan perasaan dan pilihan mu! " Ucap Lucas panjang lebar.
Lucas yang merasa frustasi dengan semua yang terjadi hanya bisa pasrah, karena ia akui semua nya cukup salah tapi ini lah cara ia mengungkapkan perasaan nya untuk pertama kali.
" Tuan aku minta maaf! Aku tidak bermaksud melukai perasaan mu--"
" Tidak apa jane, aku mengerti! Mungkin kau membutuhkan waktu untuk percaya pada ku! Aku tidak akan memaksa mu " akhirnya Lucas pun pergi setelah mengatakan semua yang ingin ia katakan.
Kini tersisa Jane yang merutuki kebodohan nya, entah mengapa ia harus menyama ratakan setiap awal hubungan juga tindakan seseorang. Mungkin Lucas memang seperti itu, dan bukan hak nya untuk mengatakan hal buruk atau mencurigai pria itu.
Setelah selasai merapikan dirinya kini jane pun keluar dari kamar yang super mahal itu, ia bahkan baru menyadari bahaa Lucas bukan lah pria sembarangan.
Sekali lagi Jane merutuki kebodohan nya.Setibanya di lobby, jane pun di sambut oleh beberapa pelayan dan meminta nya pergi ke sebuah resto yang masih berada satu gedung dengan hotel.
Para pelayan pun mulai menyajikan menu sarapan mewah ala kelas atas yang tak pernah Jane lihat, dan hal ini berhasil membuat jane menganga karena kagum dengan semua makanan cantik yang tertata rapi di depan nya.
Jane yang mengira Lucas masih ada pun segera menanyakan keberadaan orang yang memesan semua ini pada pelayan, namun kenyataan pahit harus jane dengar karena Lucas sudah kembali pergi, dan tak lama sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.
* Aku akan kembali ke Roma, kau jaga diri mu baik baik *
Dada jane kini berdebar tak percaya saat membaca pesan kepergiaan Lucas, jane yakin ia pasti sudah melukai perasaan pria itu. Dan kini ia menyesal sudah membuat Lucas pergi dengan semua sikap bodohnya.
" Apa kau begitu kecewa pada ku?? Apa kita akan bertemu lagi? " Batin Jane ingin menangis.
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
Im In Dangers (21+) END
Romance21+ This a Erotic Story 🔞🚷 Cerita ini akan UP setiap hari selama kuota dan jari mendukung sampai cerita selesai. Harap untuk meninggalkan komen jika kalian suka. ini adalah kisah seorang gadis yang memilih untuk mencintai seorang penjahat kelas a...