3 | Who is she?

18.6K 745 1
                                    

.
.
.
.

Pagi sekali Jane sudah berangkat dari Siena menuju Roma dengan menaiki kereta. Jane berfikir bahwa ini adalah pilihan tepat,
Ia akan menganggap semua ini adalah akhir dari hubungan mereka, ya., Jane akan melepas kepergian sang ibu dengan senang hati.

Meski di dalam hati kecil nya ia merasa sangat sedih, karena bagaimana pun ini sama saja dengan membiarkan satu satunya anggota keluarga yang ia miliki pergi. Namun, meski demikian Jane sudah membulatkan keyakinan nya untuk melakukan semua ini dan melanjutkan hidupnya seorang diri.

Dua jam berlalu kini Jane tiba di kota Roma, kota asing yang pertama kali Jane lihat. Meski kota ini masih satu negara dengan Siena, hanya saja karena jane tidak pernah bepergian jadi wajar saja jika jane merasa asing dengan kota yang sebenarnya dapat ia datangi kapan pun.

Udara kota ini pun begitu hangat, berbeda dengan siena yang begitu sunyi dan dingin. Mungkin karena Roma adalah pusat negara ini, jadi aktivitas di sini pun jauh lebih ramai.

Jane pun kembali melihat ponselnya, ia membaca dengan seksama alamat yang ibunya kirim kan melalui pesan singkat.

Jane cukup salut karena selama beberapa hari ibunya sudah menguasi benda tipis ini, ia bahkan mengirimi jane sebuah foto. Itu adalah foto sang ibu dengan pria yang akan ia nikahi

Sekilas jane mengernyit saat melihat wajah pria itu, wajah yang sangat dingin dan penuh rahasia. Kini jane teringat dengan sosok sang ayah, tatapan pria itu mirip dengan ayah nya. Jane tidak berharap ibunya memilih pria ini karena merasa mereka mirip.

Ah ya, satu hal penting yang harus kalian tahu, bahwa Krist Guissy merupakan seorang wanita cantik yang memiliki darah Kolumbia-Rusia. Jadi meski usianya cukup tua namun semua hal itu tidak menutupi kecantikan nya.

Jane pun menyetop sebuah taxi dan meminta sopir untuk mengantarnya menuju katerdal tempat sang ibu akan melangsung kan pernikahan.

Di sisi lain, rombongan Lucas yang sudah siap memporak porandakan sebuah acara pun terlihat mulai meninggalkan kondonium pribadi Lucas.

Lucas yang terlihat tenang di temani sebatang rokok yang mulai mengepul di dalam Vorces nya. Pria itu tak mengeluarkan suara sejak pagi.

" Tuan ada telfon dari markas pusat " ucap Alberto seraya menyerahkan ponselnya.

Lucas pun menerima nya seraya menempelkan ponsel itu sisi wajah tampan nya.

" Lakukan sesuai rencana! " Ucap Lucas setelah cukup lama mendengarkan.

" Albert Sepertinya kita batalkan rencana hari ini! Karena kalian memiliki tugas yang lebih penting! " Ucap Lucas setelah menutup panggilan.

" Ada apa tuan?" Tanya Alberto penasaran.

" Luois meminta ku untuk mengganti pengiriman amunisi ke kroasia, jadi kau sebaiknya kembali ke gudang dan kirimkan semua yang markas pusat perintah! " Terang Lucas dengan wajah yang masih tenang.

" Tapi tuan!? Kita sudah menggantikan pengiriman selama empat kali! Kita akan kehabisan --"

" Ikuti perintah ku!" Sela Lucas tak ingin di bantah

Albert yang merasa Louis sengaja melakukan hal ini pun hanya bisa berdiam dan mengikuti perintah.

" Lalu bagaimana dengan rencana kita??"

" Aku akan pergi sendiri! "

" Tapi tuan!?"

" Apa kau meremehkan kemampuanku?"

" Tidak tuan!"

" Cepat turun dari mobil ini! " Pinta Lucas seraya membuka pintu mobil dan pindah ke kursi kemudi.

Lucas pun pergi meninggalkan rombongan nya, ia sangat tahu Louis sengaja melakukan ini untuk menguji kesetiaan atau ingin menyingkirikan nya. Tapi apa pun itu Lucas tidak peduli, karena ia sudah memiliki segala yang ia butuh bahkan jika ia harus keluar dari The Cripps pun baginya bukan lah masalah.

Karena ia merasa sudah muak menjadi pesuruh, jika bukan karena Guimerre yang dahulu membantu membebaskan dirinya dari Coundor geng mafia musuh sang ayah dan berniat membunuhnya demi membalaskan dendam mereka.

Lucas pun akhirnya sampai di sebuah Katerdal besar dimana dulu ia juga menikah di tempat ini, ia masih ingat bagaimana ia harus membunuh perasaan nya sendiri demi mewujudkan dendamnya pada Coundor dan akhirnya berhasil, bahkan ia juga akhirnya bisa menguasai semua jaringan Kartel di negara ini.

Lucas kembali menatap kaca spion untuk memastikan penampilan nya yang masih sempurna itu, dengan tingkat kepercayaan yang tinggi lucas pun segera turun dari mobil sermbari memakai kacamata hitamnya. Lucas yakin dirinya lah pria tertampan di tempat ini

Namun saat ia hendak melanjutkan langkah, kakinya malah membeku saat pandangan nya menemukan sesuatu yang cukup menarik.

Ia melihat pengantin wanita yang memeluk seorang gadis namun gadis itu terlihat enggan.

Lucas yakin bahwa mereka adalah keluarga entah apa hubungan keduanya.

Dan hal yang lebih membuat nya tak bisa memalingkan wajah adalah saat ia melihat gadis yang menolak pelukan sang pengantin.

" Siapa gadis itu? Mengapa aku merasa dia sangat familier? "

T B C

Im In Dangers (21+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang