.
.
.3 tahun kemudian-
Mexico Amerika Serikat.
" Jane berjanjilah padaku bahwa kau akan terus hidup! Berjanjilah kau akan membalas kematian ku"
" Lauraa bertahan lah! Ku mohon! "
" Jane?? "
" Lauraaa!???" Panggil Jane seraya bangun dari tidurnya, keringat pun mulai membasahi pelipis juga leher gadis berambut merah itu.
Ya setelah kejadian 3 tahun yang lalu, jane masih tidak bisa melupakan kecelakaan dan kematian Laura yang malam itu memilih menjadi korban ledakan mobil.
Jane sangat menyesal karena memberitahu alasan ia datang ke roma, ia juga menyesal sudah mengatakan ingin membalas kan kematian ayahnya pada laura, hingga gadis itu akhirnya harus menghadapi bahaya.
Setelah kapal mereka tiba di florida, para penjahat itu pun membawa laura dan Jane kedalam mobil yang berbeda dengan gadis lain.Entah apa alasannya, laura hanya merasa mereka sepertinya sudah di pesan oleh seseorang.
Meski pada awal semuanya terlihat saik baik saja, jane juga sudah parsah dengan semua yang saat ini akan menimpanya.
Ia sudah tidak peduli dengan hidupnya, karena jane merasa semua orang yang ia kenal yang ia anggap berarti tidak pernah menganggap kehadiran nya.Terlebih jane sangat benci jika mengingat kenyataan ibunya juga terlibat dengan hal ini! Bisa jadi semua penculikan ini pun terjadi karena wanita itu bukan?
Namun di perjalan Laura terlihat begitu tenang, jane yakin laura tengah memikirkan sebuah cara atau bahkan ia sudah memiliki cara untuk kabur.Dan benar saja, di saat penjahat itu tengah fokus menyetir tiba tina laura mengeluarkan sebuah pisau bedah yang ukuran nya sangat kecil dan tipis, meski seperti demikian, jane yakin pisau itu sangat tajam dan dengan berani laura menaruh pisau itu di leher pria yang tengah menyetir itu hingga membuat mobil kami meliuk liuk di tengah kecepatan.
Seketika keadaan mencekam, laura terus meminta pada penjahat untuk melepaskan kami dan menurunkan kami di jalan, tapi pria itu seperti memilih lehernya di gorok dari pada menurunkan kami, bahkan saking psikopatnya pria itu malah menyuruh laura untuk membunuhnya jika ka bisa
Dan dengan seluruh keberanian juga amarah Luara pun menyayat leher pria itu dengan sekali gerakan. Hingga kini darah segar mengalir membasahi lengan laura
" Lauraa!? Apa yang-"
" Cepeat hentikan mobilnya Jane! Kita harus pergi dari mobil ini! Cepat!!" Pinta laura masih dengan posisi menyandra pria yang tengah sekarat itu.
Mobil pun semakin meliuk tak karuan karena pria itu masih menginjak gas mobil dengan tekanan yang cukup berat.
" Laura aku tidak pernah membawa mobil" erang jane prustasi.
*Jane pov*
Tanpa hitungan menit kini mobil yang kami tumpangi pun menabrak pembatas jalan dengan kerasnya hingga membuat mobil terjungkal berkali kali, bahkan kini kami terlempar kesebuah jurang. Kurasakan pecahan kaca menyerbu kulit dan wajahku hingga menyisakan goresan di sana.
Sedang laura dan penjahat iti sudah tak sadarkan diri, kurasa pria itu sudah mati sejak tadi.
Dengan seluruh kekuatan, aku mencoba membuka mata juga menggerakan lengan ku yang terhimpit kursi." Laura??" Panggil ku berharap gadis itu masih hidup.
Aku pun mencoba keluar dari mobil melewati jendela yang sudah tak berkaca itu.
Bahkan demi menyelanatkan Luara aku tidak merasakan luka dan darah yang terus mengalir dari kepala juga lenganku.Ku coba menarik tangan laura yang sudah terkulai di dalam sana, aku menangis sekeras kerasnya saat melihat wajah pucat laura sepertinya ia terbentur dengan sangat keras.
" Jane cepat lari!" Pinta laura yang hampir tak terdengar, namun aku masih bisa membaca ucapan nya.
" Tidak! Tunggu aku pasti akan mengeluarkan mu!" Tolak ku mencoba membuka pintu mobil yang sudah rusak itu.
" Jane! Cepat lah! Mereka pasti sedang mengejar kita! " Kali ini laura terlihat mencoba menahan rasa sakitnya
Memang sebenarnya saat tiba di pelabuhan kami di kawal oleh satu mobil lain di belakang, namun laura meminta pada sang sopir untuk mencari spbu karena laura merasa ingin bab.
Awalnya penjahat itu menolak namun laura memaksa dan mengancam akan poop di dalam mobil, tentu saja pria itu tidak ingin berkendara dengan bau kotoran di dalamnya hingga ia pun melajukan mobilnya dengan cepat, setelah memberitahu teman nya yang berada di mobil lain bahwa ia akan mencari toilet.Setelah itu kami pun akhirnya terpisah dari rombongan dan saat itu juga Laura mulai melancarkan aksi tak terduganya. Entah apa alasan laura melakukan itu, padahal sejak aku mengenalnya dia terlihat sangat pasrah terlebih saat ia tahu bahwa mereka akan tetap hidup meski menjadi budak.
Ku kira laura akan terus bertahan karena ia mengatakan sangat ingin menemui adiknya di mexico, ia berharap tuan yang akan membeli kami berbaik hati dan mengizinkan nya bertemu dengan sang adik.
Aku tidak menyangka Laura akan melakukan tindakan konyol hingga membuat kami harus mengalami incident ini, sebenarnya bukan itu yang ku permasalahkan, aku hanya tidak mengerti mengapa Laura mengambil langkah yang akan membuat dirinya terluka bahkan membuatnya harus kehilangan nyawanya
" Cepat pergi jane! Temukan adiku! Katakan aku sangat menyayanginya! Katakan padanya aku meminta maaf karena sudah membuatnya mengalami hal ini! Jane berjanjilah padaku! Kau akan mencari adik ku! Berikan kalung ini padanya! Jane-- "
" Berhenti bicara laura! Aku akan segera membebaskan mu!"
" Jane! Jangan buang waktu mu! Pergi lah! Aku sudah tidak bisa menahannya lagi!"
" Lauraa!! "
" Grazie' emile! Jane"
***
Begitu lah perpisahan mereka terjadi, setelah itu jane pun mencoba mencari bantuan dan ia bersyukur karena masih ada orang yang mau menolongnya.
Namanya Gracia! Dia merupakan seorang dokter hewan, jane yang malam itu mencoba mencari tumpangan dengan keadaan yang penuh luka kerap di anggap zombie. Namun akhrinya tuhan mempertemukan nya dengan Gracia dengan cepat gracia lun membawa jane kerumah sakit.
Sejak saat itu jane mulai menjalani kehidupan barunya di Mexico, berkat bantuan gracia jane pun bisa menemukan Bella adik kandung Laura, jane menjelaskan semua yang terjadi pada laura juga dirinya sampai ia bisa bertemu dengan bella.
Setelah mendengar cerita jane, bella pun sangat sedih! Terlebih ia sudah lama tidak melihat wajah kakanya dan yang semakin membuat bella marah adalah saat tahu bahwa laura juga akhirnya di jual oleh ayah mereka demi menutupi hutang judinya.
Bella mengatakan pada jane bahwa laura memiliki penyakit canser otak, ia sengaja menggantikan Laura saat ayah mereka menjual nya, bella berharap laura bisa menjalani sisa hidupnya dengan tenang.
Jane juga menyerahkan kalung yang laura titipkan, jane terus meminta maaf pada bella karena ia tidak bisa menyelamatkan laura. Namun seperti kata laura bahwa bella adalah gadis yang sangat baik, dan bella pun mengerti alasan Jane.
Bella juga menawarkan tempat tinggal pada jane, karena saat ini ia sudah menjadi istri kedua sang pemilik club. Mendengar hal ini pun membuat jane teringat akan sosok Lucas. Dan itu membuat hatinya terasa sakit, seperti yang sudah jane katakan sebelum nya bahwa ia tidak akan pernah memaafkan pria itu serta berjanji akan melupakan Lucas meski kelak mereka akan bertemu, jane tidak akan pernah sudi melihat wajahnya
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
Im In Dangers (21+) END
Romance21+ This a Erotic Story 🔞🚷 Cerita ini akan UP setiap hari selama kuota dan jari mendukung sampai cerita selesai. Harap untuk meninggalkan komen jika kalian suka. ini adalah kisah seorang gadis yang memilih untuk mencintai seorang penjahat kelas a...