2 | the Start ship

22.5K 718 6
                                    

.
.
.

Hari ini suasana kota Siena masih sama seperti biasa, teduh dan sejuk. Mungkin karena ini memasuki musim dingin.

Seperti biasa Jane sudah bangun dari tidur nya dan ia terlihat tengah bersiap membuat sarapan, tak lama sosok sang ibu muncul.

Wajah nya cukup gugup untuk seseorang yang baru saja bangun dari tidurnya.

Jane yang melihat hal itu hanya terdiam tanpa ingin berkomentar, sudah lama keduanya tak pernah berbicara santai atau mengobrol layak nya keluarga.

Jane hanya tidak ingin membuat hatinya kembali berharap, ia tidak tahu kapan atau siapa yang nanti akan pergi meninggalkan nya. Jane tidak ingin melihat orang yang ia kasihi pergi untuk kedua kalinya.

Bukan berati Jane tidak sayang pada ibunya, hanya saja memang sejak kecil ibunya tak pernah berusaha mengurus jane, ia sibuk dengan kehidupan dan sosialita nya. Kehancuran hidup sang ibu pun di sebabkan oleh sifatnya sendiri, karena saat ayah meninggal ia jadi tidak bisa berfoya foya dengan teman atau melakukan hal mubadzir lain nya.

" Jane ibu ingin bicara dengan mu?" Ucap Sang ibu menghentikan aktivitas jane.

Tanpa menyahut Jane pun duduk di sofa kumal dekat ibunya.

" Ibu akan menikah!? " Ucap sang ibu yang berhasil membuat wajah jane terlihat kaget.
Namun ya, tetap saja ia tak mengatakan hal apa pun, jane memilih diam seolah setuju dengan apa pun yang ibunya ingin lakukan.

" Kau- kau tidak keberatan?" Cicitnya takut.

" Tidak! " Sahut Jane acuh

" Jane dia orang yang sangat baik, ibu sudah lama mengenalnya! Dia juga memiliki finansial yang cukup ibu jamin kita akan kembali seperti dulu jika --"

" Kita??" Sela Jane tak mengerti.

" Yaa, kau dan ibu?" Sahut nya

" Sejak kapan kita seakrab itu? Kau bisa lakukan hal apa pun tapi jangan pernah berharap aku akan terlibat di dalamnya " ucap Jane penuh penekanan. Jujur saja Jane masih tidak mengerti bagaimana ibunya bisa begitu cepat melukan sang ayah.

Dia bahkan sudah merencanakan ini sejak lama, dan bahkan berniat mengajak nya untuk mengkhianati sang ayah.

" Jane! Apa kau tidak bosan hidup miskin seperti ini??" Tanya sang ibu dengan tatapan sedihnya.

" Tidak!" Jawab jane singkat.

" Jane ibu mohon!"

" Jangan pernah memohon pada orang yang tidak kau kenal!?" Tolak Jane benci.

" Ibu tahu mungkin kau masih berduka atas kepergian ayah mu., tapi, kehidupan terus berjalan! "

Jane yang sudah tahu akhir dari pembicaraan ini pun memilih untuk bangkit dan pergi ke kamar nya, ia berencana segera berangkat kerja dan pulang larut malam agar tak bertemu dengan ibunya.

" Jane--?! " Panggil sang ibu dengan wajah kesalnya.

Pembicaraan itu pun berkahir dengan kepergian Jane.

Jane berusaha menghapus air matanya, ia sangat sedih saat mengingat pembicaraan pagi ini.
Jane tidak pernah berfikir nahwa ibunya akan melupakan sang ayah dengan begitu mudah jika mengingat bagaimana ibunya menangis selama satu bulan saat ayah nya tiada.
Jane mengira cinta mereka begitu besar meski hubungan keduanya tak lagi hangat.

Namun kini ia tahu bahwa ibu nya tidak lah mencintai sang ayah dan kebencian jane pun jauh semakin dalam pada ibunya.

***

Satu minggu berlalu, setelah perdebatan nya dengan sang ibu, rupa nya sejak hari itu juga Krist  sang ibu pergi dari apartemen.

Jane juga mendapat kan sebuah surat yang berisi permintaan maaf dari Krist, karena ia benar benar ingin menikah dengan pria pujaannya. Pernikahan mereka juga akan di langsungkan lusa dan Krist meminta Jane untuk datang jika jane berkenan.

Setelah membaca semua isi surat dari ibunya, Jane pun semakin kesal. Ia tidak tahu harus mengatakan apa. Namun yang jelas Jane tidak akan pernah datang ke pernikahan krist meski wanita itu bersujud di kakinya.

Jane berharap dengan ini, ia tidak perlu lagi bertemu atau pun berhubungan dengan sang ibu. Meski kenyataan pahitnya kini ia benar benar hidup sendirian di dunia yang kejam ini.

⚠⚠⚠

Sementara itu, Lucas yang berhasil menyelaskan permasalahan besar di markas pusat, akhirnya kembali setelah merayakan penobatan Louis yang menjadi pemimpin the Cripps.

Louis juga mengatakan bahwa ia akan memberikan Lucas waktu dan kebebasan untuk menikmati hidupnya setelah semua kerja keras yang ia lakukan.
Terlebih tahun ini Lucas juga harus menyelesaikan masa jabatan nya dengan baik.

Pria itu kini sudah kembali ke Roma, namun setibanya di sana ia malah mendapat sebuah laporan, yang mana terdapat sebuah penggelapan di beberapa cabang pengiriman ilegal yang di lakukan oleh seorang kepala bagian yang cukup Lucas kenal.

" Jadi dia menolak mengatakan kebenaran?? " Tanya Lucas dengan wajah dingin.

" Ya tuan!!" Sahut Alberto salah satu kaki tangan kepercayaan nya.

" Baik lahh!! " Sahut Lucas yang mengisyaratkan pembalasan

" Tapi Lusa dia akan menikah "

" Aku tidak peduli!! "

" Baik tuan! "

" Karena ini pernikahan nya maka aku harus memberikan kado terbaik bukan " ucap Lucas di iringi seringai licik khas Consigliere.

*****

Malam ini Jane terlihat gelisah, sudah sejak tadi ia berusaha untuk tertidur namun tiba tiba perasaan nya menjadi tidak karuan, ia merasa cemas tanpa penjelasan.

" Ada apa dengan diriku?" Batin Jane bertanya tanya.
Ia kini teringat pada ibunya, mungkin selama ini Jane terlalu keras pada ibunya.

Meski pun ia akui ibunya memang lah salah, namun sebagai seorang anak bukan hak nya untuk memberikan hukuman pada sang ibu, karena bagaimana pun ibu adalah ibu, ia bahkan tidak akan ada jika bukan karena ibunya.

Jane mulai merenungi sikapnya, ia kini berniat untuk melihat pernikahan sang ibu, jane berharap dengan itu ia bisa melepas semua rasa bersalah dan sekaligus mengakhiri hubungan mereka dengan baik, maksud nya bukan mengakhiri hubungan darah, jane hanya merasa sekarang kehidupan ibunya sudah sangat baik dan ia tidak perlu lagi memikirkan bagaimana ia akan hidup. Jane memilih untuk menjauh dari kehidupan sang ibu dan menganggap nya tiada agar ibunya bisa melanjutkan hidup tanpa beban.

Akan kah semua yang jane ingin terwujud?? Atau justru sebaliknya!?

T B C

Im In Dangers (21+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang