1. Lomba Cerita Pendek

458 104 32
                                    

[Jika memang terjadi, maka biarlah terjadi.]

Arumi menoleh saat mendengar suara mobil mainan yang dikendarai sedang mendekat. Siapa lagi kalau bukan si kembar Kayla dan Nayla.

"Kak Arumi!" sapa keduanya serempak sambil tersenyum manis dan menatap Arumi dengan mata bundarnya yang sesekali berkedip lucu.

Arumi menghela napas, tidak asing dengan kedatangan keduanya yang secara tiba-tiba dan memanggilnya lembut seperti itu. Pasti ada maunya.

"Kenapa?"

"Tolong gambarin rumah dong, Kak! Nanti kita kasi coklat, deh," pinta Kayla sembari memamerkan sebungkus coklat yang sudah termakan separuh.

Arumi tersenyum kecil. Geleng-geleng kepala.

"Iya, Kak. Sama es krim coklat kacang juga boleh," sambung Nayla.

"Siniin buku gambarnya. Ga boleh main sogok gitu."

Arumi menerima buku gambar ukuran A5 itu dengan sedikit malas. Pasalnya, ia juga sedang sibuk dengan tugas sekolah yang belum ia selesaikan, tapi melihat keimutan kedua adik kembarnya membuat Arumi menjadi tidak tega.

"Kayla di sini aja, ya, tungguin Kak Arumi. Aku mau liat Mpus," ucap bocah lima tahunan itu lalu meninggalkan Kayla bersama Arumi.

Nayla kembali mengendarai mobil mainannya itu dengan kecepatan tinggi hingga lupa bahwa pintu kamar Arumi belum sepenuhnya dibuka lebar.

Gedubrak

Mobil mainan yang bisa menampung dua orang bocah itu menabrak pintu dengan keras, lalu berakhir ambruk bersama si supir.

Bukannya menangis, Nayla justru tertawa keras.

"Biasalah, calon pembalap!"

Kemudian bangun dan menaiki mobilnya lagi dengan cepat.

Arumi geleng-geleng melihat kelakuan adiknya itu. Sementara Kayla berbaring di samping Arumi sembari bermain boneka beruang.

"Kayla!" panggil Arumi.

"Hmm."

"Kakak curiga Nayla itu sebenarnya cat woman."

"Bukan, Kak. Nayla itu hulk woman."

"Oh gitu."

Arumi mengangkat bahu acuh. Kedua adiknya memang sangat random.

Gadis berhidung mancung itu lalu menggambar rumah seperti yang adiknya minta tadi, setelah itu kembali berkutat dengan tugas-tugasnya.

Merasa mengingat sesuatu, Arumi bangkit lalu berjalan ke meja rias. Ia membuka lips mask dari plastiknya, kemudian menempelkan benda tipis dan berair itu ke bibirnya.

Setelah merasa sudah menempel dengan sempurna, Arumi kembali ke balkon kamarnya untuk menyelesaikan tugas sekolah yang sedari tadi belum juga selesai. Melirik sekilas Kayla yang sudah tertidur sambil memeluk bonekanya, Arumi tersenyum lega. Setidaknya dengan Kayla tidur, pekerjaannya tidak akan terganggu.

Arumi memainkan bolpoin diatas kertas.

12. Fenol dalam karbol atau lisol berfungsi untuk?

Arumi membaca ulang soal nomor dua belas LKPD yang Bu Risma berikan Minggu lalu.

"Untuk membersihkan dosa-dosa yang membandel mungkin." 

Seperti ada sesuatu yang menggelitik hidungnya, Arumi merasa ingin bersin.

Hatttchiiiiii

Bersamaan dengan bersinnya Arumi, masker bibir yang tadinya melekat di bibir ranum miliknya itu ikut meloncat dari tempat semula.

Mustika (With You In Jannah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang