6. Fashionable?

161 81 11
                                    

Karena tidak selalu uang dapat menghadirkan bahagia, tidak melulu kedudukan tinggi dapat menciptakan tawa, dan tidak pula kekuasaan bisa merubah duka menjadi suka. Kebahagiaan itu tidak dicari, tapi di ciptakan.  Salah satunya tentu dengan mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan.

Makanan apa yang kalian sukai jika di musim panas? Atau saat musim dingin? Apakah ada beberapa makanan yang menurut kalian itu wajib ada di saat-saat tertentu?

Seperti Randa contohnya. Saat musim dingin ia selalu ingin ada coklat panas dan roti bakar di tudung saji dapurnya. Atau ketika musim panas, ia selalu ingin ada es krim buatan rumah dalam kulkas dapur. Tentu saja ia tak akan merepotkan Lidiya—mamanya—untuk membuatkannya makanan itu setiap hari. Melainkan Randa akan berkutat sendiri di dapur.

Selain menyukai fotografi, Randa juga suka memasak. Ketika kecil, ia suka menonton acara memasak, dan ia berminat menjadi koki maupun chef. Kadang, saat Lidiya sedang sakit dan tidak bisa memasak, Randa yang menyiapkan segala keperluan rumah dan memasak apapun yang Lidiya inginkan. Terlebih saat libur kuliah karna covid kemarin, banyak sekali masakan Nusantara maupun luar negeri yang Randa coba masak.

"Mama masak apa?" tanya Randa sesaat sampai di ruang makan. Sudah ada Adam—Papa Randa—yang juga duduk di kursi makan.

"Mama masak sup kerang kesukaan Papa. Dan ikan pepes bakar kesukaan kamu," jawab Lidiya sembari tersenyum melihat putranya itu ikut duduk di kursi makan.

"Waahh!" Randa sangat senang, kemudian menerima piring berisi nasi yang sudah Lidiya siapkan.

Keluarga itu kemudian memulai berdoa sebelum makan lalu makan dengan khitmat. Adam tersenyum melihat Randa yang antusias memakan masakan mamanya.

"Enak, Ran?" tanya Adam setelah menelan suapannya.

"Enak banget, Pa. Masakan mama itu masakan terenak di dunia. Chef-chef internasional mah lewat!" puji Randa yang membuat Lidiya maupun Adam tertawa mendengarnya.

"Kamu bisa aja, Ran Ran."

"Loh ... emang iya lho, Ma. Mama tau ga, mau sejauh manapun Randa merantau, seenak apapun masakan restoran maupun hotel bintang lima. Pasti yang paling enak dan Randa kangenin itu masakan Mama. Pokoknya beda, deh sama yang lain. Kan ada sentuhan cintanya," jelas Randa panjang lebar.

"Tapi kamu bener, Ran. Papa aja dulu waktu masih sering kerja di luar kota, pasti selalu kangen masakan Mama kamu, walau masakan hotel bintang lima selalu tersedia, beda banget pokoknya. Bener sih, mungkin karna ada sentuhan cintanya," sambung Adam, lalu melirik Lidiya penuh cinta.

"Anak sama papanya sama aja. Sama-sama suka gombalin Mama." Lidiya geleng-geleng melihat tingkah suami dan anaknya yang selalu memujinya itu.

"Kan kita sayang mama," serempak Adam dan Randa.

"Duh, jadi makin seneng deh Mama."

Ketiga insan itu tertawa bersama. Menciptakan euforia dalam keluarga mereka. Kebahagiaan seperti apa lagi yang diinginkan setiap keluarga selain bisa berkumpul bersama dan saling bercengkrama hangat seperti itu?

Karena tidak selalu uang dapat menghadirkan bahagia, tidak melulu kedudukan tinggi dapat menciptakan tawa, dan tidak pula kekuasaan bisa merubah duka menjadi suka. Kebahagiaan itu tidak dicari, tapi di ciptakan.

Mustika (With You In Jannah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang