14. Keinginan

124 68 20
                                    

[Menjadi istri dan seorang ibu memerlukan pendidikan yang baik, juga harus siap dan bisa mengontrol emosi diri, karena perkara rumah tangga bukan suatu hal yang mudah. Semua harus bisa disiapkan dengan sebaik mungkin agar bahtera pernikahan tidak mudah
karam terhantam badai.]
@Mentari Jingga

Randa sudah menyelesaikan tugas kuliah dan juga menyimpan file foto dari kameranya ke dalam laptop. Setelah semua pekerjaan selesai Randa lakukan, ia memilih rebahan dan menyalakan ponsel.

Sudah dua bulan semenjak pengumuman pemenang lomba cerpen tingkat kabupaten itu diumumkan. Namun panitia lomba belum memberikan benefit hadiah peserta. Semakin didiamkan semakin pula mereka tidak memberikan informasi apapun. Randa sudah mencoba menghubungi salah satu panitia lomba, dan mereka mengatakan bahwa piala beserta uang dan piagam akan diberikan berbarengan dengan buku antalogi yang siap cetak.

Randa sebenarnya ingin mengirim kritikan, tapi ia berpikir dua kali untuk itu. Takut dikira tidak sabaran pula. Randa memilih mengalah dan menunggu.

Membuka grup chat peserta lomba, Randa mengingat bahwa ada salah satu nama peserta yang berasal dari SMAnya dulu. Adik kelas dua tahun di bawahnya. Mencari nomor dari grup itu, Randa menemukannya lalu mengirim chat untuk pertama kali ke nomor tersebut.

Randa
Assalamualaikum dek. Ini Arumi?

Beberapa menit setelah chat itu terkirim, satu balasan muncul.

Arumi
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Iya, kak.

Randa mengetik balasan dengan cepat.

Randa
Hadiah lomba cerpen kemarin, udah ada dikonfirmasi?

Arumi
Belum, kak. Udah nanya sama salah satu panitianya sih, Kak Raina, katanya piala sama piagam dikasi nunggu buku antalogi cerpennya siap cetak.

Randa
Abang juga udah nanya, jawabannya sama

Arumi
Hmm kurang ngerti juga kenapa mereka lama banget. Kek kurang persiapan, padahal harusnya hadiah itu udah disiapin sebelum pengumuman kan?

Randa
Iya bener, kurang profesional sih kalau menurut Abang. Dan mereka juga ga ngasi tau alasan secara detailnya kenapa bisa gitu. Jadinya kan berprasangka terus.

Arumi
Kemaren kepikiran pengen ngasi kritikan sih, tapi masih ngumpulin keberanian.

Randa
Abang juga mau ngasi kritikan, tapi takut dikira peserta sendiri yang ga sabaran.

Centang satu.

Randa melirik jam kamar yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Mungkin saja Arumi sudah tidur. Randa pun memilih mematikan saklar lampu dan beranjak pergi ke alam mimpi.

****

Setiap akhir semester, seluruh kelas diminta membawa satu gerobak besar berisi tanah. Tiap kelas satu gerobak.
Arumi, Naura, Kirana, Amelia dan Siti sedang dirumah Vera untuk membantu menyiapkan makanan dan minuman, karena yang mencangkul tanah para lelaki.

Rumah Vera memiliki kebun belakang yang sangat luas, dan ada kolam kosong yang sekarang tengah mengering, jadi dari situlah mereka mengambil tanah-tanah itu untuk dibawa.

Fatma tidak ikut karena sedang ziarah makam kedua orang tuanya. Bersama seorang adik laki-lakinya yang berumur empat tahun.

Saat mereka tengah menyiapkan es kelapa muda berserta kudapan lain, Amelia terlihat sedang tersenyum-senyum sendiri memandang layar hpnya.

Mustika (With You In Jannah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang