Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipat gandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.
(QS Al Hadid ayat 18)
Merasa jengah dengan tugas kuliah yang semakin hari justru membuat otak semakin kacau saja, Randa memilih mengambil camera Canon miliknya yang berada di atas meja belajar."Ke taman enak, nih, seger sore-sore," katanya antuasias, lalu setelah itu mengambil kunci motornya.
Sesampainya di taman, Randa memotret banyak objek, mulai dari bangku taman, pepohonan, hingga gerobak sup buah pun Randa potret.
Lelaki itu berjalan santai sembari melihat hasil fotonya, kemudian berhenti di depan deretan bunga lavender yang terlihat begitu cantik digoyangkan angin.
Membungkuk, Randa mencari tempat dan titik terbaik untuk memotret hingga menghasilkan hasil foto yang diinginkan.
Mata Randa teralihkan, saat tiga meter di depan sana, terlihat gadis berkerudung dusty pink sedang berdiri sembari membagikan coklat dengan beberapa anak.
Gadis itu tersenyum ceria, membelai lembut setiap anak yang baru ia beri coklat.
Randa kaget saat ada anak perempuan yang berlari ke arah gadis itu, kemudian jatuh tersandung. Dengan sigap, gadis berhijab dusty pink tadi menolong anak perempuan yang terjatuh.
Gadis itu mengatakan beberapa kalimat lalu memberi coklat juga kepada anak perempuan tadi. Bocah berumur sekitar tiga tahun itu kembali ceria, saat sebelumnya hampir menangis.
Randa terkesima, tersenyum simpul memandang gadis pembagi coklat itu tanpa sepengetahuannya.
Wajahnya tidak bulat, tidak pula lonjong, kulit putih bersih dengan mata berbinar.
Mengenakan dress dusty biru dengan renda dibagian lengan berwarna senada dengan hijab yang di kenakannya."Cantik!" puji Randa tanpa sadar, masih mempertahankan senyumnya.
Lebih dari tiga menit Randa memperhatikan gadis itu, Randa tersadarkan dari rasa kagumnya, lalu berbalik arah dan memilih kembali membidik objek lain.
****
Arumi mendorong troli dengan santai, lalu berhenti di depan rak yang berisi makanan ringan. Jari-jari lentik itu kemudian mengambil makanan yang diinginkannya.Coklat dilan, coklat beng-beng, coki-coki coklat, dairy milk mini, Silverqueen, nextar coklat, biskuis roma coklat, roti coklat, Nutella coklat, permen coklat, dan nabati wafer coklat. Arumi merasa cukup dengan makanan di trolinya, masing-masing dari makanan manis itu bervarian coklat.
Arumi lalu mengisi trolinya dengan minuman dingin, susu coklat dan Aqua ukuran satu liter.
Setelah selesai berbelanja makanan manis itu, Arumi membawa mobilnya ke taman di tengah kota. Setiap Minggu sore, Arumi rutin ke taman untuk bermain dengan anak-anak di sana. Senang jika melihat anak yang masih polos dan lugu itu bermain. Sembari mengajari banyak hal, juga berbagi coklat, membuat Arumi seperti mendapatkan keluarga baru.
Bibir tipis Arumi terangkat ke atas saat dilihatnya kerumunan anak-anak sedang bermain tam-tam buku.
Saat Arumi datang, semua anak anak itu berlari menghampiri Arumi. Arumi tersenyum lebar dan mulai membagi-bagikan coklat yang dibelinya tadi.
Dua menit Arumi membagi bagikan coklat itu, anak perempuan berumur tiga tahun lari ke arahnya dengan kemudian tersandung akar pohon yang menyebabkan tubuhnya huyung lalu ambruk ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mustika (With You In Jannah)
Teen FictionSpiritual-Comedy Arumi tak pernah menyangka, pertemuannya kembali dengan kakak kelas sewaktu SMA akan menjadi awal kisah perjalanan cintanya. Terlebih, sudah terpaut dua tahun ia tak pernah lagi bertemu dengan laki-laki bermata teduh itu. Sedangkan...