"Bisa saja satu kalimat yang kamu tulis akan membawamu ke Surga, dan bisa saja satu kalimat yang kamu tulis akan menyeretmu ke Neraka. Maka jadikanlah cerita dalam tulisanmu itu sebagai ladang untuk berdakwah."
Riuh siswa kelas dua belas saat kepala sekolah mengumumkan akan mengadakan pesta ulang tahun sekolah yang ke empat puluh delapan tahun. Masing-masing kelas diberi kesempatan untuk menampilkan kreatifitas mereka, baik dibidang olah suara, seni, maupun olahraga yang akan dipersembahkan nanti.Di kelas, Andri memimpin diskusi untuk menentukan tema apa yang akan mereka ambil. Andri berdiri di samping meja guru lalu mengetuk spidol ke meja beberapa kali, meminta perhatian anggotanya untuk memulai diskusi.
"Menurut kalian, lebih baik kita tampilin band atau drama musikal?" tanya Andri si ketua kelas kepada anggotanya.
"Kalau menurut gue band aja, biar yang nonton ikutan nyanyi," usul Novan memberi saran.
"Drama musikal aja biar kita sekelas bisa kompak ikutan semua. Kalau band paling yang ikut cuma yang bisa nge-band,'kan?" ucap Fatma yang diangguki oleh Arumi.
"Iya bener. Atau ga gini aja, kita ambil drama musikal, tapi dalem drama itu kita tampilin band juga, bisa sebagai closing. Keknya bagus tu," ujar Arumi memberi saran.
"Nah iya gue setuju," ucap Satria yang kemudian diangguki oleh yang lainnya.
"Kita nanti bisa tampilin tarian tradisional, terus karate juga. Kalau nari, Fahri bisa tuh kek nya," ucap Arumi kembali.
Andri kemudian melirik Fahri dan mengangkat sebelas alis, seakan bertanya, "Gimana? lo mau?"
Fahri yang terkenal dengan kaca mata tebal itu terdiam, menimang nimang keputusannya.
"Gue mau. Tapi narinya bareng Amelia," tawar Fahri yang langsung ditolak mentah-mentah oleh Amelia.
"Engga! Gue ga mau. Aya-aya wae nari berdua," tolak Amelia sengit.
"Biar romantis gitu, Mel!" Fahri tersenyum ke Amelia yang membuat Amelia bergidik geli.
Sementara itu, sekelas tertawa. Bukan lagi rahasia bahwa Fahri si kutu buku itu menyukai Amelia. Bahkan pernah menyatakan perasaannya terang-terangan. Fahri yang juga terkenal hobi menari itu tak pernah putus asa mendapatkan Amelia.
Oh iya, menari disini benar-benar menari, ya teman-teman. Bukan dance dan sejenisnya. Tarian tradisional yang banyak diikuti perempuan, tapi Fahri ahlinya. Bahkan ia pernah menjadi guru menari disalah satu sanggar tari di desanya. Jangan bayangkan bagaimana lagi gemulainya tubuh laki-laki itu ketika memulai tariannya. Amelia yang juga bisa menari saja kalah gemulai jika bersanding dengan Fahri. Amazing!
"Tapi bagus juga Mel kalau lo duet sama Fahri. Gue yakin penonton bakalan riuh tepuk tangan," celetuk Naura yang disusul tawa oleh Satria dan lainnya.
"Ga mau!" tolak Amelia lagi.
"Gue mau fashion show juga dong," saran Farah dan Anita.
"Engga, jangan. Nanti ribet nungguin lo dandan!" cegah Novan dan dihadiahi pelototan oleh Farah.
"It's okkay. Saran kalian semua gue terima. Jadi intinya kita buat suatu drama musikal yang di dalamnya banyak nampilin peran-peran anak bangsa gitu kan. Kalau menurut gue kita ambil tema rovolusi gimana? Maksud gue gini, nanti kan ada Fahri tu sama tarian tradisionalnya, terus nanti karena semakin pesatnya perkembangan dunia sekarang ini, tarian tradisional itu banyak di kreasikan menjadi dance maupun tari modern. Nah nanti Amel bisa tu muncul ditarian modern, jadi ga duel sama Fahri," jelas Andri panjang lebar.
Amel tersenyum sumringah dan mengangkat dua jempol.
"Terus juga kalau soal band, nanti ada Siti yang nyanyi lagu Jawa kuno, terus bandnya berarti setelah Siti tampil, ya. Untuk yang ga kebagian ngisi nanti, berarti ambil peran sebagai anak sekolahan. Di sini kita seakan nyeritain gitu. Jadi ntar awalnya anak-anak sekolah duduk dikantin atau di kelas, terus mulai cerita kalau dulu ada tarian maupun nyanyian tradisional yang sekarang sedikit peminat karna udah banyak yang modern. Intinya kita menggabungkan konsep masa sekarang dan masa yang udah lewat," lanjut Andri masih menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mustika (With You In Jannah)
Teen FictionSpiritual-Comedy Arumi tak pernah menyangka, pertemuannya kembali dengan kakak kelas sewaktu SMA akan menjadi awal kisah perjalanan cintanya. Terlebih, sudah terpaut dua tahun ia tak pernah lagi bertemu dengan laki-laki bermata teduh itu. Sedangkan...