Matahari mungkin bosan melihat Silvanna yang terus merenung sepanjang hari ini. Ada beberapa hal yang mengganggu pikirannya saat ini. Masuk ke kehidupan Nana secara tidak sengaja membuatnya menaruh simpatik pada gadis SMA itu dan memunculkan niat baik Silvanna untuk menolongnya. Terlebih lagi dengan Zilong yang tiba-tiba hadir di kehidupannya lagi. Sebenarnya ia tidak terlalu peduli dengan pemuda itu, hanya saja ia takut kalau Granger sampai tahu dari orang lain kalau Zilong pernah mengatakan cinta padanya.
Saat ini, gadis bersurai krem itu tengah duduk di sebuah kafe, menunggu Fanny untuk menceritakan kegundahannya saat ini. Ia yakin kalau Fanny akan memberikan solusi atas kegalauannya. Namun setelah satu jam Silvanna menunggu, gadis tomboy itu belum juga menampakkan batang hidungnya. Sudah kebiasaan, kapan pun dan di mana pun, Fanny pasti menggunakan jam karetnya.
"Udah gue bilang, cek dulu bensin motor lo! Jadi telat kan gue ketemu Silvanna!"
Tiba-tiba terdengar omelan yang menyapa indera pendengaran Silvanna. Ia tertarik lalu mencari sumber suara itu. Benar saja, Fanny tengah mendekat ke arahnya disusul oleh seorang pemuda spiky di belakangnya. Fanny terlihat kesal namun Claude masih bisa santai. Cowok itu tahu bagaimana menangani cewek macan itu.
Fanny duduk di depan Silvanna lalu mengusir Claude yang hendak duduk di sebelahnya. Merasa tak dihiraukan, Fanny menggeser bangkunya agar ada jarak di antara dirinya dengan Claude.
Silvanna cengo melihat tingkah laku keduanya yang belum juga berubah. Kepalanya mendadak gatal.
"Sori gue telat, si monyet ini susah dibilangin!" kata Fanny masih menguarkan aroma cuek.
"Mana gue tau kalo SPBU-nya lagi pengisian, Macan!" Claude masih membela diri. "Masih mending kita masih bisa nunggu. Kalo gue paksa jalan, lo mau dorong motor sampe sini?"
"Tapi kan lo bisa isi dulu dari kantor sebelum jemput gue!"
Perasaan, Silvanna mengajak Fanny untuk berdiskusi soal masalahnya, tapi kenapa ia malah menonton drama ABG labil yang lagi berantem?
"Dari kantor gue SPBU harus muter dulu, Macan. Nanti lo ngamuk-ngamuk lagi gue telat jemput."
"Ngaku salah aja kenapa sih? Susah amat!" sahut Fanny dengan nada yang sama.
Claude mengeluh di tempatnya, memanggil waiters untuk segera menyiapkan minuman dingin untuknya.
Silvanna menopang dagu seraya melirikkan mata ke dua bocah yang berapi-api itu. "Udah berantemnya?" tanyanya kemudian setelah beberapa saat pertengkaran mereka terjeda.
Seketika itu Claude ikut menopang dagu begitu juga dengan Fanny yang langsung mencari wajah Silvanna.
"Sori, anggap aja lo nonton drama kecrekan tadi," kata Fanny mencoba tenang namun masih mencueki Claude. "Jadi lo kenapa?" tanya Fanny dengan nada yang jauh lebih tenang dari yang tadi.
"Gue lagi bingung, nih. Sebenernya, gue mau ajak Odette juga buat diskusiin masalah ini. Tapi dia nggak bisa dateng karena harus ngurusin kliennya yang super rewel," kata Silvanna sebagai pembuka cerita. "Lo masih inget kan kalo gue pernah magang di Azrya?"
Fanny mengangguk atas pengetahuan itu. "Terus?"
"Gue punya atasan di sana, dan ternyata dia suka sama gue. Dia pernah bilang langsung di malam terakhir gue magang saat itu. Masalahnya, dia sekarang ada di Celestial dan parahnya dia klien kantornya Granger. Gue bingung banget harus gimana. Di satu sisi, gue udah nggak peduli sama perasaan atasan gue itu. Tapi di sisi lain, gue takut Granger tau masalah ini dari orang lain."
Fanny memahami cerita dari Silvanna barusan, meskipun ia sedikit kecewa karena Silvanna tak pernah cerita masalah ini pada dirinya. "Keadaan yang sulit ditebak, Silv. Sebaiknya lo bisa baca situasi. Jika mantan atasan lo nggak gangguin lo, tanpa lo cerita ke Granger juga nggak apa-apa. Tapi kalo sebaliknya, lo bisa lebih lengket lagi sama Granger sambil pelan-pelan lo jelasin masalahnya apa. Biar dia nggak salah paham," usul Fanny yang mulai memberikan saran. Ternyata gadis tomboy itu juga asyik untuk diajak berdiskusi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
FanfictionCerita ini merupakan kelanjutan dari novel 'Roommate'. Disarankan untuk membaca Roommate terlebih dahulu agar tidak bingung dalam mengikuti alur ceritanya 😊💘 Silvanna sudah mantap menambatkan hatinya pada sosok mantan roommate menyebalkannya, Gra...