Memasuki ruang pengawasan hotel yang di maksud di kota Monastery, X-Borg kembali menunjukkan kartu identitasnya. Setelah itu, sang petugas pengawasan kamera pemantau membantu kedua pemuda itu untuk mencari rekaman cctv sesuai dengan waktu kejadian.
Kesepuluh jemari petugas itu menari balet di atas keyboard komputer itu. Beberapa rekaman muncul di tiap lantai muncul di beberapa layar komputer. Granger mencari rekaman di mana dia dipukul dan diberikan sesuatu saat itu.
Ketika mereka menemukan rekaman cctv itu, Granger yakin seseorang berjubah hitam itu sudah mengintainya dari jauh. Maka dari itu, orang misterius itu memukulnya dengan benda tumpul sekaligus menyuntikan sesuatu ke tubuhnya.
X-Borg mengamati rekaman itu dengan detail. Namun ia belum bisa memastikan cairan apa yang disuntikkan pria itu pada Granger.
"Lo ngerasain apa setelah kejadian itu?" tanya X-Borg untuk mengerucutkan dugaan cairan yang bercampur di tubuh Granger saat itu.
"Pusing, lemas, dan ngantuk. Seinget gue itu," jawab Granger dengan yakin.
X-Borg mengangguk, mungkin ia sudah memiliki kesimpulan mengenai cairan yang disuntikkan itu.
Ke detik selanjutnya, seorang perempuan memapah Granger menuju sebuah kamar hotel. Jika diperhatikan dari postur tubuhnya, perempuan itu adalah Freya.
Seluruh rekaman cctv di koridor itu disetel ulang. Tampak Granger sudah lemas dan tidak bertenaga, berbeda dengan Freya yang memapah Granger dengan langkah yang cepat meskipun ia merasa berat dengan bobot tubuh Granger.
"Lo udah keliatan lemes di situ. Lo udah hampir tertidur setelah itu."
"Maka dari itu, gue nggak inget apa-apa lagi setelah dipapah Freya." Granger menjelaskan singkat.
"Ini berarti lo dijebak. Lo nggak mungkin ngelakuin apapun lagi kalo tubuh lo udah begitu. Kalaupun yang disuntikkan itu obat tidur, lo bisa kena efek obatnya sekitar empat sampai delapan jam, tergantung jenisnya." X-Borg menjelaskan. Ia juga mengecek jam yang tertera pada rekaman cctv tersebut. "Kejadian jam sepuluh malam, kemungkinan lo bangun paling lama jam enam pagi pada saat efek obatnya hilang. Jadi, kemungkinan sementara adalah lo dijebak sama Freya. Kecuali lo terbangun dan melakukan itu sama Freya."
"Mana mungkin! Gue bangun dia udah di samping gue!" tegas Granger.
"Soalnya mana ada hotel yang pasang cctv di kamar, kan?"
"Coba kita cari rekaman paginya!" pinta Granger pada petugas itu.
Dengan sigap, ia membuka beberapa video hari selanjutnya. Terlihat Granger bertengkar dengan Freya di sana. Mata jeli X-Borg menangkap sesuatu yang janggal dari Freya.
"Sebentar, gue menyimpulkan sesuatu dari penampilan Freya sekarang."
"Apa itu?" tanya Granger.
X-Borg mengeluarkan sebuah harddrive dan menyodorkannya ke petugas pengawasan. "Tolong copy semua video itu. Kami akan selidiki lebih lanjut di kantor."
Petugas pengawasan itu menurut. Tak hanya di hari itu. Petugas itu juga menyalin beberapa video yang menampilkan aktivitas Granger dan Freya selama di hotel itu.
"Lo mau selidikin di kantor?" tanya Granger.
X-Borg menatap Granger. "Lo lagi kena kasus. Jangan kira nggak ada mata-mata di sini."
Granger menatap sekitar hingga kebingungan sendiri. Ia tak bisa melihat siapa yang mengintainya, namun lain di mata X-Borg.
"Ada yang ngintai kita sejak berangkat dari Bandara Celestial!" sahut X-Borg pelan. "Lebih baik kita langsung cabut ke Celestial sebelum terlambat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
FanfictionCerita ini merupakan kelanjutan dari novel 'Roommate'. Disarankan untuk membaca Roommate terlebih dahulu agar tidak bingung dalam mengikuti alur ceritanya 😊💘 Silvanna sudah mantap menambatkan hatinya pada sosok mantan roommate menyebalkannya, Gra...